Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
21.INT. RUMAH HANA – RUANG MAKAN – SORE
Terlihat Hana sedang membuka bungkus kue dan mengeluarkannya, lalu memindahkannya ke piring kecil kosong di depannya. Wajah Hana tampak semringah. Lalu Alsa datang, baru pulang dari kampus. Hana buru-buru menghampiri Alsa sambil membawa piring berisi kue yang dia beli tadi.
HANA
Alsa hanya memandangi kue cokelatnya. Dia hendak menghindar dari hadapan Hana, tapi Hana menghadangnya lagi.
HANA (CONT’D)
Alsa menatap Hana tajam.
ALSA
(ketus)
Hana bingung.
HANA
Alsa ingin menghindar lagi dan Hana kembali menyusulnya. Hana memotong sedikit kue cokelat dan menyodorkannya ke Hana. Tanpa sengaja, Hana menepis dan menyebabkan kue beserta piring terlempar ke lantai. Keduanya berjengit kaget. Suasana menjadi tegang.
Hana berjongkok untuk merapikan pecahan piring. Alsa pergi begitu saja. Hana melihat sebentar kepergian Alsa, lalu kembali fokus ke pecahan kaca. Wajah Hana tampak menangis. Lalu MBOK RATIH (45) buru-buru datang mendekat.
MBOK RATIH
Hana tidak begitu menggubris Mbok Ratih dan malah tetap membereskan pecahan kaca sambil menangis kecil.
CUT TO
22.INT. RUMAH HANA – KAMAR HANA – MALAM
Kita melihat Hana sedang duduk di kursi belajar sambil melanjutkan sketsa gaun di buku gambarnya. Wajah Hana tampak serius. Kemudian TERRDENGAR SUARA pintu diketuk dari arah luar.
RIKO (O.S)
Hana tersentak. Dia langsung menghentikan aktivitasnya dan berlari ke pintu dan membukanya. Hana tampak senang dengan kedatangan Riko. Hana langsung memeluk Riko. Mereka berdua berjalan masuk dan duduk di pinggir kasur.
HANA
RIKO
HANA
Riko melihat ke arah buku gambar Hana yang terbuka.
RIKO
Hana mengangguk dengan semangat. Lalu Riko memandang Hana serius.
RIKO (CONT’D)
Hana menggeleng sambil tersenyum.
HANA
RIKO
Hana mengangguk.
HANA
RIKO
HANA
Riko tersenyum kecil. Dia memandangi wajah Hana lalu meregangkan tangannya seperti memberi kode akan memeluk.
RIKO
Hana tersenyum dan memeluk Riko.
CUT TO
23.INT. RUMAH HANA – RUANG MAKAN – PAGI
Terlihat Riko, Hana, dan Alsa sedang sarapan. Mereka tampak fokus dengan makanannya masing-masing.
RIKO
HANA
Riko terkekeh.
ALSA
Alsa menyalimi punggung tangan Riko.
RIKO
ALSA
Alsa segera pergi dari ruang makan. Riko melihat ke arah Hana yang masih fokus dengan sarapannya.
POV HANA : Hana hanya pura-pura fokus sarapan, padahal dia tidak ingin Riko tahu kalau dia sedih karena Alsa yang pergi begitu saja.
CUT TO
24.EXT/INT. MOBIL – DALAM PERJALANAN – PAGI
Riko sedang mengemudi dengan serius. Di sebelahnya ada Hana sedang memperhatikan jalanan di depan. Beberapa kali Hana melirik ke arah Riko, seperti ingin mengatakan sesuatu.
HANA
Riko menoleh sebentar ke Hana, lalu fokus ke jalanan di depannya lagi.
RIKO
HANA
Riko sedikit tersentak.
RIKO
Hana mengangguk.
HANA
Wajah Riko tampak gusar dan cemas.
RIKO
HANA
RIKO
HANA
RIKO
Hana memotong ucapan Riko.
HANA
RIKO
Hana menjulurkan tangannya, menunjuk sesuatu.
HANA
Riko melirik Hana dengan cemas.
CUT TO
25.EXT/INT. KAMPUS – KORIDOR – PAGI
Kita melihat Hana berjalan dan berhenti saat melihat ada keramaian di mading kampus. Hana menghampiri beberapa orang yang mengerumuni mading. Hana berjinjit agar bisa melihat apa yang menjadi pusat perhatian orang-orang. Tanpa sengaja ada beberapa orang yang membuat Hana terjungkai ke belakang. Ada sepasang kaki yang menahannya sehingga Hana tidak terjatuh ke lantai.
HANA
Hana menengadahkan wajahnya untuk mencari tahu. Ternyata itu Saga.
HANA (CONT’D)
Saga melihat sebentar ke Hana, lalu berjalan begitu saja melewati Hana. Hana mendesis kesal.
Beberapa orang di mading pergi. Hana berdiri dan kembali menghampiri mading. Ada foto Alsa sebagai mahasiswi terbaik tahun ini. Hana tampak kagum dan tersenyum.
HANA (CONT’D)
(bergumam)
Salah satu mahasiswi mendengar Hana dan langsung tampak bingung.
MAHASISWI 1
Hana menoleh ke asal suara di belakangnya.
HANA
(bingung)
Mahasiswi itu dipanggil oleh temannya dan mengabaikan Hana. Hana pun mengembuskan napas lega.
CUT TO
26.EXT/INT. KAMPUS – DEPAN TOILET – SIANG
Terlihat suasana sepi di depan area toilet. Hana berjalan hendak masuk ke toilet, tapi TERDENGAR SESUATU yang membuatnya penasaran.
BIMA (O.S)
Hana berjalan buru-buru menghampiri ke arah suara.
ALSA (O.S)
Hana sampai bertepatan saat Bima hendak melakukan sesuatu ke Alsa. Hana dengan reflek nendang kaki Bima.
HANA
BIMA
Alsa tampak gelisah dan bingung harus melakukan apa. Bima juga semakin menyudutkan Hana sampai terdorong ke dinding. Dia mendorong bahu Hana. Sementara Alsa malah pergi begitu saja.
HANA
Hana mencari cara untuk kabur. Dia menginjak kaki Bima dan kabur secepatnya. Bima tampak kesal.
CUT TO
27.EXT/INT. KAMPUS – KORIDOR – SIANG
Suasana koridor sedang sepi. Kita melihat Alsa berjalan cepat. Di belakangnya Hana berusaha mengejar tapi terjatuh karena menginjak tali sepatunya sendiri.
HANA
Alsa semakin mempercepat jalannya. Begitupun Hana yang akhirnya berhasil menyusul Alsa.
HANA (CONT’D)
Alsa berhenti dan berbalik. Wajahnya tampak kesal.
ALSA
HANA
ALSA
Alsa berbalik pergi. Hana tampak ngos-ngosan dan memegangi lututnya yang sakit.
CUT TO
28.EXT. KAMPUS – TAMAN – SORE
Terlihat Hana sedang menggambar sketsa di bukunya. Dia tampak tidak fokus karena beberapa kali mengaduh karena lututnya yang sedikit memar. Kemudian Hana mengambil permen lolipop dari tasnya dan membuang bungkus permen dengan asal. Hana melanjutkan lagi menggambarnya. Lalu Hana teringat kejadian tadi siang di depan toilet (Scene 27).
HANA
INSERT : Sebuah tangan yang mengambil bungkus permen lolipop di atas rumput taman.
Di depan Hana ada seseorang yang menjulurkan tangan ke arahnya sambil memegang bungkus permen. Hana mengerutkan keningnya menatap Saga.
HANA (CONT’D)
SAGA
Hana melihat ke arah bungkus permen di tangan Saga. Lalu mengambil bungkus itu dengan kasar.
HANA
Saga berbalik hendak pergi. Kemudian Hana teringat sesuatu (Scene 14)
HANA (CONT’D)
Saga berhenti di tempat. Hana buru-buru meletakan buku gambarnya dan menghampiri Saga.
HANA (CONT’D)
SAGA
HANA
Saga memperhatikan penampilan Hana.
SAGA
Hana mengangguk semangat.
HANA
Saga terkekeh kecil, memandang remeh Hana. Dia berbalik hendak melangkah, tapi Hana menahannya.
HANA (CONT’D)
SAGA
HANA
(bingung)
Saga pergi begitu saja.
CUT TO
29.EXT. PEMAKAMAN – SORE
Kita melihat Hana sedang berada di antara dua pusara yang sudah tertata rapi. Di batu nisan tertulis nama orang tuanya. Hana baru saja selesai menaburi bunga di atas dua pusara itu.
HANA
Hana mengusap batu nisan milik orang tuanya. Dia memandangi kedua pusara itu.
HANA (CONT’D)
Wajah Hana cemberut.
HANA (CONT’D)
Hana tampak berpikir.
CUT TO
30.INT. RUMAH SAGA – KAMAR SAGA – MALAM
Kita melihat Saga sedang di meja belajar sambil terpaku pada layar laptopnya. Lalu TERDNGAR SUARA pintu diketuk dari arah luar.
AJENG (O.S)
Ajeng pun membuka pintu dan berjalan masuk sambil membawa secangkir teh hangat.
AJENG
Ajeng meletakan teh di samping laptop milik Saga. Lalu Ajeng duduk di pinggir kasur, di belakang posisi Saga.
SAGA
AJENG
Suasana hening untuk beberapa saat.
AJENG (CONT’D)
Saga terdiam sesaat. Dia tampak mendengarkan mamanya.
AJENG (CONT’D)
Saga menutup laptopnya dan berdiri.
SAGA
Saga bergegas ke kasur. Ajeng melihat ke arah teh yang tidak tersentuh dengan wajah pasrah. Ajeng berdiri menghadap ke Saga.
AJENG
Ajeng berjalan keluar kamar. Lalu kita bergerak ke wajah Saga yang gelisah.
CUT TO