Cuplikan Chapter ini
Aku terpaku setelah membaca isi surat papa Air mataku kembali terurai terbayang wajah papa dengan senyum bijaknya Pah aku akan tetap menjadi putri papa ucapku lirihKiayi Abdullah bercerita tentang persahabatannya dengan papa ternyata dahulu papa tinggal di perkampungan yang mayoritas muslim Jaman dahulu tidak ada sekolah khusus orang nasrani jadi papa bersekolah di sebuah -SD- Negeri yang mayoritas muridnya adalah orang-orang muslimAku menempati paviliun di depan rumah Kiayi Abd