Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bukan Cerita Tokoh Utama
Suka
Favorit
Bagikan
5. scene 31-37

ESTABLISH: RUMAH LEONARDO

31. INT. RUMAH LEONARDO-DAPUR-MALAM HARI

CAST: ARIZ, LEONARDO

Ariz mengobrol dengan Leonardo.

SFX: BENTURAN DUA KALENG

LEONARDO, ARIZ
(serentak)
Cheers!

SFX: MENELAN MINUMAN.

LEONARDO
Ah!! Segar sekali!!
ARIZ
(mengangguk)
Ehm.
LEONARDO
Makasih bantu jaga Dona dua hari ini.
ARIZ
(senyum)
Santai, Dona udah kayak anakku sendiri.
ARIZ (VO)
Aku nggak susah sama sekali karena ada Ira yang bantu.
(berpikir)
Soal Ira, apa aku harus cerita??
LEONARDO
Maaf, aku sama sekali nggak tega naruh Dona di penitipan. Ibuku juga gitu.

Ariz menepuk bahu Leonardo.

ARIZ
Aku paham. Nggak perlu dijelasin.
Kita teman kan??
LEONARDO
(mengangguk)
17 tahun kan??
Udah lama banget ya.
ARIZ
(mengangguk)
He eh, lama banget sampe bosan aku liatnya.

Ariz menatap serius Leonardo.

LEONARDO
(heran)
Katanya bosan tapi malah liat aku??
(senyum)
Setelah jadi duda, tambah ganteng yah?
ARIZ
(senyum kecut)
Tambah tua tauk!!!
LEONARDO
Aissshhh!!
Kalo itu nggak usah ngomong!
Kamu juga!!
ARIZ
Kamu
(ragu)
Nggak pengen nikah lagi??
Dona butuh ibu nanti.
LEONARDO
Aku emang punya rencana itu sih.
Tapi aku nggak buru-buru. Aku punya Dona, cari istri lagi nggak gampang.
ARIZ
(mengangguk)
Bener sih.
Tapi, ini tapi loh.
LEONARDO
Aku dengar, Riz.
Tapi apa?
ARIZ
Kalo ada wanita yang mampu dan sayang sama Dona, apa mau nikah sama dia?
LEONARDO
Mungkin.

Leonardo meminum habis minumannya dan membuka kaleng baru.

LEONARDO (CONT’D)
Buat jadi istri sekaligus ibu pengganti itu bukan tugas yang gampang. Nggak semua wanita mau.
Aku nggak bakal maksa kalo wanita itu nggak mau.
ARIZ
Bener juga sih.
LEONARDO
Kenapa?
(senyum kecil)
Apa kamu punya calon?
Mau jadi makcomblangku lagi?
ARIZ
(terkekeh)
Aku kan bilang tapi!
LEONARDO
(senyum)
Sudah berapa kali kamu jadi makcomblangku yah??
ARIZ
Emang kamu ingat??
LEONARDO
(memainkan jarinya)
Mungkin tiga, empat atau lima kali.
ARIZ
(senyum pahit)
Salah semua!
Tujuh, Leo!!
Satu, aku mengajukan diri.
Lima kali, terpaksa.
Dan yang terakhir, kamu dan Rania yang minta.  
LEONARDO
(tertawa kecil)
Kok banyak yahh??

CUT TO

32. INT. RUANG REKAMAN-SIANG HARI

CAST: ARIZ, INDIRA, IRWAN

Indira datang lagi untuk mengatakan pesan dari Bagas.

INDIRA
Ini oleh-oleh dari Bagas.
Dia minta aku antarin ke sini.

Irwan dan Ariz menerima.

IRWAN, ARIZ
Makasih banyak.
INDIRA
Satu lagi, Bagas minta aku tanya ini.
IRWAN
Soal apa?
INDIRA
Bagas punya proyek lagi, mau kerja sama lagi?

Irwan dan Ariz menoleh satu sama lain.

