Cuplikan Chapter ini
Kami sudah melakukan semaksimal mungkin namun Tuhan berkehendak lain ucapan Dokter bak sambaran petir di telingaku menggelegar menghantam seluruh jiwa dan persaan Dunia seakan runtuh kembali kurasakan sakit sangat sakit dan menyesakkan dada Aku terdiam air mata kering sudah tak ada lagi yang tersisaPelan kulangkahkan kaki menuju pembaringan kudekati sosok yang sudah tak berdaya Senyum terukir di wajah pucatnya Senyum yang akan abadi hingga jasad terkubur di pembaringan terakhir