Cuplikan Chapter ini
Satu bulan sudah papa menjadi mualaf Tinggal bersamaku di pondok Kiayi Abdulah Selama itu pula Kiayi Abdullah selalu meyertakan Papa dalam setiap safari dakwahnyaAtas batuan mang Ujang papa mendapatkan sebidang tanah untuk di beli dan membuat rumah mungil untuk tempat tinggal tidak jauh dari area pondok Rumah yang begitu sederhana dengan halaman yang luas Sepertinya papa ingin mewujudkan impian mamah Dulu mamah selalu bercerita dan bercita-cita ingin memiliki rumah kecil di tenga