Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bukan Cerita Tokoh Utama
Suka
Favorit
Bagikan
2. scene 7-12

7. EXT. DEPAN RUMAH KELUARGA ARIZ-SORE HARI

CAST: ARIZ, AYAH ARIZ(60), IBU ARIZ(55)

CAMERA PAN TO: MOBIL TRAVEL YANG MELAJU PERGI

SFX: PINTU PAGAR DIBUKA

Ayah Ariz keluar dari rumah, menghampiri dan memeluk Ariz.

AYAH ARIZ
Putraku!!

SFX: PUKULAN DI PUNGGUNG ARIZ

ARIZ
(sesak)
Gi-mana kabar, Ayah??

Ayah Ariz melepaskan pelukannya.

AYAH ARIZ
Seperti yang kamu lihat, Ayah sehat walafiat.

Ibu Ariz keluar dari dalam rumah, menghampiri Ariz.

ARIZ
(mencium tangan Ibu)
Ariz pulang, Bu.
IBU ARIZ
Gimana tadi perjalanannya? Lancar?
ARIZ
Lancar, Bu.
IBU ARIZ
Ya udah ayo masuk!
 Ibu sudah masak semua masakan kesukaan kamu.
ARIZ
(senyum)
Ibu yang terbaik.

Ariz memandang rumah lamanya dan tersenyum.

ARIZ (VO)
Dua hal baik saat pulang adalah makan masakan ibu dan jadi anak lagi meski sekarang umurku sudah kepala 3.

CUT TO

ESTABLISH: LANGIT SORE BERUBAH JADI MALAM

8. INT. RUANG KELUARGA-KAMAR ARIZ-MALAM HARI.

CAST: ARIZ, AYAH ARIZ, IBU ARIZ

Ariz duduk di ruang keluarga bersama dengan Ayah dan Ibunya.

SFX: TV MENYALA

IBU ARIZ
Pas sekali! Lagi musim mangga. Ini udah Ibu kupasin, Riz.
ARIZ
(senyum)
Pas banget.

Ariz menusuk mangga dengan garpunya.

AYAH ARIZ
Berapa hari di sini?
ARIZ
Dua hari, Yah.
(mengunyah mangga)
Aku ada proyek baru, jadi nggak bisa lama.
IBU ARIZ
Kamu kerja mulu.
(ngeluh)
Sekarang umurmu sudah 30 tahun. Kamu jauh dari Ayah sama Ibu, trus kapan kamu mau nikah??

CAMERA PAN TO: GARPU MILIK ARIZ JATUH.

ARIZ
(terkekeh)
Ibu kan sudah punya menantu dan cucu dari Mbak, jadi aku nggak perlu buru-buru nikah kan??
IBU ARIZ
Ya, tapi mau sampai kapan kamu nggak nikah? Leo-temanmu udah nikah dan punya anak. Trus Surya juga mau nikah kan?
ARIZ
(mengangguk)
Tiga bulan lagi.
IBU ARIZ
(senyum)
Mau Ibu kenalin sama anak Tante Lulu? Kebetulan anaknya kerja di Kota K sama kayak kamu.

Ariz meletakkan garpunya dan bangkit dari duduknya.

ARIZ
(senyum)
Makasih, Bu. Tapi Ariz cari sendiri aja.

Ariz berjalan menuju ke kamarnya.

AYAH ARIZ
Ibu ini!
(membela Ariz)
 Anak baru pulang udah didesak nikah loh.
IBU ARIZ
Habis Ibu kan hanya khawatir saja.
AYAH ARIZ
Khawatir apa, Bu?
IBU ARIZ
(mengecilkan nada suaranya)
Jangan-jangan anak kita nggak suka sama cewek lagi.
AYAH ARIZ
(kaget)
Ehhh??

Ariz mendengar bisikan ibunya dan kembali.

ARIZ
(tegas)
Bu!!
Ariz ini suka sama cewek!! Jangan bicara yang nggak-nggak!!
IBU ARIZ
(terkekeh)
 Ibu kan cuma khawatir, Riz!!
AYAH ARIZ
(membela Ariz)
Iya, Ibu ini!
 Kok bisa mikir gitu sih??
IBU ARIZ
Kalo gitu kasih tahu Ibu, tipe idealmu kayak siapa?
ARIZ
Taylor Swift.
IBU ARIZ
Yang lain?
ARIZ
Selena Gomez.
IBU ARIZ
(kesal)
Kamu nyebut nama bule mulu!! Jelas nggak bakal ada yang nyangkut. Yang Indonesia, emang nggak ada?
ARIZ
Ehm
(berpkir)
Maudy Ayunda.
IBU ARIZ
(mengangguk setuju)
Itu bagus.
ARIZ
(memberi peringatan)
Pokoknya Ibu nggak perlu khawatir masalah itu!! Nanti Ariz pasti bawa calon menantu buat Ibu!! Tapi nggak sekarang tentunya.

CUT TO

Ariz berbaring di kamarnya.

CAMERA PAN TO: FOTO LAMA ARIZ BERSAMA LEONARDO DAN SURYA SEMASA SEKOLAH.

ARIZ
(gumam)
Sudah 17 tahun rupanya.

FLASHBACK

Ariz teringat saat di bandara mendengar nama Ira.

FLASHBACK END

ARIZ (CONT’D)
Pemilik nama itu, sudah berapa lama nggak pernah kedengaran kabarnya ya??

Ariz menarik selimutnya dan memejamkan matanya.

ARIZ (CONT’D)
Wanita itu, kira-kira bagaimana penampilannya sekarang yah??

CUT TO

ESTABLISH: BANGUNAN SMP 2 KOTA J

9. EXT/INT. MOBIL ARIZ-DEPAN SEKOLAH-LAPANGAN SEKOLAH-SORE HARI

CAST: ARIZ, INDIRA, ALIA, BU RENI(50/EXTRA), GURU-GURU(EXTRA), MURID SMP 2(EXTRA), ALUMNI LAIN(EXTRA)

Ariz memarkir mobilnya.

ARIZ
(mengeluh)
Gara-gara Ayah, aku telat kan!!

Ariz melirik jam tangannya.

SFX: MESIN MOBIL MATI, PINTU DIBUKA.

Ariz turun dari mobilnya.

ARIZ (VO)
Kalo bukan gara-gara Ayah yang lupa kalo aku mau pinjam mobil, pasti aku nggak bakal telat.

Ariz berjalan masuk ke dalam SMP 2

CAMERA PAN TO: KERAMAIAN ACARA REUNI DI LAPANGAN SEKOLAH.

Ariz langsung menghampiri Bu Reni.

ARIZ
(menyesal)
Maaf, Bu. Saya telat.
BU RENI
(senyum)
Nggak papa kok, Riz. Giliranmu masih belum mulai kok.
Kamu kelihatan dewasa sekali ya sekarang.  
ARIZ
Eh iyah, Bu.
Sudah umur 30, masak iyah masih kayak anak sekolahan terus, Bu??
BU RENI
Gimana kabar Leo sama Surya??
ARIZ
Baik kok, Bu.
Tiga bulan lagi, Surya mau nikah.
BU RENI
Kamu sendiri kapan??
ARIZ (VO)
Oh ayolah!!
Pertanyaan ini lagi!!
(kesal)
Apa besok-besok aku bisa ngajuin permintaan UU mengenai pertanyaan ini??
Dari kemarin sampai sekarang, pertanyaan itu terus muncul. Ini mungkin sudah puluhan kali.
ARIZ
(senyum kecut)
Belum ketemu jodohnya, Bu.
(bercanda)
Mungkin jodoh saya masih ketahan sama yang lain.
BU RENI
(tertawa kecil)
Kamu ini bisa aja, Riz.

Ariz memberi salam kepada guru yang lain dan akhirnya duduk di kursinya.

CAMERA PAN TO: PANGGUNG ACARA

MC
Ini pertanyaan terakhir, Mbak. Saya dengar Mbak dulunya lulusan teknik.
INDIRA
Ya.
MC
Kenapa Mbak tiba-tiba mengubah haluan menjadi seorang penulis?
INDIRA
Ah, itu ceritanya cukup panjang.
ARIZ
i-itu-

Ariz kaget melihat ke arah panggung.

ARIZ (CONT’D)
(gumam)
Ira??
Kenapa sekarang dia tiba-tiba muncul di sini??

INTERCUT TO

10. EXT. LAPANGAN SEKOLAH-KORIDOR LANTAI DUA SMP J-SIANG HARI

CAST: ARIZ(13), INDIRA (13), ALIA(13), LEONARDO(13), KETUA KELAS 7B(EXTRA), ARIZ(30)

TITLE: TAHUN 2006

SFX: BEL BERBUNYI

Ariz bersama dengan Alia berbaris di depan kelas 7b di lapangan. Sementara Leonardo dan Indira berbaris di koridor di lantai dua depan kelas 7d.

