Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Awang Mencari Pahlawan
Suka
Favorit
Bagikan
27. INT. RUMAH AWANG. RUANG TAMU - PAGI

INT. RUMAH AWANG. RUANG TAMU — PAGI

ESTABLISHING SHOT: Perpindahan langit dari malam ke pagi, lalu tampak rumah AWANG.

AWANG dan SEKAR sudah memakai seragam seolah. Bertiga dengan IBU berdiri di pintu, mereka baru saja melepas BAPAK pergi dengan sepedanya.


IBU
Hati-hati Paaak...


BAPAK
Iya buuu...


INSERT: Terlihat BAPAK pergi dengan sepedanya.

Setelah BAPAK menjauh, IBU berbalik.


IBU
Ibu mau pergi juga, mau ngambil kerjaan di bu RT. Kemarin katanya dia lagi perlu orang yang nyuci dan nyetrika. Siapa tahu belum ada yang ngambil. Nanti kalau mau sekolah, hati-hati, kunci pintu, kucinya taruh di tempat biasa ya.


SEKAR dan AWANG mencium tangan IBU. Lalu IBU pergi. SEKAR sedang merapikan tasnya, siapa berangkat, AWANG mengambil sepatunya dari kolong kursi, mengacungkan ke SEKAR.


AWANG
Kak...


SEKAR melirik sekilas, dia geleng-geleng kepala.


SEKAR
Ih, bukan salah kakak! Kok dibahas terus sih?


AWANG
Ya tolongin dong, sekarang sekolah gimana? Pakai sendal aja? Pura-pura kaki sakit gitu?


SEKAR
Jangan dibiasain bohong!


AWANG
Ya terus gimana?


SEKAR tampak berpikir sejenak.


SEKAR
Atau gini aja deh...


SEKAR membuka laci di sana, dan mengambil sebuah kaleng susu. Mengambil uang dari kaleng itu, beberapa lembar uang lima ribuan ribu. Menyodorkan uang itu ke AWANG. Tampak AWANG bingung.


AWANG
Ini maksudnya apa kak?


SEKAR
Nanti siang kamu ke tukang sol di pasar, kamu jahit sepatu itu biar kuat buat main bola!


AWANG tampak ragu-ragu. SEKAR terus menyodorkan uang itu.


AWANG
Tapi itu kan tabungan kakak?


SEKAR
Nggak apa-apa, nanti bisa kamu ganti kalau punya uang!


SEKAR terus menyodorkan uang itu. AWANG masih ragu-ragu menatap SEKAR.


AWANG
Eh, sebenarnya kak, untuk main bola sih... sama pak Agus aku sudah disuruh pinjam dulu, Cuma memang aku belum tahu siapa yang mau pinjamkan sepatunya.


SEKAR
Kalau misalnya nggak ada yang mau kasih pinjam gimana?


AWANG garuk-garuk kepala, ragu-ragu dan tidak enak pada SEKAR.


AWANG
Ya, aku pakai sepatu ini lagi...


SEKAR
Nah kan! Udah lah! Perbaiki saja sekarang. Jaga-jaga siapa tahu kau nggak dapat pinjaman sepatu!


Dengan ragu, AWANG akhirnya mengambil uang itu, Wajahnya berangsur cerah. Dia tersenyum menatap SEKAR.


AWANG
Makasih ya kak!


SEKAR hanya mengangguk, AWANG lalu lanjut ingin memakai sepatunya, tapi tertegun lagi.


AWANG
Kan dijaitnya masih siang nanti kak... Terus, ini gimana dong?


SEKAR
Pake karet aja dulu! Sudah ah, kakak duluan ya!


SEKAR buru-buru pergi. AWANG garuk-garuk kepala, wajahnya kelihatan bingung


AWANG
(bergumam)
Karet?


CLOSE UP: Wajah AWANG yang kebingungan.


CUT TO:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar