Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bukan Cerita Tokoh Utama
Suka
Favorit
Bagikan
6. scene 38-43

38. INT. RESTO-RUANG PRIVAT-SIANG HARI

CAST: ARIZ, INDIRA, IRWAN, BAGAS

Ariz dan Irwan ketemu Bagas dan Indira di resto khusus.

Ariz, Irwan dan Bagas sibuk membicarakan proyek baru. Sementara Indiri duduk di pojokan, makan dan sibuk dengan laptopnya sendiri.

IRWAN
i-itu
(menunjuk Indira)
Kenapa membawanya ke sini? Aku lihat Ira cuma duduk, makan dan sibuk dengan laptopnya.
BAGAS
Ahhh! Itu aku yang suruh!
Draft skenarionya harus direvisi dan udah dua hari ini, Ira nggak makan gara-gara ngerjain itu.
Kalo nggak gini, mungkin Ira nggak akan makan sampe nanti sore.
IRWAN
Pak sutradara perhatian sekali.
BAGAS
(senyum, sedikit tersipu)
Ira itu sahabat sepupuku.
Aku diminta buat jagain dia.

Ariz melirik Indira.

CAMERA PAN TO: INDIRA YANG SIBUK DENGAN LAPTOPNYA, SESEKALI MENGAMBIL MAKANAN DENGAN GARPU DAN TELINGANYA YANG TERPASANG EARPHONE.

ARIZ (VO)
Ira nggak berubah!
Wajahnya ketika serius itu buatku ingat dengan sepuluh hal yang Leo katakan sebagai alasannya jatuh cinta pada Ira.

DISSOLVE TO

ESTABLISH: RUMAH SAKIT DI KOTA J

39. INT. KAMAR RAWAT LEONARDO-RUMAH SAKIT-SORE HARI

CAST: ARIZ(14), LEONARDO(14), SURYA(14)

Ariz diajak Surya untuk menjenguk Leonardo.

ARIZ
(sedih)
Kamu sakit apa, Leo?
LEONARDO
(senyum)
Dari kecil aku punya kelainan jantung.
ARIZ
Kok nggak bilang??
Pantes kamu jarang ikut pelajaran olahraga.
LEONARDO
(senyum)
Tenang aja.
Nanti waktu umurku 15 tahun, aku bisa operasi jantungku yang bermasalah dan setelah itu, aku bisa hidup normal.

Ariz menatap Surya dan Leonardo bergantian.

ARIZ
(nyaris menangis)
Kalian kok nggak pernah bilang sih??
SURYA
(menepuk bahu Ariz)
Leo nggak bolehin.
ARIZ
Trus?? Ira gimana?
Dia tahu nggak??
LEONARDO
(menggeleng)
Nggak lah!
Aku nggak mau dia kasihan sama aku.

Leonardo mengeluarkan catatan kecil dan memberikannya kepada Ariz.

LEONARDO (CONT’D)
Lihat itu, Riz!
ARIZ
(bingung)
Apa ini?
LEONARDO
Kamu pernah tanya alasanku suka sama Ira kan?
ARIZ
(mengangguk)
Ya. Trus??
LEONARDO
Itu, aku tulis di sana.

Ariz membaca sepuluh daftar Leonardo menyukai Indira.

ARIZ
Harusnya kamu tunjukin ini ke Ira, bukan aku!!
LEONARDO
(senyum)
Yang tanya kan kamu, Riz!!
ARIZ (VO)
Dari daftar ini, aku bisa liat kalo Leo beneran suka Ira. Kalo saja bukan karena masalah jodoh-jodohan di kelas 7, mungkin Ira dan Leo sekarang sudah-
ARIZ
(teriak)
Leo!!
LEONARDO & SURYA
(kaget)
Kenapa teriak, Riz???
ARIZ
Mulai hari ini, aku akan bantu kamu buat jadian sama Ira.
Aku akan jadi makcomblangmu, Leo!!

CUT BACK TO

Ariz mengetukkan penanya ke meja, berpikir.

ARIZ (VO)
Haruskah aku jadi makcomblang mereka berdua lagi??
Haruskah aku buat Leo ketemu Ira??
BAGAS
Kali ini aku lagu latar yang lebih sedih lagi, menyayat dan mampu membuat penonton menangis.
ARIZ (VO/CONT’D)
Ira dekat dengan Dona. Ira juga bersikap baik dengan Dona.
Harusnya Ira nggak akan keberatan jadi istri kedua Leo?
Lalu Leo??
IRWAN
Kami akan usahakan, Pak.
Ada lagi??
ARIZ (VO/CONT’D)
Dari kejadian kemarin, aku tahu Leo masih punya perasaan untuk Ira.
Mungkin di antara semua wanita yang pernah datang dalam hidup Leo, Ira lah yang punya ruang khusus untuk waktu yang lama di hati Leo.
BAGAS
Ya, ada lagi.
(melirik Ariz, pada Ariz)
Pak Ariz, ke mana pikiranmu berjalan, Pak??
IRWAN
(memanggil)
Riz, Ariz!!
ARIZ (VO/CONT’D)
Aku hanya perlu buat Ira ketemu Leo dan cerita mereka mungkin akan berakhir beda.

Irwan menyikut Ariz.

ARIZ
(tersentak, kaget)
Ya??

CAMERA PAN TO: BAGAS MELOTOT PADA ARIZ.

BAGAS
Kemana pikiranmu pergi, Pak Ariz?
ARIZ
(terkekeh)
Ma-maaf, Pak Bagas.
Pikiranku jalan sendiri ke mana-mana.  

CUT TO

40. INT. KAMAR TIDUR DONA-DAPUR RUMAH LEONARDO-MALAM HARI

CAST: ARIZ, LEONARDO, DONA

Ariz duduk di samping ranjang Dona dan membaca buku dongeng untuk Dona.

ARIZ
Sudah selesai, Dona sayang.
DONA
Om??

Ariz meletakkan buku ceritanya, menidurkan Dona.

ARIZ
(senyum)
Kenapa Dona sayang?
DONA
Bunda ke mana??
Kenapa Bunda nggak pulang?
ARIZ
Ayah bilang apa ke Dona soal Bunda?
DONA
Ayah bilang Bunda peygi jauh sekali.
ARIZ
Ya, Dona.
Bunda Dona pergi jauh sekali.
DONA
Apa Dona nggak bisa ketemu Bunda lagi??
ARIZ
Tanyakan itu sama Ayah Dona, Yah.
(Senyum)
Sudah malam, sudah waktunya Dona bobok.

Dona menutup mata dan tidur.

SFX: PINTU TERTUTUP

LEONARDO
(berbisik)
Makasih, Riz.
ARIZ
(kaget, berbisik)
Kapan kamu pulang??
LEONARDO
Baru saja.
Ayo ke dapur!!

CUT TO

Ariz menemani Leonardo makan malam.

ARIZ
Tadi Dona nanya, kapan Dona bisa ketemu ibunya lagi?
Aku nggak tahu jawaban apa yang kamu kasih, jadi aku minta Dona buat nanya kamu.
LEONARDO
(mengunyah, mengangguk)
Jawaban bagus.
ARIZ
(penasaran)
Kamu bilang apa ke Dona soal Rania?
LEONARDO
Dona nggak akan pernah ketemu Ibunya lagi.
ARIZ
(heran, bingung, nggak percaya)
Jujur banget.  
LEONARDO
Lebih baik jujur sekarang dan buat Dona belajar.

Leonardo meletakkan sendok makannya, membersihkan mulutnya.

LEONARDO (CONT’D)
Aku sudah buat keputusan.
ARIZ
(kaget)
Keputusan apa?
LEONARDO
Demi Dona, aku akan nikah lagi.
Yah meski nggak dalam waktu dekat.
ARIZ
Tiba-tiba banget??
Padahal baru kemarin kamu bilang gitu.
LEONARDO
Banyak alasan.
(senyum)
Bantu aku cari wanita yang cocok buat Dona!
ARIZ (VO)
Tiba-tiba sekali.

Ariz melihat, menyelidik Leonardo.

SFX: DENYUT JANTUNG ARIZ

ARIZ (VO/CONT’D)
Harusnya aku merasa senang, Leo telah membuat keputusan yang tepat.
ARIZ
(senyum)
Yosh!
Untuk terakhir kalinya, aku akan jadi makcomblangmu lagi!!
LEONARDO
(mengangguk)
Trims, Bro.
ARIZ (VO)
Dalam kisah cinta Leo, aku adalah tokoh sampingan yang berperan sebagai makcomblang-perantara wanita yang ingin dekat dengan Leo.

Leonardo mengajak Ariz untuk minum bersama.

ARIZ (VO/CONT’D)
Padahal aku hanya dua kali pacaran dan sisanya aku sibuk jadi makcomblang Leo.
Padahal dibanding Leo, aku ini sangat kurang pengalaman untuk berhubungan dengan wanita.
Tapi entah kenapa Leo sangat percaya padaku mengenai masalah wanita.

SFX: KALENG MINUMAN DIBUKA

ARIZ (VO/CONT’D)
Ada apa denganku ini??
Selama ini aku sendiri yang pilih-pilih pasangan kan??

FLASHES

Ariz mengingat momen di mana Leonardo dan Indira saling menatap di balkon saat kelas 7.

FLASHES END

ARIZ (VO/CONT’D)
Mungkin alasanku memilih pasangan selama ini karena aku berharap aku bisa bertemu dengan wanita yang melihatku sama seperti Ira yang melihat Leo saat itu.

FADE OUT

41. INT. RUANG REKAMAN-SORE HARI

CAST: ARIZ, INDIRA (OS), LEONARDO(OS)

SFX: NADA TUNGGU PANGGILAN

CU: kaki Ariz bergetar menunggu panggilannya diterima Indira.

INDIRA(OS)
Ya, Riz.
Kenapa?
ARIZ
Itu,
(agak ragu)
 kamu sibuk nggak??
INDIRA(OS)
Nggak. Kenapa?
ARIZ
Dona kangen kamu.  
Bisa ketemu?
Aku traktir makan malam deh, gimana?
INDIRA (OS)
Kebetulan ntar malam aku punya waktu.  
Kirim saja alamatnya, nanti aku ke sana.  
ARIZ
Ma-makasih banyak.
Maaf ngerepotin.
INDIRA (OS)
Aku juga punya keponakan seumuran dengan Dona.
Santai aja.

SFX: PANGGILAN BERAKHIR.

CAMERA PAN TO: LAYAR PONSEL ARIZ, NAMA LEONARDO.

ARIZ
(gumam)
Sekarang, aku hanya perlu minta Leo datang ke tempat janjian Ira.  

Ariz menekan tombol panggil.

SFX: NADA TUNGGU.

LEONARDO (OS)
Ya, Riz.
Kenapa??
ARIZ
Malam ini punya waktu?
LEONARDO (OS)
Punya.
Kenapa?
ARIZ
Ayo makan di luar sama Dona juga.
Mau??
LEONARDO (OS)
Tumben??  
ARIZ
(mendesak)
Mau nggak??
LEONARDO(OS)
(ketawa kecil)
Kirim aja alamatnya.
Nanti aku ke sana sama Dona.
ARIZ
Sip.

SFX: PANGGILAN BERAKHIR.

Ariz menyandarkan punggungnya.

CAMERA PAN TO: LANGIT-LANGIT RUANG REKAMAN

ARIZ (VO)
Harusnya kali ini berhasil!

FLASHES

Pemandangan Leonardo dan Ira di balkon yang dilihat Ariz saat masih kelas 7.

FLASHES END

ARIZ(VO/CONT’D)
Leo dan Ira
(PAUSE)
Sejak dulu, mereka adalah pasangan serasi.

Ariz tersenyum pahit.

CUT TO

42. INT. RESTO DI DALAM MALL-MALAM HARI

CAST: ARIZ, LEONARDO, INDIRA, DONA, PENGUNJUNG MALL (EXTRA), PELAYAN RESTO (EXTRA)

Ariz sembunyi di seberang resto tempatnya janjian dengan Indira dan Leonardo.

SFX: PANGGILAN MASUK.

CAMERA PAN TO: INDIRA DUDUK DI DALAM RESTO.

INDIRA(OS)
Riz, kamu di mana?
Aku udah nyampe.
ARIZ
(bohong)
Tunggu bentar lagi. Masih diparkiran.
INDIRA (OS)
Oh, oke.

SFX: PANGGILAN DITUTUP.

ARIZ (VO)
Aishhh!!
Leo mana sih??

Ariz memanggil Leonardo dengan ponselnya.

ARIZ
Leo??
Kok belum datang??
LEONARDO (OS)
Ini jalan dari parkiran.
Tunggu bentar lagi.
ARIZ
Oh, oke.
Di resto X yah.
LEONARDO (OS)
Aku masih ingat!! Bawel banget!!

SFX: PANGGILAN DITUTUP.

ARIZ (VO)
Tinggal tunggu mereka ketemu, baru aku pergi.

CU: KAKI ARIZ GEMETAR NGGAK SABAR.

CAMERA PAN TO: LEONARDO DAN DONA YANG BERJALAN MENUJU RESTO.

ARIZ
(lega)
Ah, Leo masuk juga.

CAMERA PAN TO: LEONARDO DAN DONA MASUK KE DALAM RESTO. DONA BERLARI MENGHAMPIRI INDIRA.

SFX: DENYUT JANTUNG ARIZ.

ARIZ (VO)
Dari kemarin kenapa seh dengan dadaku ini?

INTERCUT TO

INDIRA’S POV

Dona mengenali Indira dan menghampiri Indira.

DONA
(teriak)
Tante Iya!!
INDIRA
(gumam)
Akhirnya datang juga.
Don-

Indira hendak bangkit dari duduknya tapi kaget melihat Leonardo dan bukan Ariz  yang berdiri di belakang Dona.

