Cuplikan Chapter ini
Entik yakin Ustadz Kemal sudah menyadari keanehan yang ia rasakan. Sedetik saja memikirkan apa yang ingin pria itu lakukan langsung membuat aliran darahnya seolah membeku hingga tubuhnya tak bisa digerakkan sama sekali. Tanpa sadar kepalanya terangguk bagaikan seekor domba kurban yang lugu siap naik ke panggung jagal. Selamatkan aku! Namun, teriakan itu hanya bisa bergema dalam hati saja. Ia tak tau bagaimana cara menolak. Ia tak tau bagaimana cara menyelamatkan diri. Sekarang atau tidak sam...