Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Awang Mencari Pahlawan
Suka
Favorit
Bagikan
2. INT. SEKOLAH. LAPANGAN FUTSAL - SORE

INT. SEKOLAH. LAPANGAN FUTSAL — SORE

AWANG sedang bermain futsal bersama beberapa temannya. yang jadi wasit adalah PAK BONO (40/L). Ada juga RONI (10/L) sebagai kiper lawan, AHMAD (10/L) sebagai bek tim lawan, dan RADIT (10/L) sebagai rekan satu tim AWANG. Di pinggir lapangan ada PAK AGUS (45/L) berdiri memperhatikan.


MONTAGES:

- RADIT menggiring bola, dia berusaha menggocek pemain lawan. Tapi bolanya berhasil direbut. RADIT tampak kesal.

- AWANG melakukan operan satu dua dengan temannya. AWANG mengoper ke RADIT, tapi RADIT gagal menerima bola karena keburu direbut oleh AHMAD.

- RADIT menggiring bola ke gawang. Di sisi lain temannya ada yang kosong memberi tanda, tapi RADIT tidak mau mengopernya. Sampai RONI melakukan tackle dan berhasil merebut bola. RADIT terjatuh. Dia terlihat kesal.

- PAK AGUS tampak kesal melihat permainan RADIT.

- Sampai akhirnya AWANG menerima operan, AWANG menggocek AHMAD dan menendang bola. RONI tidak bisa menangkapnya. Bola masuk! Gol! AWANG gembira.

- PAK BONO meniup peluit.

END OF MONTAGES:


Semua anak duduk berkumpul membentuk setengah lingkaran dengan PAK BONO dan PAK AGUS. Anak-anak ada yang minum, ada yang bercanda, ada yang mengelap keringat. PAK AGUS memegang papan dada yang ada list pemain.


PAK AGUS
Latihannya cukup sampai di sini ya...


PAK AGUS memandang RONI.


PAK AGUS
Roni kamu konsentrasi lagi nangkap bola, jangan banyak ngelamun!


RONI cuma nyengir, anak-anak menertawakan RONI. Lalu PAK AGUS memandang catatannya lagi. Lalu kali ini memandang AHMAD.


PAK AGUS
Ahmad, kamu jadi bek kok takut sama bola! Kalau ada yang bawa bola itu tahan sebisa mungkin!


PAK AGUS memandang RADIT. Tampak RADIT masih cemberut.


PAK AGUS
Terus Radit... ingat kamu punya teman di tim. Oper bola ke mereka, jangan mau bawa bola sendiri!


RADIT
Tapi nanti kalau dioper bolanya malah nggak masuk pak!


PAK AGUS
Lho, sama kamu juga nggak masuk kan?


Anak-anak tertawa, muka RADIT ditekuk marah, dia menyikut rusuk AHMAD yang tertawa di sampingnya, lalu mengacungkan tinju di mukanya. AHMAD terdiam.


PAK AGUS
Sudah-sudah! Jangan lupa, seperti yang pernah bapak bilang... nanti hari Minggu ada turnamen futsal. Untuk tim inti siap-siap, sementara ini tim intinya...


PAK AGUS memandang catatannya lagi.


PAK AGUS
Kiper Roni, bek Ahmad sama Acong, terus tengahnya Riki sama Adul, untuk striker... Awang. Sisanya cadangan!


RADIT mengerutkan kening mendengar pengumuman itu, dia memandang AWANG sengit. AWANG terus menatap ke depan, tidak sadar kalau RADIT sedang menatapnya. PAK AGUS menutup buku catatannya lalu berlalu dari sana. Giliran PAK BONO yang maju.


PAK BONO
Untuk turnamen itu kalian siapkan seragam kalian, pakai perlengkapan yang betul, sepatu juga jangan yang bolong! Nanti malu! Sana pulang, hati-hati semua!


RADIT melirik sepatu AWANG dan tertawa keras-keras sambil menunjuk sepatu AWANG.

CLOSE UP: Sepatu AWANG sudah penuh tambalan dan jahitan.


RADIT
Huuu... ganti tuh sepatunya! Malu-maluin aja...


Anak-anak lain ikut menatap sepatu AWANG dan tertawa. AWANG menunduk malu dia berusaha menyembunyikan sepatunya.


PAK BONO
Sudah sana pulang semua!


Anak-anak langsung bubar. AWANG jalan paling belakang. Setelah mau sampai pintu keluar. RADIT tiba-tiba berbalik, berjalan lurus ke arah AWANG, menabrak bahu AWANG sambil melotot. RADIT tidak peduli. Dia terus jalan menuju PAK BONO yang sedang membereskan bola.


RADIT
Om, kok aku nggak masuk tim inti sih? Masa anak kaya Awang sih yang jadi striker, kurus gitu! Ditabrak sekali juga jatuh dia!


PAK BONO menghentikan kegiatannya, dia berpikir sejenak, lalu memandang RADIT serius.


PAK BONO
Kamu mau masuk tim inti?


RADIT
Ya iya dong Om! Aku kan keponakan Om! Lagian... Om liat ga sepatu bola dia!? Mana bisa sepatu gitu dipake maen di turnamen? Baru sekali nendang juga udah jebol!


PAK BONO mengangguk-angguk.


PAK BONO
Ya sudah nanti om pikirin caranya. Udah sana kamu pulang dulu! Ntar dicariin mamamu!


Di dekat pintu masuk lapngan, AWANG berhenti dan memandangi RADIT yang bicara dengan PAK BONO. Wajah AWANG tampak sedih. Lalu AWANG keluar dari lapangan.


DISSOLVE TO:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar