Cuplikan Chapter ini
Sampai keesokan harinya Malia masih terus merenungkan ucapan Entik kemarin malam. Utari dan Wanti tampaknya mengerti kegundahan yang sedang teman mereka hadapi dan memutuskan tak terlalu banyak mengajak bicara. Entik sendiri bersikap seperti biasa saat bersama dengan teman-temannya."Ah, andai saja aku bisa mendiskusikan kegundahan yang sedang kurasakan pada seseorang. Yang memiliki pikiran jauh lebih dewasa. Seseorang yang bisa menilai situasi dengan objektif," pikir Malia lirih sam...