Cuplikan Chapter ini
Pagi itu kota Jakarta terlihat seperti biasa macet panas dan penuh hiruk-pikuk Namun di salah satu hotel mewah seorang pria muda bernama Dimas Darmo Sastrawinata duduk gemetar di pojok kamar presidential suite Wajahnya pucat tubuhnya gemetarIa tak tidur sejak kejadian di kantor tiga malam lalu Setiap kali menutup mata ia melihat wajah Arum terbakar sosok anak kecil yang memeluk boneka dan suara-suara yang membuat telinganya berdarahAku harus keluar dari negeri ini harus seb