IRWAN
Mau donk!!
(melirik Ariz)
Dikasih tawaran kok nolak, Ra??
Nggak baik itu.  
INDIRA
Oke deh. Ntar aku bilangin Bagas biar Bagas sendiri yang jelasin.
IRWAN
(senyum senang)
Oke.

Irwan keluar karena mengerjakan proyek yang lain. Sementara Indira memeriksa hasil kerja Ariz.

ARIZ
Gimana?
INDIRA
Sip, udah bagus. Bagas harusnya suka.
ARIZ
(lega)
Syukur deh.  
INDIRA
(memuji)
Kerjamu bagus, Riz.
Kalo gini kamu sama Mas Irwan bisa sering dapat proyek dari Bagas.
ARIZ
Makasih
(tersipu)
Ehm, Ira??
INDIRA
Ehm??
ARIZ
(agak ragu)
Lain kali aku traktir makan sama Bagas, mau?
INDIRA
Maulah.
Ditraktir kok nolak??
Nggak baik itu!
Kabari aja.
Nanti aku yang bilang ke Bagas.
ARIZ
Oke.
(agak ragu, sungkan)
Ira, aku tanya lagi. Boleh?
INDIRA
Ehm, apa?
ARIZ
Kok kerja jadi penulis sih? Kudengar dulu kuliah teknik.
INDIRA
Eh?
(kaget)
Nggak nyambung yah??
ARIZ
(agak malu)
He eh.  
ARIZ (VO)
Dulu aku kira Ira cuma cewek biasa yang beruntung disukai Leo-bintang sekolah.

Ariz memperhatikan Indira.

ARIZ (VO/CONT’D)
Tapi dari Leo, aku tahu Ira bukan cewek biasa seperti kelihatannya.

DISSOLVE TO

ESTABLISH: BANGUNAN SMP 2 DI KOTA J

33. EXT/INT. KORIDOR DEPAN KELAS 8B, KELAS 8B-SIANG HARI

CAST: ARIZ(14), LEONARDO(14), INDIRA(14), MURID KELAS 8B(EXTRA), BU GURU(EXTRA)

Leonardo dan Ariz bertugas membawa tugas ke ruang guru. Leonardo berhenti di jendela kelas 8B. Leonardo dan Ariz mengintip kelas Indira.

INTERCUT TO

Di dalam kelas Indira.

INDIRA
Gimana lombanya??
Kamu menang?
MURID KELAS 8B 1
Menang, Mbak.
INDIRA
(Senyum senang)
Juara berapa?
MURID KELAS 8B 1
Soal itu, tunggu sebentar.
Biar aku ceritain.

CUT BACK TO

Ariz mendekat ke Leonardo.

ARIZ
(berbisik)
Kamu ini, lagi-lagi!
LEONARDO
(bisik)
Ssstt!
Ira lagi ada drama di kelasnya.
(senyum)
Kamu nggak bakal nyesel liatnya. Ira pinter masalah kayak gini.
ARIZ
Ehh!

Ariz ikut Leonardo menonton pertunjukan kelas Indira.

INTERCUT TO

MURID KELAS 8B 3
Siap??
Dalam hitungan 3, pertandingan akan dimulai.
MURID KELAS 8B 1 & 2
Siap, Pak.
MURID KELAS 8B 3
Oke.
1, 2, 3 .

SFX: MUSIK DIPUTAR

CAMERA PAN TO: DUA PEMAIN KARATE YANG HARUSNYA SALING MENYERANG SATU SAMA LAIN JUSTRU BERJOGET DENGAN GAYA MENYERANG.

MURID KELAS 8B
(serentak tertawa)
HA HA HA!!!
MURID KELAS 8B 3
(teriak)
STOP, STOP!!

CUT BACK TO

LEONARDO, ARIZ
(menahan tawa)
Ha ha ha!

INTERCUT TO

SFX: MUSIK BERHENTI.

MURID KELAS 8B 3 (CONT’D)
(geram)
Kalian mau bertanding nggak??
Yang serius donk!!
MURID KELAS 8B 1 & 2
Mau, Pak.
MURID KELAS 8B 3
Ya udah diulang lagi.
Siap??
MURID KELAS 8B 1&2
Siap, Pak.
MURID KELAS 8B 3
1, 2, 3

SFX: MUSIK DIPUTAR

CAMERA PAN TO: PERTANDINGAN DIMULAI LAGI. TAPI DUA PEMAIN KARATE BERJOGET LAGI DENGAN GAYA INGIN MENYERANG.

MURID KELAS 8B & GURU
(tertawa)
HA HA HA!!

CUT BACK TO

ARIZ & LEONARDO
(menahan tawanya)
Ha ha ha!!

INTERCUT TO

CAMERA PAN TO: SETTING PERTANDINGAN KARATE BERAKHIR DAN KEMBALI KE ADEGAN INDIRA.

INDIRA
(bingung)
Loh bukannya kamu tadi bilang menang?
Kenapa dari cerita tadi nggak keliatan kalo kamu menang?
MURID KELAS 8B 1
Aku belum selesai ceritanya, Mbak.
INDIRA
(bingung)
Maksudnya??
MURID KELAS 8B 1
Aku memang menang, Mbak.
Menangis maksudnya.

CUT BACK TO

ARIZ (VO/CONT’D)
Kalo ingat drama waktu itu, harusnya aku nggak kaget kalo Ira  bisa jadi penulis skenario.
Drama itu ditulis olehnya dan ditampilkan di acara perpisahan senior.
Dan semua penonton waktu itu tertawa sampai perut mereka sakit.
INDIRA
Gimana yah bilangnya??
(bingung)
Critanya panjang tapi kalo aku jelasin secara singkat, mungkin karena penyesalan.
ARIZ
(bingung)
Penyesalan??
Kok bisa??
INDIRA
Sebagai penulis, aku punya kendali dengan nasib tokoh-tokohnya. Itu adalah kendali yang nggak aku punya ketika aku hidup sebagai manusia.
Jadi gimana yah bilangnya, mirip dengan mengatur nasib.
ARIZ
(mengangguk)
Aku paham kok.
INDIRA
(terkekeh)
Seperti itulah.  

INTERCUT TO

34. EXT/INT. JALANAN KOTA-MOBIL ARIZ-MALAM HARI

CAST: ARIZ, PENARI JALANAN (EXTRA), PENGGUNA JALAN (EXTRA)

SFX: MOBIL BERHENTI

CU: TRAFFIC LIGHT MERAH DI PEREMPATAN

Ariz menghentikan mobilnya di lampu merah.

SFX: MUSIK DIPUTAR.

CAMERA PAN TO: PENARI JALANAN YANG MEMULAI PERTUNJUKAN.

Ariz melihat ke arah pertunjukan.

ARIZ
(gumam)
Penari jalanan yah??
ARIZ (VO)
Ohh??
Kalo nggak salah Ira juga pernah buat heboh sekolah saat pesta perpisahan senior.

DISSOLVE TO

35. EXT. LAPANGAN SEKOLAH-PAGI MENJELANG SIANG

CAST: ARIZ(14), LEONARDO(14), INDIRA(14), SURYA(14), MURID SMP 2(EXTRA), GURU(EXTRA)

Ariz dan Leonardo turun dari panggung setelah pertunjukan band kecil mereka.

ARIZ
Gimana Sur??
Bagus??
SURYA
Bagus kok.
Banyak yang ikut nyanyi.
ARIZ
(melirik ke Leonardo)
Sudah aku bilang, suara Leo itu lumayan bagus.
LEONARDO
(salting)
Kamu bisa aja.
ARIZ
(bisik)
Ira lihat nggak??
LEONARDO
(mengangkat bahu)
Nggak keliatan tadi.
ARIZ
Ehhh.
(kecewa)
Trus setelah ini, mau ke mana?
Lihat ini atau ke kantin?
LEONARDO
Lihat ini dulu.
SURYA
Kenapa bisik-bisik??
(menyipitkan mata)
Kalian pasti ngomongin Ira kan??  
ARIZ
Kok tahu??
SURYA
Tahulah!
ARIZ
Dari mana??
SURYA
Ya tahulah, kan aku terus sekelas sama Leo.
(melirik Leonardo)
Liat wajahnya aja saat lihat Ira, pasti sadar kan kalo Leo suka sama Ira!!
ARIZ
Eehhh??  
(melirik Leonardo)
Segitu kelihatannya.
LEONARDO
(senyum)
Surya tahu udah lama.
Bedanya Surya sibuk dengan makanan sementara kamu sibuk bantuin aku.
ARIZ
Dasar!!

Ariz, Leonardo dan Surya duduk di kursi penonton.

CAMERA PAN TO: INDIRA MENYUMBANGKAN DRAMA PANGGUNG YANG PERNAH DILIHAT OLEH ARIZ DAN LEONARDO.

MURID SMP 2 & GURU
(tertawa serentak)
HA HA HA!!

Ariz menyikut Leonardo.

ARIZ
(tertawa)
Mau diliat berulang kali, drama kecil ini bener-bener lucu!!
LEONARDO
(tertawa)
Ho oh!
Lihat saja, Surya!

Ariz melihat Surya di samping Leonardo.

CAMERA PAN TO: JAJAN SURYA TUMPAH.  

ARIZ
(melongo)
Jajanmu sampai tumpah gitu, Sur???
SURYA
Ho oh!!
Gegara ketawa tadi!!

SFX: MUSIK DIPUTAR.

CAMERA PAN TO: PANGGUNG KOSONG. DARI ARAH PENONTON BERLARIAN MURID DENGAN JAKET BERTUDUNG HITAM DAN MULAI MENARI.

ARIZ
(kaget, tercengang)
Apa ini?? Siapa mereka??
LEONARDO
Itu
(menunjuk)
Ira.

CAMERA PAN TO: LEONARDO MENUNJUK PENARI PALING DEPAN DAN PALING ENERGIK.

SFX: MUSIK BERHENTI.

MURID SMP 2
(histeris)
Wahhhhh!!!!!

SFX: TEPUK TANGAN.

ARIZ
Leo???
LEONARDO
Kenapa??
ARIZ
Mau dilihat dari mana pun Ira itu nggak biasa.
Dua pertunjukannya heboh banget!!
LEONARDO
Iya.
(Senyum)
Aku salah mrediksi Ira lagi.

CUT BACK TO

SFX: KLAKSON MOBIL.

Ariz tersentak.

CU: TRAFFIC LIGHT HIJAU.

Ariz menginjak pedal gas mobilnya.

CAMERA PAN TO: MOBIL ARIZ MELAJU

ARIZ (VO)
Kira-kira penyesalan apa yang dialami Indira??
Padahal dia dulu benar-benar hebat dan bersinar sekali!!

CUT TO

36. INT. RUMAH LEONARDO-DAPUR-MALAM HARI

CAST: ARIZ, LEONARDO

CAMERA PAN TO: KALENG MINUMAN BERSERAKAN DI MEJA.

Ariz yang baru saja datang kaget melihat Leonardo duduk di dapur.

ARIZ
Wahhh, kamu minum banyak sekali, Leo!!
Ada apa ini??
LEONARDO
Hari ini Ibuku-

Ariz duduk di depan Leonardo dan membuka satu kaleng minuman.

ARIZ
Tante kenapa?  
LEONARDO
Ibu minta aku untuk nikah lagi.
ARIZ
(Sedikit kaget)
Bu-bukannya bagus??
Dona butuh Ibu dan ibumu nggak bisa terus jagain Dona kan??
Kita udah pernah bahas ini kan?
LEONARDO
(meneteskan air matanya)
Tapi ini kan belum setahun Rania pergi!
Nikah lagi, aku rasa aku nggak-
ARIZ
Trus??
(menyela)
Mau jadi duda selamanya??
Dona gimana??
LEONARDO
(diam)

Ariz tersenyum mengingat masa lalu.

LEONARDO (CONT’D)
kok kamu malah senyum??
Lagi ngejek aku?
ARIZ
Bukan.
LEONARDO
Trus??
ARIZ
Aku ingat kamu dulu juga pernah gini.

DISSOLVE TO

ESTABLISH: PAGI YANG CERAH

37. INT. RUMAH LEONARDO DI KOTA J-PAGI HARI

CAST: ARIZ (15), LEONARDO (15), SURYA (15)

Ariz, Leonardo dan Surya sibuk memeriksa nama mereka di koran tentang hasil penerimaan tes masuk SMA.

ARIZ
Gimana??
Namaku ada nggak??

Leonardo mengecek koran.

LEONARDO
(mengangguk)
Ada.
ARIZ
Aku diterima di mana?
LEONARDO
Sama kayak aku: SMA 1.
ARIZ
Trus Surya gimana?
LEONARDO
Juga ketrima di SMA 1.

Ariz dan Surya mengembuskan napas lega.

ARIZ
Syukur kita satu sekolah lagi.

CU: WAJAH KECEWA LEONARDO.

ARIZ (CONT’D)
Leo?? Kenapa??
LEONARDO
(menunjuk)
Ini.

Ariz melihat nama yang ditunjuk oleh Leonardo.

CAMERA PAN TO: NAMA INDIRA DAN SEKOLAH DI MANA INDIRA DITERIMA.  

ARIZ
(kaget, nggak percaya)
Kok bisa??
SURYA
(penasaran)
Kenapa? Kenapa?

Surya melihat koran yang ditunjuk oleh Leonardo.

SURYA (CONT’D)
(bingung)
Nilai tes Ira kan tinggi, malah lebih tinggi dari punya aku sama Ariz. Kalo digabung dengan nilai UAN, harusnya Ira bisa masuk SMA 1 kayak kita.
Kenapa Ira malah masuk SMA 2?
ARIZ
Leo, ini-
LEONARDO
(mengangguk)
Ya, Riz.
Sejak awal Ira sengaja milih masuk SMA 2!
Sejak awal Ira berusaha untuk menjauh dariku.

CUT BACK TO

ARIZ (CONT’D)
Dulu kamu pernah gini karena Ira. Saat sakit, kamu trus manggil nama Ira dan buat Mina marah.
Dulu kamu juga mikir, kamu nggak bisa hidup tanpa Ira.
LEONARDO
Itu cerita lama, Riz.
Sekarang beda, Riz!
Rania itu istriku, ibu dari Dona.
ARIZ
(mengembuskan napas panjang)
Nikah lagi bukan berarti kamu lupain Rania!
Nikah lagi bukan berarti kamu ganti tempat Rania!
LEONARDO
(mengabaikan Ariz)
Rania!!
Kenapa kamu pergi cepat sekali??
ARIZ
(gumam)
Aishhh, dia mulai mabuk.
ARIZ (VO)
Aku penasaran.
Gimana reaksimu kalo tahu aku ketemu Ira-mu itu??
LEONARDO
Riz??
ARIZ
(geram)
Apa lagi??
Konsultasi ini nggak gratis lohh!!
LEONARDO
Karena kamu nyebut namanya, aku jadi penasaran gimana hidup Ira sekarang.
ARIZ
(kaget)
Ehh tadi bilangnya kan cuma masa lalu?
ARIZ (VO)
Hah!! Jantungku nyaris saja kluar!!
Apa suara hatiku tadi keluar dan terdengar?? 

 CAMERA PAN TO: KALENG TERBUKA DI MEJA.

ARIZ
(gumam)
Dia udah mabuk beneran.
(menggelengkan kepala)
Bicaranya mulai ngelantur.
LEONARDO
Aku penasaran kenapa Ira nolak aku dulu!
Dulu aku jelas-jelas yakin, Ira suka sama aku. Tapi kenapa dia terus menjauh dariku??
ARIZ (VO)
Sampe sekarang pun, aku juga masih penasaran soal itu.
Kenapa Ira dulu nolak kamu??

CUT TO 


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar