Cuplikan Chapter ini
Satu minggu berlalu begitu cepat tiba saatnya Anisa kembali kerumah Tidak terbayangkan betapa sedihnya aku melepas kepergian sahabatku Taksi online yang ia pesan sudah memasuki halaman pondok tanda perpisahan kami akan segera terjadi aku tidak tahu kapan kami akan kembali bertemu lagiHey kenapa menagis tanya AnisaApakah kamu tidak sedih berpisah denganku Aku balik bertanyaSiapa bilang Aku sedih sekali tapi ada yang lebih berpahala dari pada mengeluarkan air mata ujar Anisa