Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cita-Cita Hana
Suka
Favorit
Bagikan
14. Scene 131-140 (Terkejut)

131.INT. RESTORAN - MALAM

Kita melihat Hana duduk dengan gusar. Pandangannya terus mencari ke arah Alsa pergi tadi. Kemudian Bima datang sambil membawa segelas minuman.

INSERT : Alsa kembali ke tempat duduknya dan sesekali melihat ke arah Hana dan Bima di bangku lain.

BIMA

Nih, gue bawain minum buat elo.

Saat Bima hendak meletakan minum di depan Hana, dia sengaja menjatuhkan gelas sehingga jus di dalamnya tumpah ke gaun Hana. Hana tersentak.

BIMA (CONT'D)

Eh, sorry-sorry. Gue beneran enggak sengaja.

HANA

Enggak apa-apa. Gue ke toilet dulu deh.

BIMA

Oke

Hana pun beranjak pergi. Saat dia hendak melangkah, Bima sengaja menjulurkan kakinya di depan Hana sampai gadis itu terjatuh dan tersungkur ke lantai. Semua orang tertuju pada Hana. Termasuk Alsa.

Bima berjongkok hendak membantu Hana.

BIMA (CONT'D)

Duh, hati-hati dong. Sini gue bantuin.

Hana hanya meringis kecil. Matanya sudah berkaca-kaca. Sementara itu Bima diam-diam mengambil ujung gaun Hana dan dia sangkutkan di bawah meja.

HANA

Gue bisa sendiri kok.

Saat Hana hendak berdiri. Dia terjungkai ke belakang dan kembali terjatuh. Lagi-lagi Bima sengaja menggeser minuman di atas meja sampai jatuh mengenai rambut dan wajah Hana.

Semua orang terus memperhatikan Hana.

POV BIMA : Melirik ke arah Alsa dan menyunggingkan senyum kecil.

Bima kembali berjongkok menyamai posisi dengan Hana.

BIMA

Gue tau elo sedih karena sikap Alsa. Tapi enggak gini juga kali. Fokus dong, Hana.

Mata Hana semakin merah. Dia melihat ke arah Alsa yang sedang menatap ke arahnya juga.

Kemudian kita fokus pada sepasang langkah kaki yang menghampiri Hana. Saga berdiri di depan Hana dan menyampirkan jaket kulitnya ke punggung belakang Hana. Hana mendongakan wajahnya melihat Saga.

Saga membantu Hana berdiri. Saga memeriksa gaun Hana yang tersangkut tadi. Saga menggandeng tangan Hana dan berjalan keluar restoran.

POV ALSA : Tampak kesal melihat Saga menolong Hana.

Lalu kita fokus pada Bima yang tampak senang secara diam-diam.

CUT TO

132.INT. HOTEL - TOILET - MALAM

Kita melihat Hana sedang mencuci wajahnya di wastafel. Lalu dia memandangi wajahnya di kaca depannya. Hana menangis. Suasana toilet sepi, tidak ada orang lain kecuali Hana.

CUT TO

133.INT. HOTEL - DEPAN TOILET - MALAM

Terlihat Saga sedang berdiri di sisi depan toilet wanita. TERDENGAR SUARA Hana menangis dengan samar. Saat ada beberapa orang yang hendak masuk ke toilet wanita, Saga menghalanginya.

SAGA

Maaf, toiletnya rusak.

Para tamu itu tampak heran dan akhirnya berbalik pergi. Kita bisa lihat jika Saga tampak lega.

Kemudian Hana keluar dari dalam toilet. Dia sudah mengenakan jaket kulit milik Saga.

SAGA (CONT'D)

Udah?

Hana mengangguk. Wajahnya masih sembab tapi dia berusaha tersenyum ke Saga.

SAGA (CONT'D)

Saya antar kamu pulang.

HANA

Gue bisa naik taksi kok.

Saga mengambil tangan Hana begitu saja dan menggandengnya pergi.

CUT TO

134.EXT. JALAN - MALAM

Kita melihat Saga membonceng Hana di motornya. Di pinggir jalan ada gerobak es krim. Seorang pedagang tampak sedang merapikan gerobaknya.

HANA

Berenti di tukang es krim itu dulu dong. Gue mau makan es krim.

SAGA

Bukannya dalam keadaan kayak gini, kamu harus cepet sampai rumah?

Saga melihat ke arah gaun Hana yang masih sedikit basah.

HANA

Enggak apa-apa kok. Nanti juga kering sendiri. Kalo kena angin gini kan malah cepet.

Saga menghentikan motornya di sebelah gerobak es krim. Hana langsung menghampiri pedagang es krim.

HANA

Masih ada kan Pak es krimnya?

PEDAGANG ES KRIM

Tinggal satu neng.

HANA

Yah.

Wajah Hana tampak sedih. Lalu Saga yang sudah selesai memarkirkan motornya pun menghampiri Hana.

SAGA

Saya enggak usah. Buat kamu aja.

Wajah Hana langsung semringah. Diam-diam Saga terkekeh kecil.

CUT TO

135.EXT. JALANAN - MALAM (MOMENTS LATER)

Kita melihat pedagang es krim pergi meninggalkan lapaknya bersama gerobak miliknya. Ada sebuah bangku kayu yang terletak tidak jauh dari sana. Hana duduk di sana sambil menghabiskan es krimnya. Di sebelahnya ada Saga yang menemani.

HANA

Mau cobain gak?

Hana menyodorkan es krim ke arah Saga.

SAGA

Enggak.

HANA

Bagus deh. Soalnya kalo gue lagi sedih atau kesel, makanan manis gini bisa musnahin semuanya.

SAGA

Mana ada sangkut pautnya.

HANA

Ada dong. Elo enggak akan tau kalo belum nyobain.

Mereka saling diam. Hana sudah menghabiskan es krim dan membuang bekasnya di bak sampah dekat sana.

HANA (CONT'D)

Gara-gara sering kepergok elo, gue jadi rajin buang sampah. Biasanya gue main lempar aja itu sampah. Hehe.

SAGA

Jadi kalo kamu liat sampah, kamu inget saya?

Hana tertawa geli. Sedangkan wajah Saga hanya datar tanpa ekspresi seperti biasa.

HANA

Ya ampun elo tuh kadang suka lucu ya. Kenapa enggak coba jadi badut aja sih?

SAGA

Badut serem, enggak lucu.

Hana tertawa lagi. Diam-diam Saga memperhatikan dan tersenyum kecil.

HANA

Oh iya. Ngomong-ngomong kok elo bisa ada di acara reuni tadi?

SAGA

Saya salah satu alumni.

HANA

(terkejut)

Berarti elo satu sekolah sama Kak Alsa dan Bima?

SAGA

Ehm.

HANA

Pantesan kemarin itu Kak Alsa tau nama lo. Ternyata kalian temen.

Saga menatap Hana dengan lekat.

SAGA

Sekarang saya yang nanya. Apa kamu deket sama Bima?

HANA

Deket apanya. Dia itu gangguin Kak Alsa terus di kampus. Makanya gue pengen jago bela diri biar bisa lawan kalo dia gangguin Kak Alsa lagi.

SAGA

Tapi Alsa diem aja dengan yang kamu alami tadi.

HANA

Emmm ... mungkin kak Alsa enggak tau dan enggak liat.

SAGA

Dia tau dan lihat.

HANA

Ya tapi kan bukan kewajiban kakak juga bantuin gue. Tadi itu dia kan lagi ngobrol sama temen-temennya.

SAGA

Kamu juga enggak punya kewajiban buat lindungin dia.

HANA

Ih, elo kenapa sih? Sekarang hobinya balik-balikin omongan gue ya? Udah yuk, pulang.

Hana hendak beranjak. Tapi tangannya ditarik oleh Saga sampai dia berbalik lagi. Mereka saling memandang.