LEONARDO
(kaget)
I-Ira??
INDIRA
(kaget)
L-Leo?? Kamu??
Kok bisa??

Dona menarik tangan Indira.

LEONARDO
(menunjuk Dona)
Dia anakku, Ira.
INDIRA
(kaget)
Dona, anakmu??
LEONARDO
(heran, bingung)
Gimana kamu tahu nama anakku??

CUT BACK TO

CAMERA PAN TO: PERTEMUAN KEMBALI LEONARDO DAN IRA.

ARIZ (VO)
Aku senang akhirnya kalian ketemu.
Harusnya sejak lama, aku lakuin ini.

Ariz bangkit dari duduknya dan keluar dari resto untuk pulang ke rumah.

SFX: PANGGILAN MASUK DARI LEONARDO

LEONARDO (OS)
Riz!!
Apa maksudnya ini??
ARIZ
Nikmati waktumu dengan Ira, Leo.
Ini janjiku mencarikan ibu untuk Dona.
Ira dekat dengan Dona.

Ariz mematikan panggilannya.

SFX: DENYUT JANTUNG ARIZ.

Ariz keluar dari persembunyiannya dan berjalan pergi.

INTERCUT TO

INDIRA’S POV

CAMERA PAN TO: SOSOK ARIZ YANG BERJALAN PERGI.

INDIRA (VO)
Cih!!

DISSOLVE TO

ESTABLISH: RUMAH SAKIT DI KOTA J

43. INT. KAMAR RUMAH SAKIT LEONARDO-SORE HARI

CAST: ARIZ(15), LEONARDO(15), SURYA(15)

Ariz dan Surya datang menjenguk Leonardo.

ARIZ
Mana Tante??
LEONARDO
Pulang bentar.
ARIZ
Oh.

Ariz dan Surya duduk di samping ranjang Leonardo.

ARIZ
Kamu kok jadi lebih sering masuk rumah sakit??
LEONARDO
Maklum bentar lagi mau operasi.
Jadi aku harus sering tes kesehatan buat cari kondisi terbaik buat operasi.

Surya menyerahkan buku catatannya dan tugas.

SURYA
Ini catatannya dan tugas yang harus kamu kerjakan.
LEONARDO
(menerima)
Makasih, Sur.
(pada Ariz)
Gimana kabar Ira?
Sudah seminggu aku nggak masuk sekolah.
ARIZ
Sekarang dia lebih sering ada di perpus.
Sering nongkrong di lantai 2.
Mungkin karena teman barunya.
LEONARDO
Teman baru?
(penasaran)
Siapa??
Bukan Alia dan Tiara??
ARIZ
(menggeleng)
Bukan.
Dewi dan Dini-teman sekelas kita sebelumnya.
LEONARDO
Ehh??
(kaget)
Nggak nyangka Ira bisa dekat dengan Dewi-si heboh itu.
ARIZ
Kamu akan lebih kaget lagi pas liat mereka.
(berpikir)
Soal Ira.
LEONARDO
Kenapa??
ARIZ
Apa kamu mau kayak gini terus?
Maksudku suka tanpa ada kepastian.
Nggak pengen nembak Ira??

CAMERA PAN TO: SURYA SIBUK MAKAN BUAH-BUAHAN MILIK LEONARDO.

LEONARDO
(senyum melirik Surya)
Ya nggak lah!
Aku juga pengen nembak Ira.
Tapi tiap kali aku deketin Ira, dia pasti menjauh.
Gimana caraku nembak dia coba?
ARIZ
Aku punya ide.
Mau coba??
LEONARDO & SURYA
(serentak)
Apa?
ARIZ
Bukannya kamu tadi asik makan, Sur?
Kok tiba-tiba ikut nimbrung??
SURYA
(mengunyah)
Kan telingaku juga dengar!!
LEONARDO
(tertawa kecil)
Surya bener!
(pada Ariz)
Jadi apa idemu itu, Riz??
ARIZ
(mendekat dan berbisik)
Kalian tahu Mina-temen sekelas kita kan?
LEONARDO & ARIZ
(mengangguk)
Tahu.
ARIZ (CONT’D)
Dia itu ternyata diam-diam suka sama kamu, Leo.
Kenapa kamu nggak buat Mina jadi pacar kamu selama tiga bulan agar Ira cemburu dan mengaku kalo suka sama kamu, Leo??
SURYA
Tapi Riz, cara itu kayaknya-
ARIZ
Aku tahu ini nggak bener, tapi bukannya baik Leo dan Mina akhirnya sama-sama untung??
LEONARDO
Surya bener, Riz.
Cara itu mungkin agak jahat.
Tapi
(PAUSE)
cara itu mungkin akan berhasil.

CUT TO 


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar