Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Black
Suka
Favorit
Bagikan
11. PART 11

INT. LOBBY LABORATORIUM - DAY

Candi dkk berdiri di depan pintu kaca lobby, melihat keadaan di luar. 

Sudah tidak terdengar lagi suara ringtone poliponik. Zombie-zombie pun sudah kembali memencar ke segala arah, dan mereka hanya berdiri diam. 

Adidarma bertanya lebih kepada dirinya sendiri.

ADIDARMA

Kita mulai dari mana...

RIN

Mereka peka terhadap suara, kalau kita jalan pelan-pelan harusnya nggak masalah dong?

MAYA

Jadi?

CUT TO:

INT. LOBBY LABORATORIUM - CONTINUOUS

Rin membuka pintu utama Lab dengan sangat perlahan dan hati-hati. Setelah pintu terbuka cukup lebar untuk dilewati, Rin memberi tanda pada Maya untuk menahan pintu tersebut. 

Hanya ada Maya dan Candi disitu.

EXT. FAKULTAS TEKNIK - DAY

Rin melangkah keluar dari Lab. Melihat ke sekitarnya. Fakultas Teknik dipenuhi Zombie yang berdiri agak berjarak dan mereka tidak bergerak. Suasana sangat sunyi, hanya ada suara angin sesekali. 

Rin menarik napas panjang, dan mulai melangkah. Rin berjalan perlahan melewati beberapa zombie. Rin hanya bernapas sesekali dan sedikit-sedikit. 

Sikunya tidak sengaja menyenggol punggung salah satu zombie. Rin menutup mata, menahan napas, bersiap menerima serangan. Namun tidak ada serangan apapun. Zombie itu tetap berdiri diam. 

Tidak sengaja Rin menghela napas lega. Suara helaan napasnya terdengar Zombie yang berada didekatnya tersebut, dan juga satu di belakangnya. 

Dua zombie tersebut bereaksi. Keduanya bergerak ke arah Rin. Rin ingin lari, ia melihat ke arah pintu Lab, di mana Maya berdiri dengan tegangnya dan memberi tanda untuk lari. 

Tapi tidak mungkin kemana-mana, jalan keluar Rin terhalang zombie. Rin hanya terdiam kaku, menahan napas. Berusaha untuk tidak bergerak sedikitpun, atau melakukan apapun yang menimbulkan suara.  

Dua zombie itu mendekati Rin, mengerang. Mencoba mencari asal suara yang baru saja mereka dengar. Tubuh Rin dengan salah satu zombie begitu dekat, mereka hampir bersentuhan. Zombie tersebut mendekatkan wajahnya ke wajah Rin, sambil mengerang pelan penuh ancam. 

Rin sudah mulai kehabisan napas. Ia tidak lagi dapat menahan napasnya, namun zombie tersebut belum beranjak. 

INT. LABORATORIUM - DAY

CANDI

Gue kesana!

MAYA

Tunggu dulu, Can!

CANDI 

Tunggu apa lagi?!

MAYA

Liat.

EXT. FAKULTAS TEKNIK - DAY

Zombie menjauhkan wajahnya dari wajah Rin. Zombie lainnya berjalan menjauh. 

Rin menghirup sedikit udara, cukup untuk memberi otaknya sedikit oksigen. Ia perlahan bergerak menjauh dari dua zombie tersebut.

Salah satu zombie yang bergerak tadi mengeluarkan lolongan panjang, seperti panggilan. Ketika itu juga zombie lainnya bergerak secara serentak ke segala arah. Tangan mereka terulur dan meraba-raba. Mereka berusaha mencari sesuatu. 

Rin berusaha menghindari zombie-zombie tersebut. Lebih sulit karena gerakan mereka tidak ketebak, dan mereka sedang berburu. 

Ujung jari salah satu zombie menyentuh pundak Rin, namun Rin beregerak mundur satu langkah dalam waktu yang tepat. Zombie tersebut menerkam, dan bukan Rin yang kena, melainkan zombie lainnya. 

Mereka berdua terjatuh dan bergelut di tanah, menggeram, berusaha melakukan proses pemindahan parasit. Setelah sesaat kemudian mereka diam, seolah menyadari kesalahan masing-masing. Mereka berdiri dan menjauh dari satu sama lain. 

Sementara itu Rin berhasil menghindari musibah dengan menunduk menghindari tangan zombie lainnya. 

Rin sampai di tujuannya: Handphone poliponik.

Handphone tersebut tergeletak di atas rumput, masih utuh meskipun di lempar dari jarak yang jauh. Rin menekan satu tombol pada handphone tersebut, dan layarnya menyala.  

Rin tersenyum puas dan lega. 

Rin men-set alarm pada handphone tersebut dan menaruhnya kembali di rumput. 

Rin berjalan kembali ke lobby, melihat Adidarma yang berada di sebuah ruangan di lantai 2, menyaksikan dari jendela. 

Rin tersandung kaki salah satu zombie. Ia jatuh tersungkur, kakinya terkilir. Palu yang dibawanya terlepas dari tangannya.

RIN

Ah!

Suaranya cukup keras untuk mengundang perhatian para zombie. Semua perhatian mengarah padanya. 

Rin segera mencoba merangkak menjauh. Zombie menyerang secara bersamaan, dan alih-alih mengenai Rin, mereka saling bertabrakan dan menindih satu sama lain. 

