Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATION
END MONTAGE
CUT TO:
EXT. PERPUSTAKAAN - SIANG
Sebuah gedung perpustakaan daerah yang tidak terlalu besar. Satu lantai dengan gaya klasik bernuansa cokelat kayu.
SFX: SUARA MOBIL MUNDUR
Sebuah mobil box mundur mengarah pintu perpustakaan.
PAK DANA (L/54) bertubuh kurus, berkacamata, berpakaian rapi dengan rambut yang sebagian besar sudah putih sedang memandu mobil yang mundur agar mendekati pintu masuk.
PAK DANA
(memandu)
Di gerbang perpustakaan yang terbuka Balus tiba, dibalik tembok ia mengancingkan lengan baju panjangnya, memasukkan baju ke celananya, dan merapikan rambutnya hingga terlihat rapi.
Balus berjalan masuk dan melihat Pak Dana sedang mengawasi dua orang petugas pengirim buku yang sedang membuka pintu belakang Mobil.
Pak Dana menyadari kedatangan Balus yang berjalan agak cepat ke arahnya.
PAK DANA
(ramah)
Balus menghampiri dengan penasaran melihat aktivitas mereka.
BALUS
(antusias)
PAK Dana (O.S)
Balus mengangguk, ia membantu mengangkut kotak kardus berisi berbagai buku ke dalam perpustakaan.
INT. PERPUSTAKAAN DAERAH - SIANG - BEGIN MONTAGE
END MONTAGE
INT. MEJA RESEPSIONIS - SIANG
Pak Dana sedang memeriksa catatan peminjaman buku dengan fokus.
PAK DANA
Balus datang dari balik rak dengan membawa kain lap dan semprotan. Langkahnya agak berat, berkeringat, lelah.
PAK DANA (CON'D)
(fokus menulis)
Ia menaruh kain lap dan semprotan di atas meja resepsionis.
BALUS
Pak Dana memperhatikan Balus mengangkat susunan buku dengan lesu.
PAK DANA
(khawatir)
BALUS
PAK DANA
BALUS
(berbohong)
Balus berjalan menuju rak yang tidak jauh dari Resepsionis. Pak Dana memperhatikan langkah Balus.
PAK DANA
Balus sedang menyusun buku, dari sudut pandang Pak Dana ia terhalang rak Buku.
PAK DANA (CONT'D)
(khawatir)
beat
Pak Dana duduk di kursi merapikan mejanya.
PAK DANA
beat
PAK DANA (CONT'D)
beat
SFX: SUARA BALUS TERJATUH.
PAK DANA
(penasaran)
Pak Dana panik menghampiri dan melihat Balus sudah terbaring menyamping di lantai memegangi kepalanya, beberapa buku tergeletak di dekatnya.
Pak Dana mendekati Balus.
PAK DANA
(khawatir dan panik)
Balus menahan rasa pusing dengan memejamkan mata dan sedikit merintih.
Pak Dana tak sengaja melihat bagian baju Balus yang terangkat, bagian pinggangnya memar-memar. Pak Dana tertegun melihatnya.
Balus berusaha duduk dibantu Pak Dana yang memegangi lengan dan mendorong punggungnya.
BALUS
Pak Dana masih tertegun menatap kondisinya.
Balus mengambil buku-buku yang terjatuh ke lantai, masih agak kliyengan.
PAK DANA
BALUS
(tegar)
Balus menyusun buku lagi. Pak Dana memandanginya khawatir, penasaran, tak tega.
CUT TO:
INT. PERPUSTAKAAN - BELAKANG MEJA RESEPSIONIS - CONTINOUS
Belakang meja resepsionis dengan luas sekitar 2x2 meter. Pak Dana duduk di kursi mengais keresek berisi bekalnya. Ia agak kesulitan membukanya dengan tangan tuanya.
PAK DANA
(bercerloteh)
Balus duduk di sebuah kotak kayu setinggi 20cm yang dilapisi perca di atasnya. Menatap tak sabar tangan Pak Dana yang sedang membuka bekal, ia menelan ludah. Kedua tangannya di perutnya.
Pak Dana akhirnya bisa membuka kreseknya. Ia memandang ke dalamnya dengan kecewa sesaat.
PAK DANA
Mengangkat dua roti lapis dengan isian telur goreng.
PAK DANA
(tersenyum)
BALUS
(senang)
Balus mengagumi roti itu sambil membukanya, sudah terpotong menjadi dua bagian.
PAK DANA
Balus menikmati satu bagian roti lapis itu.
Pak Dana memakan miliknya.
PAK DANA
(sambil mengunyah)
Balus hanya menikmati rotinya.
PAK DANA (CONT'D)
(sambil menikmati rotinya)
Balus menyadari sesuatu setelah melahap lebih dari setengah roti itu. Ia menatap roti itu kelu, mencuri pandang Pak Dana yang terus berceloteh.
PAK DANA (CONT'D)
Seseorang masuk ke perpustakaan dan menghampiri resepsionis membawa buku.
PELANGGAN #1
Pak Dana melayani orang itu dan mengetik di komputer.
Balus mengambil keresek hitam yang tersempil di sisi lemari sampingnya. Sambil sesekali melihat Pak Dana, Balus membungkus sisa roti lapisnya dengan keresek. Memasukannya ke tas selempangnya dan menyelempangkan tasnya.
Pak Dana masih mencatat pengembalian buku tersebut. Balus berdiri menggenggam tali tasnya.
BALUS
PAK DANA
Balus keluar perpustakaan memegangi tasnya di depan dan pergi.
CUT TO:
INT. KAMAR BALUS - SIANG
Adek masih terlelap di kasurnya, meringkuk.
beat
LARAS (O.S.)
Panggilan Laras terdengar dari samar menjadi semakin jelas dan jelas di telinga Adek.
Adek membuka mata menyadari, langsung bergegas bangun keluar kamar.
INT. RUMAH BALUS - RUANG KELUARGA LANTAI 1 — SIANG
Seekor tikus di sudut sebelah kanan perapian, bersembunyi dibalik botol-botol miras kosong. Di sofanya, Laras melempari tikus itu dengan putung rokok dari asbak di meja. Meja di depannya terdapat beberapa botol miras yang telah habis dan asbak rokok yang penuh.
LARAS
(kesal)
Adek datang dari arah tangga ke samping sofa, wajahnya terus menunduk tidak berani menatap Laras.
ADEK
(takut, nurut)
LARAS
ADEK
(ragu)
LARAS
(membentak marah)
Adek tersentak takut. Ia memberanikan diri menghampiri tikus itu perlahan.
Tikus itu kabur ketika Adek mencoba menangkapnya. Menaiki botol yang ada di dekat jendela dan melompat ke luar jendela yang terbuka dan berhasil kabur.
Adek pun terdiam merasa bersalah di dekat jendela.
LARAS
(meremehkan)
Adek merasa rendah diri, berdiri menunduk diam di sana.
LARAS
(ketus)
Adek mengambil beberapa batang kayu bakar di samping perapian dan menaruhnya di perapian. Ia melihat botol minyak tanah di sudut, beberapa langkah sebelah kanan perapian. Adek mengambilnya.
Laras menyulut rokoknya dengan korek api.
Adek menyiram kayu bakar di perapian itu.
LARAS (CONT'D)
Adek bergeser selangkah dan Laras melempar korek api yang masih menyala ke perapian, sehingga kayu-kayu terbakar seketika. Adek terkejut sekaligus terpana melihat kobaran api itu. Di matanya yang polos, muncul bayangan api yang berkobar-kobar.
CUT TO: