Cuplikan Chapter ini
Bayu duduk bersila di dalam sebuah ruangan tua yang berada di ujung desa Rumah peninggalan Mbah Rekso seorang dukun sepuh yang dulu sangat disegani kini menjadi satu-satunya tempat terakhir yang mungkin bisa menyelamatkannya dari bencana beruntun yang terus mengintaiDi depannya terbentang kain putih lusuh yang telah dipenuhi dengan abu dupa darah ayam hitam bunga tujuh rupa dan sebilah keris kecil peninggalan leluhur Di balik keremangan lampu minyak Bayu menarik napas panjang berusa