Rin yang terisak ketakutan mengambil kesempatan itu untuk menjauhkan dirinya dari kekacauan tersebut, namun salah satu zombie menarik kakinya. Rin tertindih beberapa zombie. 

Rin berteriak panik dan kesakitan sambil berusaha mendorong tubuhnya keluar dari tumpukan zombie.  

INT. LOBBY LABORATORIUM - DAY

Candi yang melihat kejadian tersebut tanpa pikir panjang langsung ke luar.

MAYA

Candi!

EXT. FAKULTAS TEKNIK - CONTINUOUS

Candi melihat Rin yang sebagian besar tubuhnya tertindih zombie. Kacamata Rin retak.

RIN

(terisak)

Candi!

Candi mencoba menarik Rin keluar, tapi tidak berhasil. Terlalu berat. 

Tidak lama, alarm handphone berbunyi. 

Beberapa zombie yang menindih Rin bergegas menuju suara tersebut. Candi berhasil menarik Rin keluar dan segera membangtunya berdiri. 

Pergelangan kaki Rin terkilir dan terdapat banyak luka cakaran di sekujur tubuhnya. Rin masih terisak dan belum punya tenaga untuk bergerak kemanapun. 

CANDI

(berbisik lembut)

Ayo, Rin. Sini gue bantu.

Candi memapah Rin. Candi melihat ke depan dan matanya terbelalak kaget. 

CANDI (CONT'D)

Anjrit.

RIN

Kenapa, Can?

Rin melihat ke arah yang sama, dan juga kaget. 

Segerombol zombie berlari ke arah mereka. 

Candi dan Rin tidak bergerak.

Zombie semakin dekat. 

CANDI

Rin, tutup mata. 

Rin memejamkan mata rapat-rapat, Candi juga. Candi memeluk Rin.  

Para zombie bertabrakan dengan Candi dan Rin, namun mereka tetap berlari melewati tanpa berhenti. Rin mengeluarkan rintihan kecil. 

Candi berusaha keras menahan tubuhnya dan Rin agar tidak sampai terdorong jatuh karena serbuan zombie. 

Ketika semua zombie sudah melewati mereka, Rin dan Candi perlahan membuka mata. 

CANDI (CONT'D)

Ayo, keburu alarmnya mati. 

INT. LOBBY LABORATORIUM - DAY

Candi memapah Rin memasuki lobby. Maya segera menutup pintu. Candi mendudukan Rin di bangku terdekat. 

MAYA

Ya ampun Rin!

Maya memperhatikan luka-luka Rin.

RIN

Gapapa kok, kecakar doang. 

Maya duduk di sebelah Rin dan memeluknya. 

MAYA

Gila lo ya, nekat bener.

RIN

Sekarang tinggal kita serahin sama Darma. 

Rin dan Candi saling melihat satu sama lain. Candi tersenyum penuh bangga terhadap Rin dan Rin membalas senyumannya.

INT. RUANG LAB - DAY

Adidarma memperhatikan segerombolan zombie di luar. Ia mencari zombie-zombie yang mengenakan seragam security dan memenuhi ciri-ciri yang diberikan. Namun agak sulit karena mereka masih bergerombol dalam satu tempat.

Tidak lama setelah itu alarm handphone berhenti berbunyi, keadaan kembali sunyi. Berbarengan dengan itu para zombie kembali memencar. 

Adidarma melihat zombie satpam, tinggi, tapi kekar. 

Ada juga yang pendek dan agak gemuk. Ada yang tinggi, dan mengenakan topi. Tetapi rambut yang terlihat pada bagian belakang kepalanya menunjukkan bahwa ia tidak cepak. 

Kemudian Adidarma menemukan zombie yang sesuai dengan ciri-ciri. Zombie tersebut berjalan perlahan ke sebuah sudut halaman, dan menyandarkan dahinya ke dinding, kemudian terdiam di posisi tersebut.

INT. LOBBY LABORATORIUM - DAY

MAYA

Gimana?

ADIDARMA

Ketemu.

(melihat Rin)

Itu dia nggak kenapa-kenapa? Nggak akan jadi--

CANDI

Santai! Dia aman. 

Sebelum Adidarma sempat membalas, Maya menyela. 

MAYA

Candi, bisa nyeir kan?

CANDI

Bisa.

MAYA

Oke, lo bawa Rin ke mobil. 

(ke Adidarma)

Pak Darma, kita ambil kuncinya. 

ADIDARMA

Kamu yakin bisa nyetir dengan kaki begitu? Gimana kalau saya yang nyetir?

CANDI

Saya bukan orang cacat. 

MAYA

Saya butuh Bapak. Bapak lebih tau persisnya dimana.

CANDI

Saya bisa kasih tau kok, nggak jauh dari sini.

Maya tidak memerdulikan Adidarma, dan bicara ke Candi.

MAYA

Begitu lo liat gue buka gerbang, langsung jalan. Oke, Can?

CANDI

Siap.

MAYA

Oke... ayo.

Pintu lobby dibuka. 

EXT. DEPAN PINTU LABORATORIUM - CONTINUOUS

CANDI

Hati-hati, May. 

MAYA

Lo juga.

Mereka berdua berpencar. Candi memapah Rin, dan Adidarma berjalan didepan Maya, menjadi pemandu.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar