Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
61.INT. RUMAH HANA – RUANG TENGAH – MALAM
Kita melihat SEORANG PRIA, ayah dari Alsa dan Hana sedang duduk sambil membaca koran di sofa. Lalu Alsa menghampiri dan duduk di sebelah ayahnya.
ALSA
AYAH ALSA
ALSA
Ayah Alsa tampak berpikir.
AYAH ALSA
ALSA
AYAH ALSA
Ayah Alsa memperhatikan Alsa dengan iba. Lalu dia memberi inteeruksi ke Alsa agar duduk lebih dekat dengannya. Ayah Alsa merangkul Alsa dan mengusap rambut belakangnya.
AYAH ALSA (CONT’D)
ALSA
Ayah Alsa memegang kedua bahu Alsa agar menatap ke arahnya.
AYAH ALSA
Alsa tidak mendengarkan ucapan ayahnya. Wajahnya tampak marah.
FLASHBACK CUT TO
62.INT. RUMAH HANA – KAMAR HANA – MALAM (BACK TO)
Kita melihat Hana masih menangis. Dia semakin terisak. Lalu Hana mengambil pigura foto di meja nakas. Dia memandangi foto ayah dan ibunya sambil menangis tersedu.
HANA
Hana memeluk pigura foto orang tuanya sambil terus menangis.
DISSOLVE TO
63.INT. KAMPUS – RUANG LATIHAN – KANTOR – PAGI
Kita melihat Dero masuk ke ruangan. Dia terkejut saat melihat Hana duduk di kursi sambil menutupi wajahnya di antara lipatan tangannya. Dero menghampiri Hana dan menepuk bahunya pelan. Lalu Hana mengangkat wajahnya dan melihat Dero. Dero tampak terkejut ketika melihat kantung mata Hana yang tebal dan sembab. Hana tampak lemas. Cara bicaranya juga lesu tidak seperti biasa.
DERO
HANA
Dero terkekeh geli.
DERO
HANA
DERO
Hana kembali menyembunyikan wajahnya di antara lipatan tangannya. Lalu Saga masuk ke ruangan dan melihat Hana dengan heran.
CUT TO
64.INT. KAMPUS – RUANG LATIHAN – PAGI
Kita melihat para member baru berlatih bersama para senior. Lalu kita fokus pada Hana yang tampak tidak bersemangat. Ada Saga dan Dero juga di antara mereka.
SENIOR 1
Senior itu menunjuk ke arah Hana. Semua mata tertuju ke Hana.
HANA
Hana menunjuk dirinya sendiri.
SENIOR 1
HANA
SENIOR 1
Senior ini menyuruh Hana maju dan berdiri di dekatnya. Hana pun mengikuti interuksi.
SENIOR 1
Wajah Hana tampak terkejut.
HANA
(meninggikan suara)
SENIOR 1
Hana mulai mengambil posisi push up. Dia tampak ragu tapi tetap melakukannya. Dihitungan ketiga, Hana menjatuhkan badannya.
HANA
SENIOR 1
Hana terkejut dan tampak frustrasi.
SENIOR 1
HANA
Hana cepat-cepat berdiri dan bergegas berlari.
SENIOR 1
CUT TO
65.INT. KAMPUS – RUANG LATIHAN – PAGI (MOMENTS LATER)
Kita melihat semua member sudah selesai latihan. Sementara itu Hana baru saja selesai berlari. Dia tampak sangat kelelahan. Hana berhenti dan merebahkan dirinya di tengah ruang latihan. Napasnya ngos-ngosan. Hana memejamkan matanya.
Kemudian kita melihat Bima baru datang ke ruang latihan. Dia menghampiri Hana dan berdiri di sebelahnya.
BIMA
Hana membuka matanya dan melihat ke Bima.
HANA
Bima berjongkok.
BIMA
Hana tampak bingung. Dia mengubah posisinya menjadi duduk.
INSERT : Tidak jauh dari sana Saga memperhatikan Hana dan Bima mengobrol.
HANA
BIMA
HANA
BIMA
Bima berdiri dan berjalan menjauh dari Hana ke arah luar.
CUT TO
66.EXT/INT. KAMPUS – DEPAN RUANG LATIHAN – PAGI (CONT)
Kita melihat Bima sedang menunggu sambil duduk. Lalu Hana datang dari arah dalam ruang latihan. Hana menghampiri Bima dan berdiri di sebelahnya.
HANA
Bima menoleh ke Hana dan menyuruh Hana duduk di sebelahnya.
BIMA
Hana pun duduk di sebelah Bima dengan beberapa jarak.
BIMA (CONT’D)
Hana mendelikan matanya terkejut.
BIMA (CONT’D)
HANA
BIMA
HANA
Bima menatap Hana dengan lekat dan serius.
BIMA
Hana diam dengan kikuk. Dia tampak bingung.
HANA
Bima memperhatikan Hana dengan serius.
HANA (CONT’D)
Hana berdirid dan pergi dari posisinya. Sementara Bima masih memperhatikan Hana dari belakang.
CUT TO
67.EXT/INT. KAMPUS – DEPAN KANTIN – SIANG
Kita melihat Hana hendak masuk ke kantin, tapi langkahnya berhenti saat melihat Alsa bersama dua temannya di dalam sana. Hana teringat obrolan Alsa dan Riko tadi malam (Scene 58).
Hana berbalik badan dan tidak jadi masuk ke kantin.
CUT TO
68.INT. KAFE – SIANG
Kita melihat Hana masuk dan berjalan ke arah etalase kue. Ajeng menyambutnya dengans senyum ramah.
HANA
AJENG
Hana mengangguk sambil tersenyum tipis. Lalu dia membayar pesanannya di meja kasir. Dari situ Hana beranjak ke tempat duduk favoritnya di pinggir dekat kaca. Hana menunggu pesanan. Tidak lama Ajeng datang dengan pesanan punya Hana.
AJENG
HANA
Ajeng mengangguk sambil mengusap sisi bahu Hana. Ajeng kembali ke meja kasir. Hana mulai memotong sedikit kue pesananya. Wajah Hana tampak murung.
CUT TO
69.INT. KAFE – MALAM (CONT)
Kita melihat Hana masih di posisi yang sama seperti beberapa jam sebelumnya. Ada piring bekas kue dan gelas bekas es cokelat di atas meja. Namun sekarang Hana tampak tertidur di atas meja. Terlihat suasana kafe yang sudah sepi. Kita fokus pada jam dinding yang sudah menunjukan pukul 7 malam.
Kemudian Ajeng datang menghampiri Hana. Ajeng pelan-pelan menepuk bahu Hana untuk membangunkannya.
AJENG
Beberapa kali Ajeng menepuk bahu Hana, barulah Hana bangun dan tersentak. Hana mengucek matanya dan celingak-celinguk ke sekitarnya.
HANA
AJENG
(ragu)
Hana melihat jam di pergelangan tangannya.
HANA
Hana bergegas keluar dari kafe.
CUT TO
70.EXT. KAFE – MALAM (CONT)
Kita melihat kafe sudah tutup. Lalu Ajeng keluar dan mengunci pintu utama. Saat Ajeng berbalik dia terkejut karena melihat Hana berdiri di sana. Ajeng pun langsung menghampiri Hana yang sedang menatap ke arahnya.
AJENG
Hana tampak gelisah. Dia bingung harus menjawab apa.
HANA
Ajeng terkejut. Ajeng menatap Hana dengan iba. Dia mengulurkan tangannya mengelus pipi Hana. Mata Hana dengan cepat berkaca-kaca.
AJENG
Wajah Hana mendadak berbinar. Dia tampak tidak menyangka.
HANA
Ajeng tersenyum.
CUT TO