HANA (CONT'D)

Kenapa?

SAGA

Saya enggak suka ada sesuatu terjadi sama kamu. Contohnya kayak tadi.

Hana bengong menatap wajah Saga. Hana tampak canggung.

CUT TO

136.INT. RUMAH HANA - KAMAR HANA - MALAM

Kita melihat Hana berjalan pelan ke arah kasur dan duduk di tepi. Wajah Hana tampak bingung. Lalu dia memegangi dadanya.

HANA

Kenapa jantung gue deg-degan begini? Dan anehnya ... kenapa mukanya Saga jadi keliatan ganteng banget? Sebelumnya biasa aja kok.

Hana merebahkan dirinya di kasur. Dia memandangi langit-langit kamarnya.

HANA (CONT'D)

Gue ... sama Saga?

Hana tersenyum malu. Dia menutupi wajah dengan kedua tangannya.

CUT TO

137.INT. RUMAH SAGA - RUANG TENGAH - MALAM

Kita melihat Ajeng sedang menghitung hasil penjualan kafe di sofa. Lalu Saga datang dari arah luar.

AJENG

Lho, kok udah pulang aja? Udah selesai reuninya?

Saga berjalan mendekat menghampiri Ajeng.

SAGA

Saya gak ikut acaranya.

AJENG

Kok gitu? Terus tadi kamu ke mana?

Saga terdiam sesaat.

SAGA

Soal Hana ... sejak kapan kalian saling kenal?

AJENG

Hana? Dia pelanggan kafe. Hampir setiap hari Hana datang ke kafe. Memangnya kenapa?

SAGA

Enggak apa-apa. Saya ke kamar dulu.

Ajeng mengangguk.

AJENG

Kamu suka sama Hana?

Saga menghentikan langkahnya. Dia terdiam sebentar, lalu berbalik menghadap Ajeng. Saga menatap mamanya dengan serius.

SAGA

Biar saya yang kasih tau langsung ke dia.

Ajeng tersenyum senang, lalu mengangguk.

CUT TO

138.INT. RUMAH HANA - RUANG MAKAN - PAGI

Kita melihat Alsa sedang sarapan sendiri. Lalu Hana datang bergabung.

HANA

Kok kakak sendirian aja? Om Riko mana?

Hana duduk berseberangan dengan Alsa. Alsa diam saja tidak menjawab Hana.

HANA (CONT'D)

Pasti Om Riko udah berangkat ke kantor ya.

Hana mulai menyiapkan roti tawar untuknya. Kemudian Alsa menghentikan makannya dan menatap ke arah Hana.

ALSA

Jauhin Saga.

Hana membalas tatapan Alsa dengan bingung.

ALSA (CONT'D)

Aku dan Saga pernah pacaran.

Hana terkejut dan menjatuhkan roti tawar di tangannya ke piring.

ALSA (CONT'D)

Aku enggak berencana membiarkan Saga sama siapapun. Kami pasti balikan lagi. Kamu paham kan maksudku?

Mata Hana berkaca-kaca. Dia seperti sedang menahan tangis.

ALSA (CONT'D)

Kalo kamu enggak mau bikin aku tambah benci sama kamu, ikutin apa yang aku bilang.

HANA

Iya, Kak. Hana ... akan jauhin Saga. Kalo kakak mau, Hana juga bisa bantuin kakak biar balikan lagi sama Saga.

ALSA

Enggak perlu. Kamu cukup keluar aja dari klub. Enggak usah sok mau lindungin aku dari apapun. Kamu bisa kan, turutin permintaan satu-satunya aku ini?

Hana mengangguk. Lalu Alsa beranjak pergi.

CUT TO

139.EXT/INT. KAMPUS - DEPAN RUANG LATIHAN - PAGI

Kita melihat Hana duduk sambil memandangi pintu ruang latihan. Banyak yang sudah masuk ke dalam ruang latihan. Wajah Hana tampak murung.

Lalu Dero yang hendak masuk ke ruang latihan, melihat Hana dan menghampirinya.

DERO

Kok cuma duduk di sini? Enggak mau masuk?

Hana tampak bingung.

HANA

Enggak tau.

Dero duduk di sebelah Hana.

DERO

Kok enggak tau? Emang udah bosen latihan?

HANA

Saya ... mau keluar, Kak.

Dero tampak terkejut. Hana melihat Saga berjalan ke arah ruang latihan. Hana jadi kalang kabur dan berdiri.

HANA (CONT'D)

Saya pergi dulu ya kak.

Hana buru-buru beranjak dari posisinya. Lalu Saga datang menghampiri Dero. Saga masih bisa lihat punggung Hana yang menjauh.

SAGA

Ngapain di sini? bukannya masuk sana.

DERO

Itu tadi si Hana, member baru. Dia bilang mau keluar klub. Tapi abis itu dia main kabur aja.

Saga kembali melihat ke arah perginya Hana.

CUT TO

140.EXT. KAMPUS - TAMAN - PAGI

Kita melihat Hana menghampiri bangku dan duduk di sana. Dia habis berlari dan napasnya masih tampak ngos-ngosan. Lalu di belakangnya ada tangan yang menyentuh bahunya. Hana terkejut dan menoleh ke belakang. Itu Bima.

HANA

Bisa enggak sih jangan ngagetin gitu? Jangan sampe gue sakit jantung gara-gara dikagetin kayak gini terus.

Bima duduk di sebelah Hana.

BIMA

Kayaknya baru sekali deh, gue ngagetin elo.

Bima memperhatikan Hana yang masih tampak gusar.

BIMA (CONT'D)

Elo enggak latihan?

Hana menggeleng dan menatap Bima dengan serius.

HANA

Gue mau keluar klub aja deh.

BIMA

Kenapa?

HANA

Rahasia. Enggak mungkin gue ceritain semuanya ke elo.

BIMA

Karena Alsa?

Hana tidak menjawab.

BIMA (CONT'D)

Berarti bener. Kenapa? Alsa minta lo jauhin Saga?

Hana tampak terkejut.

HANA

Kok elo bisa tau?

BIMA

Udah ketebak. Dari kejadian semalem, gue tau kalo hubungan kalian sebagai kakak adik itu bener-bener buruk. Alsa sama sekali enggak peduli sama lo. Dan Saga ... jelas banget dia suka sama lo.

Hana semakin terkejut. Lalu Hana tertawa geli.

HANA

Bercanda aja lo. Mana mungkin Saga suka sama cewek modelan gue? Dia itu sukanya sama Kak Alsa. Mereka pernah pacaran. Makanya ...

Hana langsung membekap mulutnya sendiri.

BIMA

Gue udah tau mereka pernah pacaran. Itu yang bikin gue dan Saga musuhan. Alsa lebih milih Saga dari pada gue.

Hana melongo terkejut.

HANA

Ya ampun! Rumit banget sih kisah kalian.

BIMA

Makanya, mendingan elo jadian aja sana sama Saga. Biar Alsa sama gue.

HANA

Enggak! Elo enggak boleh gangguin hubungan Kakak sama Saga. Mereka harus balikan. Awas aja lo ya!

Bima terkekeh geli melihat Hana yang marah dengan polos.

HANA (CONT'D)

Kok malah ketawa? Gue serius lho ini.

BIMA

(Terkekeh)

Ancaman lo lucu. Sama sekali enggak bikin gue takut. Jadi gemes deh gue lama-lama sama lo.

Bima mencubit pipu Hana. Dari samping ada seseorang yang menepis tangan Bima. Itu Saga. Hana maupun Bima menoleh ke Saga.

Saga menarik tangan Hana dan menggandengnya pergi.

BIMA

Dulu kakaknya, sekarang adeknya mau elo pacarin juga?

Saga berhenti dan berbalik ke Bima.

SAGA

Bukan urusan kamu.

Bima dan Saga saling memandang dengan tajam.

CUT TO




Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar