Cuplikan Chapter ini
Jakarta malam itu terasa terlalu ramai untuk hati yang sunyi Aku menyetir tanpa arah membiarkan roda mobil menelan aspal kota tanpa tahu ke mana harus pergi Yang kutahu hanya satu aku tidak bisa pulang Tidak malam ini Tidak dengan dada yang seolah tertusuk ribuan duri setiap kali mengingat wajah Liza dan tubuhnya yang kini bukan lagi hanya milikkuPikiranku porak-poranda Di tengah lampu kota yang berganti warnahijau kuning merahaku duduk diam di belakang kemudi tubuhku menyatu de