Cuplikan Chapter ini
Anak lelaki yang telah lama tak kulihat batang hidungnya itu tersenyum senang—dan ini pertama kalinya dalam hidupku melihatnya tersenyum! Kenyataannya, benda yang dibawanya adalah tongkat sihir.“Akhirnya aku menemukanmu.” Richard mengambil tempat di sampingku. Sembari berjongkok ia menyamarkan diri kami di balik semak belukar. “Kamu ke mana saja, sih?”Salahku telah berharap. Berharap seorang Richard berubah menjadi tidak menyebalkan.“Seharusnya aku yang menanyakan itu! Terakhir kali