KETUA KELAS 7B
Oke, masuk satu persatu.
INDIRA
(teriak)
Alia, ntar pulang bareng yah!!

Ariz bersama dengan anak lain melihat ke arah Indira di lantai dua.

ALIA
Oke!!!
ARIZ (VO)
Teriakan Ira saat itu,  aku kira akan jadi pemandangan biasa karena Ira dan Alia adalah teman dekat dan sering pulang bareng. Tapi-

CAMERA PAN TO: LEONARDO MENDEKAT KE ARAH INDIRA, TERSENYUM MENATAP INDIRA YANG MELIHAT KE ARAH ALIA DI BAWAH.

CUT BACK TO

ARIZ (VO/CONT’D)
Hari itu (PAUSE)
baik aku dan semua anak yang berbaris di lapangan dapat dengan jelas melihat Leo suka dengan Ira.

Ariz menatap Indira di panggung.

ARIZ (VO/CONT’D)
Saat itu (PAUSE)
Aku benar-benar kagum pada Leo. Aku nggak tahu kenapa tapi yang jelas pemandangan itu benar-benar tertanam dengan baik dalam benakku.

SFX: TEPUK TANGAN KENCANG

Indira turun dari panggung, Ariz bangkit dari duduknya dan bersiap untuk mengejar Indira.

ARIZ (VO/CONT’D)
Dulu aku kira, Leo dan Ira pasti akan jadian.

FLASHBACK

Ariz di usia 13 tahun melihat Indira memandang Leonardo dengan tatapan yang sama.

FLASHBACK END

ARIZ (VO/CONT’D)
Tapi ternyata kisah itu berakhir dengan pahit.

Ariz berlari mengejar Indira, tapi Bu Reni menghentikan Ariz.

BU RENI
Mau ke mana, Riz??
ARIZ
Mau ke sana, Bu??
(menunjuk gerbang)

CAMERA PAN TO: Indira pergi bersama dengan Alia keluar dari kawasan sekolah.

BU RENI
Loh kok ke sana? Kamu harus naik panggung sekarang, Riz.
ARIZ (VO)
Sial!
ARIZ
(senyum)
Ya, Bu.

JUMP CUT TO

CAMERA PAN TO: ACARA BERAKHIR. PARA UNDANGAN KELUAR DARI AREA SEKOLAH.

Ariz berpamitan kepada guru-guru termasuk Bu Reni.

ARIZ
Bu, saya pamit dulu.
Ibu sehat-sehat selalu.
BU RENI
Kamu juga. Jangan kapok buat datang lagi yah.
ARIZ
Ya, Bu.
ARIZ (VO)
Ada dua alasan kenapa Ira adalah wanita yang spesial untuk Leo. Alasan pertama Ira adalah cinta pertama Leo.

CUT TO

11. EXT/INT. MOBIL ARIZ-RUMAH INDIRA-JALANAN KOTA-MALAM HARI

CAST: ARIZ, INDIRA, ALIA, IBU INDIRA (EXTRA), BAGAS(28)

CAMERA PAN TO: JALANAN KOTA J DI MALAM HARI

SFX: MOBIL MELAJU

Ariz mengemudikan mobilnya sembari melirik ke arah GPS.

ARIZ
Kalo nggak salah, setelah ini belok kiri.

FLASHBACK

Ariz melihat alamat yang ditinggalkan Indira sebagai alumni di daftar hadir.

FLASHBACK END

ARIZ (CONT’D)
Kurasa ini alamat lama Ira dulu.
ARIZ (VO/CONT’D)
Alasan kedua adalah hanya Ira, satu-satunya wanita yang bisa dibilang menolak Leo. Padahal Leo mengejarnya selama tiga tahun lamanya.

Mobil Ariz belok kiri.

ARIZ (VO/CONT’D)
Sebagai makcomblang mereka dulu,
 (PAUSE)
 aku sangat yakin baik Ira dan Leo-keduanya saling menyukai. Hanya saja akhirnya-

Ariz menghentikan mobilnya.

CAMERA PAN TO: INDIRA BERSAMA DENGAN ALIA, BAGAS DAN IBUNYA BICARA DI DEPAN RUMAHNYA.

ARIZ
(gumam)
Itu Alia dan Ira.

CU: KOPER DI TANGAN INDIRA

ARIZ (CONT’D)
Apa Ira mau pergi??

CAMERA PAN TO: BAGAS MENGAMBIL KOPER MILIK INDIRA, MEMBAWANYA KE MOBIL.

ARIZ (CONT’D)
(gumam)
Pria itu siapa?
(menduga)
Apa mungkin pacar Ira?
Atau mungkin suami Ira??

CAMERA PAN TO: INDIRA MASUK KE DALAM MOBIL BERSAMA DENGAN BAGAS DAN ALIA.

Ariz memukul setir mobilnya.

ARIZ (CONT’D)
Apa yang tadi kupikirkan sebelum datang ke sini?
(kesal)
Aku sekarang udah umur 30, kebanyakan angkatanku sudah menikah. Ira pasti juga sudah menikah!!!

CAMERA PAN TO: MOBIL INDORA YANG MELEWATI MOBIL ARIZ

Ariz menginjak pedal gasnya dan melaju pergi.

ARIZ (VO/CONT’D)
Dulu aku yakin, Ira dan Leo saling menyukai. Tapi rencana yang aku buat nggak berhasil buat mereka bersama.

FLASHES

Senyuman Indira bersama dengan Bagas di sampingnya tadi.

FLASHES END

ARIZ(VO/CONT’D)
Hingga akhir, Ira nggak pernah menerima perasaan Leo. Akhirnya Leo menyerah dengan Ira dan setelah itu Ira menghilang bak ditelan bumi.

CUT TO

12. EXT/INT. DEPAN STUDIO ARIZ-RUANG MEETING-SIANG HARI.

CAST: ARIZ, IRWAN, INDIRA, BAGAS

TITLE: TIGA HARI KEMUDIAN

Ariz melongo melihat tamu di studionya.

ARIZ (VO)
(kaget)
Apa ini??
Kebetulan macam apa ini??
IRWAN
Riz, ini adalah rekan kerja kita untuk proyek kali ini.
(menunjuk dan memperkenalkan)
Ini Bagas-sutradara. Lalu di sampingnya adalah Indira-penulis skenario.

SFX: ARIZ MENELAN LUDAHNYA.

ARIZ (VO/CONT’D)
Jika saja ini film, Leo pasti menangis melihat kebetulan ini!!
(nggak percaya)
Gimana caranya wanita ini ada di depanku sekarang?? Padahal kukira aku nggak bakal lihat dia lagi!!!
BAGAS
(mengulurkan tangannya)
Aku, Bagas-sutradara.
Mohon kerja samanya, Pak Ariz.
ARIZ
(membalas Bagas, gugup)
Ya, Pak Bagas.
Saya juga mohon kerja samanya.
INDIRA
(mengulurkan tangannya)
Panggil saja saya Ira, mohon kerja samanya, Pak Ariz.
ARIZ
(membalas Indira, gugup)
Ariz, mohon kerja samanya.
Ariz berniat untuk melepaskan tangannya, tapi ditahan oleh Indira.
ARIZ (VO)
(gugup)
Apa dia mengenaliku??
Apa kaca depan mobil Ayah nggak dipasang kaca film?? Bisa gawat kalo Ira tahu aku datang ke rumahnya waktu itu.
(panik)
Ah sial!! Harusnya hari itu aku nggak usah datang ke rumahnya.
INDIRA
(menatap Ariz saksama)
Maaf jika saya salah, tapi kamu anak SMP 2 di Kota J kan??
ARIZ
(mengejang)
ARIZ (VO/CONT’D)
Dia ingat aku!!!
ARIZ
(gugup)
y-ya.

Indira melepaskan tangan Ariz.

INDIRA
(pada Bagas)
Dia temanku sekolah bareng Alia. Kalo nggak salah, Alia pernah satu kelasnya dengannya saat kelas tujuh.
(pada Ariz)
Benar kan??
ARIZ
(mengangguk)
Be-benar.
BAGAS
Ohh dia temanmu satu sekolah.
INDIRA
(pada Ariz)
Bagas ini sepupu Alia, Ariz.
ARIZ
Ehh.
BAGAS
(menatap tajam Ariz)
Karena dia temanmu dan teman Alia, maka proyek ini harusnya bisa cepat selesai nanti.

SFX: ANGIN BEREMBUS DEKAT ARIZ.

ARIZ (VO)
Sepertinya (PAUSE)
aku merasakan firasat buruk.

CUT TO 


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar