Cuplikan Chapter ini
Baru juga menginjak hari ketiga di pesantren, tapi kondisi Malia sudah tak bisa lagi dipakai berpikir lurus. Terlalu banyak hal aneh yang terjadi dan yang paling buruk adalah ia tak bisa mengatakan keanehan yang ia alami pada siapa pun. Bahkan pada Nessa yang sempat menghiburnya dengan untaian kata dan nasihat bijaksana. Saat ia temui lagi Nessa seperti seseorang yang benar-benar berbeda karena ia bahkan tidak mau melihat wajahnya saat ia ajak bicara.Yang paling parah, yang paling buruk, ke...