Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. SEKOLAH. LAPANGAN FUTSAL — SORE
AWANG sedang bermain futsal bersama beberapa temannya. yang jadi wasit adalah PAK BONO (40/L). Ada juga RONI (10/L) sebagai kiper lawan, AHMAD (10/L) sebagai bek tim lawan, dan RADIT (10/L) sebagai rekan satu tim AWANG. Di pinggir lapangan ada PAK AGUS (45/L) berdiri memperhatikan.
MONTAGES:
- RADIT menggiring bola, dia berusaha menggocek pemain lawan. Tapi bolanya berhasil direbut. RADIT tampak kesal.
- AWANG melakukan operan satu dua dengan temannya. AWANG mengoper ke RADIT, tapi RADIT gagal menerima bola karena keburu direbut oleh AHMAD.
- RADIT menggiring bola ke gawang. Di sisi lain temannya ada yang kosong memberi tanda, tapi RADIT tidak mau mengopernya. Sampai RONI melakukan tackle dan berhasil merebut bola. RADIT terjatuh. Dia terlihat kesal.
- PAK AGUS tampak kesal melihat permainan RADIT.
- Sampai akhirnya AWANG menerima operan, AWANG menggocek AHMAD dan menendang bola. RONI tidak bisa menangkapnya. Bola masuk! Gol! AWANG gembira.
- PAK BONO meniup peluit.
END OF MONTAGES:
Semua anak duduk berkumpul membentuk setengah lingkaran dengan PAK BONO dan PAK AGUS. Anak-anak ada yang minum, ada yang bercanda, ada yang mengelap keringat. PAK AGUS memegang papan dada yang ada list pemain.
PAK AGUS memandang RONI.
RONI cuma nyengir, anak-anak menertawakan RONI. Lalu PAK AGUS memandang catatannya lagi. Lalu kali ini memandang AHMAD.
PAK AGUS memandang RADIT. Tampak RADIT masih cemberut.
Anak-anak tertawa, muka RADIT ditekuk marah, dia menyikut rusuk AHMAD yang tertawa di sampingnya, lalu mengacungkan tinju di mukanya. AHMAD terdiam.
PAK AGUS memandang catatannya lagi.
RADIT mengerutkan kening mendengar pengumuman itu, dia memandang AWANG sengit. AWANG terus menatap ke depan, tidak sadar kalau RADIT sedang menatapnya. PAK AGUS menutup buku catatannya lalu berlalu dari sana. Giliran PAK BONO yang maju.
RADIT melirik sepatu AWANG dan tertawa keras-keras sambil menunjuk sepatu AWANG.
CLOSE UP: Sepatu AWANG sudah penuh tambalan dan jahitan.
Anak-anak lain ikut menatap sepatu AWANG dan tertawa. AWANG menunduk malu dia berusaha menyembunyikan sepatunya.
Anak-anak langsung bubar. AWANG jalan paling belakang. Setelah mau sampai pintu keluar. RADIT tiba-tiba berbalik, berjalan lurus ke arah AWANG, menabrak bahu AWANG sambil melotot. RADIT tidak peduli. Dia terus jalan menuju PAK BONO yang sedang membereskan bola.
PAK BONO menghentikan kegiatannya, dia berpikir sejenak, lalu memandang RADIT serius.
PAK BONO mengangguk-angguk.
Di dekat pintu masuk lapngan, AWANG berhenti dan memandangi RADIT yang bicara dengan PAK BONO. Wajah AWANG tampak sedih. Lalu AWANG keluar dari lapangan.
DISSOLVE TO: