Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. JALAN MELATI - AFTERNOON
Keesokan harinya, Puspa berjalan jalan. Sang Paman berjalan di trotoar seberang jalan. Puspa melihat Paman, kaget, heran, antusias, teriak, melambaikan tangannya.
PUSPA
Paman!
Sang Paman menoleh ke Puspa, berhenti, tersenyum, mengangguk. Puspa menyeberang jalan, menghampiri Sang Paman.
SANG PAMAN
Puspa,..!
PUSPA
Paman Di sini?
SANG PAMAN
Gimana kabarnya?
Puspa menggeleng, tersenyum, menghela nafas.
SANG PAMAN (CONT’D)
Masih heran melihat aku? Hehe..
Melanjutkan berjalan. Puspa ikut berjalan di samping Paman.
PUSPA
Paman masih memanggilku Puspa. Berarti aku tidak gila.
SANG PAMAN
Kau kelihatan lebih baik hari ini, dibanding waktu terakhir kita ketemu.
PUSPA
Aku bertemu orang-orang yang emm... begitulah.
Eh Paman, Kenapa orang-orang memanggilku BUNGA. Aku, eehh...
(menggeleng) aku tidak habis pikir.
SANG PAMAN
Apalah arti sebuah nama Puspa.
Jati dirimu tidak ditentukan oleh namamu.
PUSPA
Yah mulai deh Paman,..
SANG PAMAN
Tindakanmu yang menentukan siapa dirimu sebenarnya.
Si Egois, Si friendly, Si Pemarah, Si Penyayang.
PUSPA
Oke, aku ngerti itu Paman.
SANG PAMAN
Kau yakin kau bukan Bunga?
Sang Paman tersenyum. Puspa menatap Paman tajam. Sang Paman mendekati mobil vw biru yang diparkir di pinggir jalan, lalu membuka pintunya.
PUSPA
Paman mau pergi?
SANG PAMAN
Aku mau pulang. Ini habis ngantar kakakku jalan-jalan,
dia pingin lihat orang yang di sini lebih dekat.
PUSPA
Paman tinggal di mana?
SANG PAMAN
O ya, sapa kakakku ini.
Puspa mendekati jendela pintu belakang. Wanita Tua sedang duduk di jok belakang, melihat Puspa tajam lalu tersenyum.
PUSPA
Sore tante.
WANITA TUA
Sore nak. Gimana kabarmu nak?
PUSPA
Baik tante.
SANG PAMAN
Saatnya pergi.
PUSPA
Paman, paman?
SANG PAMAN
Puspa, kenapa tidak cari tahu ke dinas pendudukan di kota ini.
Siapa tahu kamu memang BUNGA, hehe...
Paman menjalankan mobilnya. Puspa memandangi mobil vw pergi menjauh.
.
INT. MOBIL VW - DAY
Wanita Tua duduk di jok belakang, menitikan airmata. Paman nyetir, sambil melihat Wanita Tua dari kaca tengah. Wanita Tua terisak.
WANITA TUA
Saatnya melanjutkan ke tahap berikutnya.
SANG PAMAN
Yah, aku juga berpikir begitu.