Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cita-Cita Hana
Suka
Favorit
Bagikan
4. Scene 31-40 (Klub Tekwondo)

ACT 2

31.EXT/INT. KAMPUS – KANTIN – PAGI

Kita melihat Alsa dan Mita sedang menyantap makanan. Lalu Karla datang dengan penampilan rambut baru.

MITA

Widih, model rambut baru lagi nih.

Karla duduk di depan Mita dan bersebelahan dengan Alsa.

KARLA

Gimana? Keren enggak?

MITA

Lumayan.

KARLA

Ade gue nih yang kasih rekomendasi. Dia kan, emang jago kalo soal penampilan. Udah gitu, model rambut kita yang sekarang samaan.

MITA

Lo enak adek lo cewek. Lah gue punya adek semata wayang tapi cowok. Isengnya minta ampun. Kalo gue lagi pacaran, dia malah ngajak cowok gue main PS. Belum lagi dia sering ngumpetin barang gue. Pernah sekali jus jeruk gue dikasih garem sama dia.

Karla terkikik geli. Sementara Alsa masih fokus dengan makanannya tanpa memberi respon apapun. 

MITA (CONT’D)

Sa, kasih komentar dong. Jangan diem aja gitu.

ALSA

Iya, bagus model rambutnya.

KARLA

Oiya, Sa. Kalo elo, punya adek atau kakak enggak sih? Dari awal kita kenal, kayaknya elo enggak pernah bahas soal keluarga deh.

Alsa menatap Karla tajam. Lalu dia berdiri.

ALSA

Gue duluan.

Alsa bergegas pergi.

CUT TO

32.INT. KAMPUS – RUANG LATIHAN TEKWONDO – PAGI

Terlihat beberapa mahasiswa sedang duduk di sekitar ruang latihan. Di sudut lain ada Saga sedang berlatih seorang diri. Lalu Hana masuk ke ruang latihan sambil celingak-celinguk. Dia tampak ragu tapi terus berjalan lebih dalam.

HANA

Permisi.

Semua orang yang ada di ruang latihan menoleh ke Hana. Salah satu mahasiswa menghampiri Hana. Namanya DERO (21). Dia tampak ramah pada Hana.

DERO

Ada perlu apa, ya?

HANA

(bersemangat)

Saya Hana. Mahasiswi jurusan bahasa semester satu. Saya mau ikutan di klub ini, gimana caranya ya, Kak?

Dero memperhatikan penampilan Hana dari atas kepala sampai bawah kaki. Lalu dia tersenyum canggung.

DERO

Oh, boleh. Yuk ikut gue.

Hana tampak berbinar dan mengikuti langkah Dero ke arah dalam. Terlihat ada ruangan kecil di dalam ruang latihan.

CUT TO

33.INT. KAMPUS – RUANG LATIHAN – KANTOR – PAGI

Dero masuk lebih dulu. Di belakangnya Hana mengikuti. Dero duduk di sebuah kursi di balik meja.

DERO

Silakan duduk.

Hana duduk berseberangan dengan Dero.

HANA

Jadi gimana caranya, Kak, biar saya bisa ikut klub ini?

DERO

Oke, bentar ya.

Dero mengambil sesuatu dari laci meja. Sebuah kertas yang dia sodorkan ke Hana. Hana memandangi kertas di meja dengan kening berkerut.

HANA

Ini apa?

DERO

Formulir. Elo isi aja dulu. Kalo udah bisa kasih ke gue lagi. Udah seminggu ini kita juga lagi open member buat angkatan berikutnya. Nanti juga bakalan ada pelatihan di luar.

Hana manggut-manggut memperhatikan Dero dengan serius.

Saga masuk dengan keringat di kepalanya. Dia berjalan begitu saja melewati Hana dan Dero menuju tempat ganti di bagian belakang.

HANA

(berbisik)

Oiya, Kak. Kalo cowok yang barusan lewat, dia udah lama ya ada di klub ini?

Dero menoleh ke arah Saga yang tidak begitu keliatan.

DERO

Saga maksudnya? Dia seangkatan sama gue. Mahasiswa semester akhir jurusan arsitek.

HANA

Ohh, namanya Saga. Yaudah deh, saya permisi ya kak.

Dero mengangguk. Hana beranjak dari posisinya menuju pintu keluar. Baru beberapa langkah, Hana kembali menghadap Dero.

HANA (CONT’D)

Kak, boleh minta formulirnya satu lagi gak?

CUT TO

34.EXT/INT. KAMPUS – KORIDOR – SIANG

Kita melihat Hana berjalan dengan riang sambil membawa kertas yang dia dapat dari Dero. Hana melihat beberapa kali kertas itu. Lalu tiba-tiba Hana berhenti karena melihat sesuatu di depannya sana.

INSERT : Alsa tampak sedang diganggu oleh Bima.

Hana terlihat kesal.

HANA

Ih, itu orang bener-bener ya.

Hana menghampiri posisi Alsa dan Bima. Dia memasukan kertas yang dia bawa ke dalam.

CUT TO

35. EXT/INT. KAMPUS – KORIDOR – SIANG (CONT)

Terlihat Alsa sedang dihadang dan diganggu oleh Bima. Lalu Hana datang dari arah belakang Bima. Hana menepuk bahu Bima. Bima berbalik menghadap Hana.

HANA

Enggak bosen ya gangguin Kak Alsa terus?

Bima menatap Hana heran.

BIMA

Harusnya gue yang nanya. Elo enggak capek ikut campur urusan orang lain terus?

HANA

Kak Alsa bukan orang lain.

Hana melihat ke arah Alsa yang melototinya.

HANA (CONT’D)

Maksud gue, kita kan satu kampus. Jadi ...

Hana tampak bingung. Dia menggaruk tengkuknya. Alsa tampak gelisah menunggu kelanjutan ucapan Hana. Kemudian Alsa pergi begitu saja.

BIMA

Sa, mau ke mana?!

Bima hendak mengejar Alsa tapi Hana menarik tangannya.

HANA

Eh, eh mau ke mana? Jangan gangguin Kak Alsa lagi.

Bima menarik tangannya dengan kasar. Dia tampak kesal dengan Hana. Bima mendorong bahu Hana.

BIMA

Ngeselin banget sih lo jadi orang. Ngapain sih muncul terus di depan gue?

Hana hendak kabur, tapi Bima cepat-cepat menarik tangannya.

BIMA (CONT’D)

Mau kabur lagi?

Hana nyengir. Dia agak takut tapi berusaha terlihat baik-baik saja. Hana menginjak kaki Bima, tapi tangannya tetap tidak lepas dari genggaman Bima.

BIMA (CONT’D)

Makin berani lo ya, sama gue?

Hana menjedukan keningnya ke kening Bima. Dia berhasil kabur.

CUT TO

36.EXT. KAMPUS – TAMAN – SIANG

Kita melihat Hana berlari dan berhenti di salah satu tempat duduk. Dia ngos-ngosan dan duduk di bangku.

HANA

Gue enggak bisa begini terus.

Lalu Hana mengambil kertas di tas dan menatapnya. Hana mengambil tempat pensil di tas dan pulpen. Dia duduk di bawah bangku dan bersiap mengisi formulir dengan bangku sebagai alasnya.

HANA (CONT’D)

Gue harus cepet masuk ke klub biar bisa bela diri kalo ketemu orang itu lagi.

Hana tampak serius mengisi formulir. Di sela-sela itu pun Hana tampak bingung. Lalu dia mengacak rambutnya merasa frustrasi.

HANA (CONT’D)

Aduh, pake salah lagi.

Hana kesal sendiri dan meremas kertas lalu membuangnya asal. Hana mengambil formulir satu lagi.

HANA (CONT’D)

Untung gue mintas satu lagi.

Hana melanjutkan mengisi formulir dengan serius.

DISSOLVE TO

37. EXT. KAMPUS – TAMAN – SIANG (MOMENTS LATER)

Hana hampir selesai mengisi formulir. Wajahnya tampak semringah.

HANA

Akhirnya selesai juga.

Hana mengangkat formulirnya ke udara. Dia tersenyum menatap formulir. Lalu tiba-tiba dari belakang Saga mengambil formulirnya begitu saja. Hana sontak berdiri dan berbalik. Terlihat tangan Saga yang lain memegang remasan kertas yang tadi dibuang oleh Hana.

SAGA

Kamu enggak akan bisa masuk ke klub ini.

HANA

Kenapa? Emang elo yang bakalan nentuin itu?

SAGA

Iya.

Hana mendelikan matanya terkejut. Dia meringis malu dan mengubah sikap sarkasnya ke Saga.

HANA

Elo tuh, kenapa sih. Galak banget sama gue.

Saga mengambil tangan Hana dan menyerahkan remasa kertas dari tangannya.

SAGA

Buang sampah dulu yang bener. Baru kamu bisa daftar ke klub.

HANA

Ya ampun hobi banget sih lo ambilin sampah yang udah gue buang. Lagian nanti juga bakalan ada yang bersihin.

SAGA

Ubah pikiran kamu yang satu itu. Jangan bisanya bergantung sama orang. Mulai dari diri kamu sendiri. Paham?

Hana mengembuskan napas malas.

HANA

Iya-iya. Gue buang sampahnya.

Hana menghampiri bak sampah yang tidak jauh dari posisinya. Saat dia kembali, Saga sudah berjalan menjauh.

HANA (CONT’D)

(berteriak)

Woi, balikin formulir gue!

CUT TO

38.INT. KAMPUS – RUANG LATIHAN – KANTOR – SORE

Kita melihat Dero sedang merapikan berkas-berkas di meja. Lalu di luar Hana mengetuk pintu.

DERO

Masuk aja!

Hana memasuki ruangand dan menghampiri Dero.

DERO (CONT’D)

Ada apa? Formulirnya kurang?

Hana mengangguk. Dero tampak bingung.

DERO (CONT’D)

Buat apa lagi? Bukannya tadi elo udah ngumpulin formulirnya lagi?

Hana heran dan bingung.

HANA

Kok bisa?

DERO

Gue juga enggak tau siapa yang naro atau kasihin lagi formulirnya. Soalnya tadi pas gue lagi periksain semua formulir yang masuk, ada nama elo gitu.

HANA

Oh yaudah deh kalo gitu, Kak. Saya permisi.

Dero mengangguk. Hana berjalan menuju pintu dengan wajah bingung dan bertanya-tanya.

CUT TO

39.EXT. KAMPUS – PARKIRAN – SORE

Terlihat banyak mahasiswa/i berjalan ke arah luar gerbang. Salah satunya Hana yang masih tampak bingung dan heran. Lalu Hana melihat Saga yang hendak menaiki motornya. Hana berlari menghampiri Saga dan menghentikan Saga yang hendak menyalakan mesin motornya. Hana mengambil kunci motor Saga.

HANA

Emangnya elo aja yang bisa ngambil formulir gue?

SAGA

Balikin. Saya mau pulang.

HANA

Siapa yang bilang elo mau nyebur ke kali? Gue bakalan balikin asal elo jawab satu pertanyaan.

SAGA

Formulir kamu udah ada di panitia.

Hana tersenyum lebar. Lalu dia memasang lagi kunci motornya Saga.

HANA

Udah gue duga. Ternyata elo enggak senyebelin itu. Yaudah sana pulang.

Saga menyalakan mesin motornya dan melaju melewati Hana begitu saja.

HANA (CONT’D)

(berteriak)

Makasih ya!

POV SAGA : Melihat Hana dari kaca spion dan terkekeh kecil.

CUT TO

40.INT. RUMAH HANA – RUANG TENGAH – SORE

Kita melihat Hana berjalan masuk dengan wajah riang. Dia melihat Alsa duduk di ruang tengah sambil terpaku dengan tabletnya. Hana menghampiri Alsa dan duduk tidak jauh dari kakaknya.

HANA

Sore, Kak Alsa. Pantes tadi aku celingak-celinguk kelas kakak. Ternyata kakak udah pulang.
(beat)
Ohiya, Kak. Hana ... mau ikut klub taekwondo.

Alsa tidak menggubris Hana. Dia masih fokus dengan tabletnya. Hana tersenyum kecil. Matanya berkaca-kaca.

HANA (CONT’D)

Hana mau ngelindungin kakak kalo ada yang gangguin kakak. Terutama dari cowok yang hari ini ganggu kakak. Kemarin juga.

Hana berdiri sambil mengembuskan napas panjang.

HANA (CONT’D)

Yaudah, Hana ke kamar dulu ya kak.

Hana beranjak pergi. Lalu Alsa meletakan tabletnya di meja sambil mengembuskan napas kesal. Dari arah Hana yang sudah menaiki tangga, dia melihat kakaknya.

CUT TO


 






Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar