Cuplikan Chapter ini
Dua minggu berlalu setelah pertemuanku dengan gus Farhan Lekat kupandang wajah pucat papa yang masih terbaring di rumah sakit Aku dengan balutan gamis putih serta hijab dan nikob yang di hiasai payet soroski Kemewahann busana mebalut tubuhku dengan rasa yang tak dapat kuartikan Umi Maryam dan kiayi Abdullah duduk tenang di sofa sudut ruangan berbincang bersama penghulu dan beberapa tim Dokter yang turut hadir dalam ruangan Aku duduk di sisi tempat tidur terus menggenggam lengan kokoh