Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bunga Di Kota Senyap
Suka
Favorit
Bagikan
11. Start Over

INT. PENJARA - NIGHT

Puspa duduk, menundukkan kepala. Wajah sedih.

SANG PAMAN

Menangisi yang sudah terjadi, tidak akan menghasilkan apa-apa.

Aku dan kau tahu itu Puspa.

PUSPA menengok kaget. SANG PAMAN sudah berdiri di depan sel.

PUSPA

Paman?

SANG PAMAN

Marah, dendam, sedih, jangan membuat kita terhanyut Puspa.

Terhanyut hanya akan mengotori jiwa. Membuat hati rusak. 

PUSPA

Jadi aku tidak boleh, marah, sedih, jengkel?

Paman, aku ini manusia. Bukan boneka!

SANG PAMAN

Merasakan rasa-rasa itu memang manusiawi.

Tapi jangan sampai terhanyut. Kalau sudah terhanyut,

itu seperti masuk labirin setan. 

PUSPA

Apa pedulimu Paman.

Paman datang bicara aneh-aneh sebentar, lalu pergi.

Capek saya paman.

SANG PAMAN

Memaafkan dan menyayangi siapa saja yang menyakiti.

Termasuk dirimu sendiri. Itu yang akan membuat hatimu lapang.

Membuat jiwamu bersih. Dan membawamu kepada ketenangan. 

PUSPA

Paman tidak mengerti apa yang kurasakan.

SANG PAMAN

Aku mengerti sekali Puspa. Kira-kira aku seumurmu, mengalami hal yang serupa.

Beberapa orang yang dekat denganku dan kucintai.

Kehidupannya direngut, dirampas. Dan mereka dijauhkan dariku. 

PUSPA

Apa yang Paman bicarakan?

SANG PAMAN

Dan aku akhirnya bisa memaafkan orang yang melakukan semuanya itu.

Kau tahu, Takdir yang terjadi tidak selalu seperti yang kita inginkan Puspa.

Dan seringkali, kebaikan justru muncul dari hal-hal yang tidak kita inginkan. 

PUSPA

Kalau Paman ke sini berusaha menghiburku, Paman benar-benar gagal.

SANG PAMAN

Aku tidak berusaha menghiburmu Puspa. Aku hanya ingin kamu menempuh jalan kebaikan.

Jalan manusia yang sebenarnya. Memaafkan dan menyayangi.

Karena besok kau akan keluar dari sini. 

SANG PAMAN berjalan menjauh.

PUSPA

Besok keluar?

Sang Paman berhenti sejenak.

SANG PAMAN

Aku sangat peduli padamu Puspa. Kau tangguh seperti Ibumu.

Aku akan membuatkan kamu teh ketika kita bertemu lagi nanti.

Dan aku akan bahagia sekali saat itu. Bisa berkumpul dengan semua keponakanku.

SANG PAMAN berjalan menghilang di ujung lorong.

PUSPA

Apa maksudmu Paman?! Paman..?!

Puspa berdiri memegangi jeruji sel. Menunduk.

.

EXT. KANTOR POLISI - DAY

Puspa keluar dari kantor polisi, mengenakan pakaian biasa. Puspa melihat sekeliling, lalu melangkah pergi.

.

EXT. JALAN TAMAN - DAY

Puspa berjalan santai sambil melihat sekeliling, orang-orang lalu llang, ngobrol, ceria. Puspa pandangan sendu.

.

EXT. JALAN MELATI - DAY

Puspa berjalan pelan sambil melihat sekeliling, pandangan sendu.

.

EXT. RUMAH BUNGA 3 - DAY

Puspa berdiri dari seberang jalan, memandangi rumah bunga lekat lekat. Lama. Puspa menunduk lalu pergi.

.

EXT. HALAMAN PANTI YATIM - DAY

Puspa berdiri di seberang jalan, memandangi Rumah Panti Yatim.

.

EXT. TAMAN BERMAIN - AFTERNOON

Puspa duduk sendiri di atas kotak tinggi, memandangi anak-anak, memandangi langit senja.

FADE TO BLACK.

INT. KELAS KAMPUS - DAY

Beberapa mahasiswa-wi membereskan mejanya, pergi keluar. Puspa sedang memunguti buku dimejanya, memasukkan tas, memandang Astuti. Astuti duduk, termenung, membaca buku, geleng-geleng kepala, judes.

Puspa menghampiri Astuti.

PUSPA

Hei.

Astuti melongok ke Puspa.

ASTUTI

Hei Bunga.

PUSPA

Lagi ngapain?

ASTUTI

Eengg.. Lagi pusing.

PUSPA

Sosio-Manajemen ya?

Astuti mengangguk.

ASTUTI

Gak tahu nih, lihat judulnya aja kayak ngelihat monster seram yang menjijikkan.

Errhh...!!

Puspa tertawa. Astuti ikut tertawa.

ASTUTI (CONT’D)

Padahal minggu depan ujian nih.

PUSPA

Mungkin cara belajarmu yang harus dirubah.

ASTUTI

Maksudmu.

PUSPA

Yuk sini, aku ajarin.

Puspa mengajak Astuti bangkit dari duduknya. Astuti dan puspa berjalan berjalan meninggalkan kelas, sambil bincang-bincang.

.

EXT. TAMAN KOTA - DAY

Puspa dan Astuti duduk di rumput, beberapa buku bertebaran di hadapan mereka. Puspa berbicara menjelaskan sesuatu, Astuti menyimak mengangguk-angguk, sesekali menuliskan sesuatu ke buku tulisnya.

Alif (L/23) di tepi Taman, duduk, menatap Puspa tajam.

.

INT. RUMAH PUSPA - DAY

Puspa dan Astuti duduk di sofa, berbincang-bincang. Buku, makanan kecil, minuman, memenuhi meja. Puspa menjelaskan sesuatu, Astuti menyimak, mengangguk-angguk. Sesekali keduanya tertawa.

Linda menghampiri, membawa minuman. Lalu duduk. Ketiganya ngobrol, ketawa.

.

EXT. KAMPUS SENYAP - DAY

Puspa berjalan, Mahasiswi #1 berjalan melewati Puspa.

MAHASISWI #1

Bunga, ikutan kita yuk. Mau ke cafe SARINAH. Ada kupon gratis nih.

Puspa memandang Mahasiswi #1 tersenyum, lalu mengangguk.

Puspa, mahasiswi#1 dan 3 mahasiswi lain berjalan bersama, saling berbincang tersenyum.

Alif, dari sisi lain, menatap Puspa tajam, tersenyum.

.

INT. CAFE SARINAH - DAY

Puspa, Mahasiswi #1 dan 3 mahasiswi duduk sambil makan, berbincang, tertawa.

.

INT. PANTI YATIM - DAY

Puspa tersenyum, membagi-bagikan bingkisan pada anak-anak yatim. Hasan di belakangnya, tersenyum mengangguk-angguk.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar