Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. MOBIL - DAY
CANDI
Rin, tunggu di sini ya.
RIN
Hati-hati!
Candi ke luar.
EXT. GERBANG FAKULTAS TEKNIK - DAY
Candi turun dari mobil untuk membantu. Ia ke bagian ujung gerbang dan mendorongnya sekuat tenaga.
Gerbang menutup sedikit demi sedikit.
Salah satu kepala zombie yang menongol ke luar mengigit dan mengoyak tangan Adidarma yang berada pada gagang pagar. Pegangannya terlepas dan Adidarma terjatuh, memegangi tangannya dan berteriak kesakitan.
Kekuatan zombie kembali mendominasi pagar.
MAYA
Pak Darma!
Maya menebas kepala zombie penggigit tersebut.
Tidak ada yang menyadari parasit yang keluar dari kepala buntung itu.
EXT. GERBANG FAKULTAS TEKNIK, PARASIT & ADIDARMA - DAY
Adidarma terkulai lemas kesakitan, tangannya pendarahan hebat, wajahnya pucat.
Parasit memasuki telinganya.
INT. KANTOR KEPALA LAB - DAY
Professor membuka jendela kantornya lebar-lebar.
Ia menaruh sebuah piringan hitam ke player-nya, menyalakan sound system kemudian menaikkan volume hingga maksimal.
Professor menaruh stylus di atas piringan hitam yang berputar.
Musik klasik mengalun kencang dari dalam kantor tersebut.
EXT. GERBANG FAKULTAS TEKNIK - DAY
Suara musik terdengar sampai gerbang fakultas. Bersamaan dengan itu para zombie nampak melemaskan dorongan mereka terhadap gerbang, dan mereka terdiam.
Dalam sekejap semuanya berbalik dan berlari mengikuti sumber suara.
EXT. LABORATORIUM - DAY
Para zombie berlari menuju laboratorium dan menabrak pintu utama hingga kacanya pecah dan mereka berhasil masuk dengan mudah.
EXT. GERBANG FAKULTAS TEKNIK - DAY
Candi menghampiri Maya.
CANDI
Ada apa?
MAYA
Professor...
INT. LABORATORIUM - DAY
Para zombie berlari menyusuri koridor, dan menaiki tangga.
Di lantai atas, lantai yang licin membuat para zombie terpeleset dan berjatuhan. Meskipun mereka bisa dengan cepat berdiri lagi, tetapi badan mereka kini berlumuran akohol.
Sesampainya mereka di depan pintu kantor kepala, mereka mencoba mendobrak masuk. Jumlah mereka semakin banyak, dan saling mendorong.
INT. KANTOR KEPALA LAB - DAY
Professor duduk di belakang mejanya, memainkan tutup pematik.
Satu tangannya memegang foto istrinya, dan menatapnya.
PROFESOR
Bentar lagi aku nyusul.
Zombie berhasil mendobrak masuk dan dengan sekejap memenuhi ruangan. Professor menyalakan pematiknya dan melemparnya ke ubin.
Api langsung menjalar ke segala arah, membakar apapun yang ada di jalannya: Zombie, karpet, buku-buku, tirai. Kantor tersebut terbakar.
Piringan hitam masih berputar, meskipun bentuknya mulai terdistorsi dan suaranya mengayun.
Api menjalar hingga ke luar ruangan, melahap zombie-zombie yang berada di koridor.
EXT. GERBANG FAKULTAS TEKNIK - DAY
Maya, dan Candi menyaksikan terbakarnya kantor professor. Asap tebal keluar dari jendela. Bahkan ada juga zombie terbakar yang jatuh dari jendela.
Mereka kemudian hendak memeriksa keadaan Adidarma, tetapi ketika berbalik mereka menemukan Adidarma sudah dalam keadaan berdiri, masih menggenggam tangannya yang berdarah.
Pendarahannya belum berhenti.
Mata Adidarma terbelalak, wajahnya pucat, dan keringat terus mengucur dari wajahnya.
MAYA
Pak Darma?
ADIDARMA
Rumah sakit! Cepat!
Kemudian ia memberi unjuk tangannya yang terluka.
MAYA
Oke, iya.
Maya melihat gerbang.
MAYA (CONT'D)
Sebentar.
Maya menemukan gembok dengan kunci yang masih menempel, beserta rantai yang tergeletak di bawah gerbang.
Maya menutup gerbang, dan menggemboknya dari luar, lalu membuang kuncinya.
INT. MOBIL - DAY
Mereka berempat sudah berada di dalam mobil. Rin dan Candi di depan, dengan Candi sebagai pengemudi, sedangkan Maya dan Adidarma di belakang.
CANDI
Siap?
RIN
Siap.
MAYA
Ayo jalan.
Mereka menyusuri jalan lurus panjang yang diapit oleh pepohonan di kiri-kanan.
EXT. JALAN RAYA - DAY
Mobil berbelok memasuki jalan raya. Jalanan tersebut sepi.
INT. MOBIL - DAY
CANDI
Kosong. Nggak ada orang. Nggak ada mobil, motor, apa kek gitu.
Rin dan Maya melihat-lihat lingkungan sekitar mereka, tetapi tidak menemukan satu orangpun, seolah semua orang telah meninggalkan kota. Warung-warung dan toko pinggiran dibiarkan terbuka tanpa ada yang jaga.
MAYA
Yaudah kita cepetan ke rumah sakit yang paling deket. Pasti ada orang di sana.
Adidarma terlihat gelisah. Napasnya tersengal-sengal.
Maya memperhatikan Adidarma, kemudian matanya tertuju pada tangan Adidarma.
Darah yang keluar bukan lagi berwarna merah, melainkan hitam pekat.
Adidarma berhenti bergerak.
MAYA (CONT'D)
Candi berenti!
Candi menginjak rem.
Dengan satu tangan Maya menggenggam goloknya, tangan yang lain membuka kunci pintu.
CANDI
Kenapa, May?
RIN
Pak Darma!
Secara tiba-tiba Adidarma bergerak menerkam Maya. Maya tidak kalah cepat, ia membuka pintu dan menjatuhkan diri ke luar.
EXT. JALAN RAYA - CONTINUOUS
Maya menyeret badannya mundur menjauhi Adidarma. Adidarma merangkak berusaha mendekati Maya.
Maya mengayunkan golok ke wajah Adidarma, dan Adidarma berhenti bergerak.
Dengan susah payah golok tersebut berhasil dicabut. Tapi Maya tidak beranjak dari tempatnya, ia menunggu.
Dari luka pada kepala Adidarma, sebuah parasit meloloskan diri, dan tanpa menunggu, Maya membunuh parasit tersebut.
Ternyata daritadi Candi sudah berada di luar mobil, bersiap membantu. Rin pun membuka pintu, walaupun tidak keluar dari mobil.
MAYA
(ke teman-temannya)
Udah, nggak apa-apa.
CANDI
Jadi gimana sekarang?
MAYA
Tetep ke rumah sakit aja. Toh Rin juga butuh diurus itu luka-lukanya.
EXT. JALAN RAYA - DAY
Mobil melaju perlahan, dan menemukan keadaan yang lebih parah, seolah baru saja terjadi kerusuhan besar.
Jalanan yang tadinya kosong kini dipenuhi kendaraan-kendaraan yang ditinggalkan penggunanya.
Mobil-mobil ditinggalkan dalam keadaan pintu masih terbuka. Beberapa mobil bahkan ada yang saling bertabrakan.
Keadaan bangunan sekitar situ - toko, cafe, tempat makan - serba berantakan. Kaca pecah, barang dagangan berserakan, ada pintu yang terlepas dari engselnya.
EXT. RUMAH SAKIT - LATER
Hari sudah senja.
Mobil berhenti di depan gerbang rumah sakit. Gerbang tersebut dihalangi oleh dua truk militer. Candi, Rin dan Maya keluar dari mobil. Candi membantu Rin berjalan.
Mereka memasuki kawasan rumah sakit.
Rumah sakit tersebut dibuat menjadi seperti markas militer.
Candi, Rin, dan Maya mendekati tangga kecil menuju pintu utama rumah sakit.
Kemudian pintu tersebut tiba-tiba terbuka, dari baliknya muncul dua orang TENTARA. Mereka menodongkan senjata mereka.
TENTARA 1
Jangan maju lagi, tetap berdiri disitu!
TENTARA 2
Muncul dari mana kalian?
MAYA
Kami dari kampus.
Salah satu tentara melihat luka-luka Rin, yang agak lebih parah dibanding dua temannya.
TENTARA 1
Kenapa dia?
CANDI
Nyelamatin kita.
Hening.
Satu tentara menghubungi seseorang lewat radio, sementara yang satu tetap bersiaga dengan senjatanya.
TENTARA 1
(Berbisik ke radio, hanya tedengar sedikit)
... tiga orang... luka parah...baik.
Tentara tersebut memberi aba-aba ke rekannya untuk menurunkan senjata.
TENTARA 1 (CONT'D)
(ke Candi, Rin, dan Maya)
Masuk.
Dua tentara itu menuntun mereka bertiga memasuki rumah sakit dan menutup pintu.
SMASH CUT
THE END