Cuplikan Chapter ini
Pemandangan soal membuka mata di dalam kamar bawah sungguh terasa begitu familiar sekaligus memuakkan. Memuakkan karena ingatan soal wujud makhluk mengerikan yang membuat kondisi Darti memburuk sampai harus pulang akan muncul lagi dalam kepalanya. Kalau boleh jujur Malia merasa ia sudah ada di ambang batas. Malik juga tak kunjung mengatakan apa yang sebenarnya ia inginkan hingga membuat semua jadi membingungkan dan berat seolah tak ada pegangan. “Apakah pada akhirnya kamu sudah membuat keput.