Cuplikan Chapter ini
Sontak saja Malia langsung membelalakkan mata dan tanpa sadar selangkah menjauh dari Ustadz Kemal. Ia sangat syok sampai tak tau harus merespon bagaimana ucapan itu. Dan ia kira respon yang sama harusnya pria itu juga rasakan sekarang. Namun, pria itu sama sekali tak menunjukkan ekspresi seolah apa yang ia ucapkan adalah kesalahan. Ia malah tersenyum kecil dan berkata, “Kamu tidak perlu khawatir, Malia. Kamu tidak perlu mengartikan ucapan saya secara harfiah.” “Lalu, kenapa Anda mengataka