Cuplikan Chapter ini
Angin malam bertiup semakin kencang membawa bau amis dan tanah basah yang menusuk hidung Desa Linggajati kini seperti berada dalam dua duniayang terlihat dan yang tersembunyi Bayu berdiri di depan lubang yang terbuka di bawah patung kolonial yang roboh Asap merah masih mengepul dari dalamnyaWarga berdiri mengelilingi lubang itu sebagian gemetar sebagian membaca doa dalam hati Tak ada yang tahu apa yang sebenarnya menanti di bawah sanaBayu membawa buku harian Nyai Sinden Ayu halaman