Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
101.EXT/INT. KAMPUS - DEPAN KELAS - PAGI
Kita melihat Alsa baru saja keluar kelas bersama dua temannya, Mita dan Karla. Dari arah belakang Bima berlari menghampiri.
BIMA
Ketiganya tampak malas menanggapi Bima.
BIMA (CONT'D)
MITA
Mita menarik tangan Alsa. Mereka bertiga berjalan mendahului Bima yang tetap pada posisinya.
BIMA
(berteriak)
Alsa berhenti.
ALSA (KE MITA DAN KARLA)
KARLA
MITA
Alsa hanya diam.
KARLA
Alsa mengangguk. Karla dan Mita pun bergegas pergi. Lalu kita melihat Alsa berbalik dan saling memandang dengan Bima yang tampak tersenyum puaa.
CUT TO
102.EXT. KAMPUS - TAMAN - PAGI
Kita melihat Alsa dan Bima sudah duduk berhadapan di kursi dengan meja yang memisahkan keduanya. Wajah Alsa tampak jutek menanggapi Bima.
ALSA
BIMA
ALSA
Bima terus tersenyum menatap Alsa.
BIMA
Alsa terkejut tapi berusaha menyembunyikannya. Dia tidak menjawab Bima.
BIMA (CONT'D)
ALSA
Alsa hendak beranjak, tapi Bima menahan lengannya. Alsa pun menepis dengan kasar tangan Bima.
BIMA
Kalo Hana bukan adek lo, berarti enggak masalah ya gue ngerjain dia?
Alsa langsung menatap Bima dengan tajam.
ALSA
Bima tersenyum licik. Lalu Alsa pergi meninggalkan Bima.
CUT TO
103.EXT/INT. DALAM MOBIL – DEPAN KAFE – MALAM
Kita melihat Hana berada di dalam mobil bersama Mang Didi yang mengendarai. Hana melihat ke arah kafe. Ajeng baru saja keluar dari sana dan mengunci pintu. Terlihat Ajeng membawa sebuah tentengan.
HANA
MANG DIDI
Mang Didi memarkirkan mobil tepat di depan kafe. Hana keluar dari mobil dan menghampiri Ajeng.
AJENG
HANA
Ajeng mengangguk sambil tersenyum.
HANA (CONT’D)
AJENG
HANA
Hana memasang wajah memelas sambil memohon. Lalu Ajeng tersenyum sambil mengangguk.
CUT TO
104.INT. RUMAH SAGA – RUANG TAMU – MALAM
Kita melihat Hana sedang duduk menunggu di sofa. Lalu Ajeng datang sambil membawa wadah berisi secangkir teh hangat. Ajeng meletakannya di meja depan Hana dan duduk berhadapan dengan Hana.
AJENG
HANA
Hana mengambil teh dan langsung menyuruputnya. Dia tersentak dan meringis karena kepanasan.
AJENG
HANA
AJENG
HANA
AJENG
Hana manggut-manggut.
AJENG (CONT’D)
HANA
AJENG
Ajeng pun meninggalkan ruang tamu. Wajah Hana tampak merasa tidak enak.
CUT TO
105.INT. RUMAH SAGA – RUANG TAMU – MALAM (MOMENTS LATER)
Hana tampak terkejut ketika melihat Saga turun dari anak tangga. Begitupun Saga. Mereka saling memandang. Lalu Saga berjalan mendekat ke Hana. Terlihat Saga membawa sebuah bak sampah. Hana dan Saga saling berhadapan. Hana masih duduk sambil melongo memandangi Saga.
HANA
SAGA
HANA
Lalu Ajeng datang sambil membawa tentengan. Dia bingung melihat Hana dan Saga.
AJENG
SAGA
Saga berjalan melewati Hana begitu saja. Dia mengarah keluar. Hana berdiri. Ajeng memberikan tentengan ke Hana.
HANA
Ajeng mengangguk.
HANA (CONT’D)
Ajeng terkekeh kecil.
AJENG
HANA
Ajeng tertawa.
AJENG
Hana mengangguk. Dia masih tampak bingung.
CUT TO
106.INT. RUMAH HANA – RUANG TENGAH – MALAM
Kita melihat Hana berjalan menuju tangga. Dia masih tidak menyangka kalau Saga anak dari Ajeng. Lalu Hana berhenti ketika melihat Alsa duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Hana berjalan mendekat ke Alsa.
HANA
Alsa berdiri dan menatap Hana dengan tajam. Hana tampak bingung.
ALSA
Awalnya Hana tampak tidak mengerti. Kemudian dia baru baru teringat dan mengerti maksud pertanyaan Alsa.
HANA
ALSA
Hana tampak bingung untuk menjelaskan. Dia juga takut dan gelagapan.
HANA
Alsa tampak semakin kesal. Dia mengepalkan tangannya dengan kuat sambil menatap Hana sangat tajam.
ALSA
Mata Hana berkaca-kaca. Dia menahan tangis. Lalu Alsa meninggalkan posisinya. Bersamaan dengan itu Hana mengeluarkan air mata. Dia terduduk di sofa dengan lemas.
CUT TO
107.EXT. KAMPUS – TAMAN – PAGI
Kita melihat Hana sedang duduk sendirian sambil menggambar sketsa baju di bukunya. Hana tampak tidak fokus karena selalu melakukan kesalahan. Beberapa kali Hana menghapus coretan tidak sengaja di sketsanya. Lalu Hana tampak kesal. Dia sengaja mencoret-coret sketsanya yang belu selesai. Hana menyobek sketsanya dan meremas, serta membuangnya dengan asal. Hana mengembuskan napas frustrasi. Dia memejamkan mata sesaat lalu tiba-tiba terbuka. Hana melihat ke arah kertas yang dia buang dan celingak-celinguk ke sekitar.
Hana mengambil kertas di depannya dan membuang ke tempat sampah di dekat sana. Hana kembali duduk. TERDENGAR SUARA alarm di ponselnya. Layar ponsel memperlihatkan keterangan jadwal latihan taekwondo sudah dimulai. Hana merapikan perlengkapannya dan bergegas pergi.
CUT TO
108.INT. KAMPUS – RUANG LATIHAN – PAGI
Kita melihat member baru sedang berlatih taekwondo. Senior 1 yang sekarang menjadi pelatihnya. Di sela-sela, Hana melakukan kesalahan gerakan. Hana tampak tidak fokus dan lebih banyak bengong. Dia terus mengingat ucapan Alsa semalam (Scene 106).
SENIOR 1
Hana tersentak dan kaget. Dia melihat ke arah senior 1.
SENIOR 1 (CONT’D)
Mata Hana berkaca-kaca dan memerah. Bibirnya juga bergetar karena sedang menahan tangis.
HANA
Semua orang memperhatikan Hana. Suasana menjadi tegang. Termasuk Saga yang sedang duduk di sisi ruang latihan dan Bima yang baru saja masuk ke ruang latihan.
SENIOR 1
Hana menjatuhkan air matanya dan langsung menghapusnya dengan cepat. Hana langsung keluar dari barisan dan berlari memutar ruang latihan. Semua orang tertuju ke Hana.
Tiba-tiba saja Hana pingsan saat sedang berlari. Senior 1 baru ingin menghampiri, tapi ternyata Saga sudah lebih dulu berlari menghampiri Hana.
CUT TO
109.INT. KAMPUS – KLINIK – PAGI
Kita melihat Hana membuka matanya pelan-pelan. Hana mengaduh di bagian sisi kepalanya. Hana melihat ke seseorang di sebelahnya dengan pandangan yang masih buram. Terlihat Saga sedang duduk di sebelah bangkar tempat Hana berbaring. Saga berdiri dan hendak berbalik pergi dari posisinya. Tapi Hana langsung menarik tangannya.
HANA
(sedikit serak dan lemas)
SAGA
HANA
Saga melepas cekalan Hana dari tangannya dengan perlahan.
SAGA
Saga beranjak pergi.
HANA
Saga berhenti. Dia masih berdiri membelakangi Hana. Kita fokus pada Hana yang menangis. Pandangannya mengarah ke langit-langit ruangan.
HANA (CONT’D)
Hana mulai mengatur emosinya. Dia menarik napas dalam dan mengembuskannya pelan. Hana menghapus air matanya.
HANA (CONT’D)
Saga berbalik menghadap Hana. Dia kembali ke kursi di sebelah bangkar dan duduk di sana tanpa mengucapkan apa-apa. Hana menoleh ke arah Saga. Mereka saling menatap.
CUT TO
110.EXT. RUMAH HANA – DEPAN GERBANG – SIANG
Kita melihat Hana diboncengin motor oleh Saga. Saat sampai depan gerbang, Hana menepuk bahu Saga untuk menginteruksi.
HANA
Saga menghentikan motornya tepat di depan gerbang rumah Hana. Lalu Hana turun dari motor Saga. Kita fokus pada Saga yang tampak memperhatikan bangunan rumah Hana. Wajah Saga terkejut dan bingung.
HANA (CONT’D)
SAGA
HANA
SAGA
HANA
Saga tampak ragu ingin bertanya sesuatu.
SAGA
HANA
(terkekeh)
SAGA
HANA
Saga pun menyalakan motornya dan meninggalkan area rumah Hana. Kita fokus pada Hana yang masih memperhatikan Saga dari belakang. Hana tersenyum kecil.
CUT TO