Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cita-Cita Hana
Suka
Favorit
Bagikan
1. Scne 1 -10 (Hana dan Alsa)

ACT 1

01.INT. RUMAH HANA – RUANG TAMU – MALAM

Satu tahun yang lalu ...

Kita melihat HANA (17) sedang duduk di sofa. Di sebelahnya ada RIKO (35) sedang memegang beberapa brosur. Mereka tampak sedang mengobrol serius.

RIKO

Jadi apa keputusan kamu? Kampus mana yang kamu pilih?

Hana tersenyum. Wajahnya tampak semringah.

HANA

Pilihan Hana tetep sama, Om.

Riko menghela napas berat dan wajahnya tampak cemas.

RIKO

Tapi apa enggak masalah kalau kamu nantinya terus berpapasan sama kakak kamu?

HANA

Malah itu bagus.

RIKO

Hana ...

HANA

Udah ya, Om Riko enggak perlu khawatir terus sama Hana. Aku pasti baik-baik aja, kok.

Riko menatap wajah Hana dengan iba.

RIKO

Soal jurusan gimana?

HANA

Tetep sama juga. Hana mau jadi sarjana pendidikan. Sama kayak Kakak.

RIKO

Apa kamu enggak punya cita-cita yang lain?

Hana tampak berpikir. Dia terus tersenyum.

HANA

Punya. Cita-cita Hana ...

DISSOLVE TO

02.EXT. KAMPUS – TAMAN – PAGI

ESTABLISH : SUASANA KAMPUS YANG RAMAI

Terlihat susana taman yang cukup ramai dengan mahasiswa/i berlalulalang. Di salah satu sudut dekat pohon besar, Hana sedang duduk di bawahnya. Dia sedang menggambar sesuatu di buku gambarnya.

CU : Sebuah gambar sketsa gaun

Wajah Hana tampak semringah.

HANA (V.O)

Nama gue Hana dan gue bukan seorang putri raja. Kehidupan gue biasa aja. Enggak ada yang spesial. Tapi ...

INTERCUT TO

03.EXT/INT. KAMPUS – KORIDOR – PAGI

Terlihat mahasiswa/i melintas di sepanjang koridor yang ramai. Malah ada yang berlarian sampai tidak sengaja menabrak ALSA (21) yang sedang berjalan bersama dua temannya, KARLA (21) dan MITA (21). Alsa terlihat kesal dan hanya memberengut.

HANA (V.O)

Gue punya seorang kakak yang cantik dan bisa dibilang nyaris sempurna. Karena menurut gue, dia punya semua yang diidamkan semua gadis. Namanya Alsa. Pake A ya, bukan E. Soalnya dia juga bukan seorang ratu.

CUT TO

04.EXT/INT. KAMPUS – KANTIN – SIANG

Terlihat suasana ramai di beberapa sudut kantin. Ada yang berdua, segerombolan, dan sendirian seperti Hana. Dia sedang memakan semangkuk bakso sambil memperhatikan ke meja di depannya sana.

INSERT : Alsa sedang bersama dua temannya. Mereka juga sedang makan siang diselingi beberapa obrolan.

HANA (V.O)

Kalo ada yang nanya, kenapa gue sendirian di sini sementara Kak Alsa duduk di sana. Jawabannya ... karena di kampus, enggak ada satu orangpun yang tau kalo kita kakak beradik. Jadi gue harus selalu jaga jarak sama kakak. Tapi gue cukup seneng kok, bisa mengintai dia kayak gini. Hehe.

INTERCUT TO

05.EXT/INT. KAMPUS – KANTIN – SIANG

Alsa dan dua temannya, Karla dan Mita sedang menyantap makanan. Lalu BIMA (21) datang menghampiri dan duduk di sebelah Alsa. Alsa tampak tidak nyaman dengan kedatangan Bima. Sedangkan Bima terlihat bersemangat dan semringah.

BIMA

Hai, ratu es.

KARLA

Udah deh, Bim. enggak usah mulai lagi. Elo mau bikin ratu es ngeluarin sihirnya?

Bima terkikik geli.

MITA

Tau, ih. Enggak bosen apa tiap saat gangguin Alsa terus. Jangan-jangan elo kuliah cuma buat ngelakuin hal enggak jelas gitu.

BIMA

Iya, dong. Tujuan hidup gue kan, Cuma biar bisa deket sama Alsa. Ya enggak, Sa?

Alsa hanya diam dan melirik sinis Bima. Dari posisi Hana, dia masih memperhatikan Alsa. Hana cukup menyadari raut wajah Alsa yang tidak suka dengan kehadiran Bima.

BIMA (KE ALSA)

Eh, minggu depan elo dateng kan, ke reuni SMA?

ALSA

Enggak tau.

BIMA

Gue jemput ya ke rumah lo?

ALSA

Enggak perlu.

Alsa berdiri. Lalu kedua temannya mengikuti.

BIMA

Eh, mau ke mana lo, Sa?

Alsa dan dua temannya pergi meninggalkan Bima sendirian.

CUT TO

06.INT. KAFE – SORE

Terlihat suasana dalam kafe yang cukup ramai. Di bangku dekat kaca, Hana sedang bermain game di ponselnya sambil sesekali melihat ke arah gerbang kampus yang berada tepat di seberang kafe. Di depan Hana ada segelas es cokelat dan sepotong kue strobery.

INSERT : GERBANG KAMPUS YANG RAMAI DENGAN MAHASISWA/I KE ARAH LUAR

Kemudian seorang wanita datang menghampiri Hana sambil membawa sebuah nampan berisi cemilan. Namanya AJENG (45), pemilik kafe yang tampak ramah. Ajeng meletakan cemilan kacang mede di meja Hana. Hana pun tampak bingung.

HANA

Lho, saya kan enggak mesen ini?

Ajeng tersenyum.

AJENG

Bonus untuk pelanggan tetap kayak kamu.

Hana tampak senang dan semringah.

HANA

Hehe, makasih ya tante.

AJENG

Sama-sama. Mau tante temenin?

Hana mengangguk senang.

HANA

Boleh banget, tante.

Ajeng pun duduk di depan Hana.

AJENG

Emang biasanya kakak kamu itu pulang jam berapa?

HANA

Kalau hari ini sih, biasanya jam 4 udah keluar. Mungkin sebentar lagi.

Ajeng manggut-manggut. Dia tampak senang menatap Hana yang ramah dan selalu ceria. Kemudian Hana melihat Alsa keluar dari gerbang.

HANA

Eh, itu kakak saya udah keluar. Saya duluan ya, tante.

AJENG

Iya, hati-hati ya.

Hana bergegas dari kafe.

CUT TO

07.EXT. KAMPUS – GERBANG – SORE

Terlihat Alsa celingak-celinguk ke sekitar. Dia sedang menunggu taksi yang melintas. Lalu sebuah mobil datang dan berhenti di depannya. Hana keluar dari sana dan menghampiri Alsa.

HANA

Kak, pulang bareng Hana aja yuk?

ALSA

Enggak usah.

HANA

Ayolah, Kak. Dari tadi Hana udah nungguin kakak selesai kelas lho. Mang Didi juga udah nungguin di dalem mobil sampe ketiduran.

Alsa mengabaikan Hana. Dia tidak menoleh ke Hana sama sekali.

HANA (CONT’D)

Ayo, Kak.

Hana hendak menggandeng tangan Alsa, tapi tangannya langsung ditepis oleh Alsa dengan kasar.

ALSA

Aku enggak minta kamu untuk nungguin ya.

Alsa menatap Hana dingin.

HANA

Iya, emang enggak. Tapi Hana kan, pengen pulang bareng Kak Alsa sekali-kali.

Beberapa orang yang melintas di dekat mereka memperhatikan. Alsa pun mulai risi. Dia segera memberhentikan taksi yang lewat dan meninggalkan Hana.

CUT TO

08.INT. RUMAH SAGA – RUANG MAKAN – MALAM

Kita melihat SAGA (21) baru pulang dari kampus. Dia berjalan menuju anak tangga yang melewati ruang makan. Di sana sudah ada Ajeng, mamanya yang menghadang jalan Saga. Ajeng tampak canggung dengan Saga.

AJENG

Ga, udah pulang? Udah makan malam?

SAGA

Belum.

AJENG

Kita makan malem bareng ya?

SAGA

Enggak laper. Saya langsung ke kamar aja.

AJENG

Oh yaudah. Jangan lupa mandi dulu ya.

Saga langsung melewati mamanya begitu saja. Ajeng menghela napas berat sambil memandangi punggung Saga.

CUT TO

09.INT. RUMAH HANA – KAMAR HANA – MALAM

Terlihat Hana sedang telungkup di atas kasurnya. Dia sedang memandangi foto kedua orang tuanya yang sedang tersenyum.

HANA

Halo, Yah, Bu. Gimana kabar kalian di sana? Kalo Hana baik-baik aja. Kak Alsa juga. Tapi sampai saat ini sikap kakak masih sama ke Hana.

Hana menghela napas berat.

HANA (CONT’D)

Tapi enggak apa-apa, kok. Hana yakin suatu saat ada hari di mana Kak Alsa ngubah sikapnya ke Hana. Ya kan, Yah, Bu? Lagian yang namanya cita-cita itu kan, enggak bisa langsung kewujud juga. Butuh waktu, usaha, dan semangat.

Hana mengubah posisinya menjadi duduk.

HANA (CONT’D)

Malam ini, segitu aja deh cerita Hana buat ayah dan ibu. Selama tidur.

Hana mengecup pigura foto dan meletakannya di meja nakas sebelah tempat tidur. Lalu Hana mematikan lampu dan mulai tidur.

DISSOLVE TO

10.INT. RUMAH HANA – RUANG MAKAN – PAGI

Terlihat Alsa sudah duduk di kursi makan, menyantap roti dan segelas susu. Alsa juga tampak fokus ke tabletnya. Di sedang belajar. Lalu Hana datang dari belakang.

HANA

Pagi, Kak.

Hana duduk di seberang Alsa. Wajahnya tampak semringah dan bersemangat. Lalu Hana mulai mengambil setangkap roti tawar yang dioleskan selai strobery.

HANA (CONT’D)

Kakak nanti berangkat bareng Mang Didi aja ya? Biar Hana yang naik taksi.

Alsa tidak menggubris Hana. Dia masih fokus pada tabletnya.

HANA (CONT’D)

Oiya, Kak. Kemaren itu Hana liat kakak di kantin. Ada cowok yang deketin kakak gitu. Siapa sih? Bukan pacarnya kakak, kan?

Alsa memandang Hana sinis.

ALSA

Kamu ngikutin aku lagi?

Hana terbatuk dan menggeleng cepat. Dia tidak ingin ketahuan.

HANA

Enggak kok. Cuma kebetulan aja.

Alsa cepat-cepat meneguk susunya dan memasukan tablet ke tasnya. Dia segera bergegas pergi.

HANA (CONT’D)

(berteriak)

Kak, kok rotinya enggak dihabisi dulu?

CUT TO

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar