Cuplikan Chapter ini
Secara bergiliran, kami mandi berendam air panas atau biasa disebut ofuro. Saat menunggu giliranku, aku hanya meletakkan kepalaku di atas meja di ruang tengah, dengan kaki terjulur masuk dalam meja penghangat yang ternyata sangat nyaman ini. Walaupun selama di pesawat aku tertidur, tetap saja aku merindukan keempukan kasur.“Airi-chan, ya ....” Suara kakek itu mengangetkanku. Dia mengambil tempat di seberang kananku sembari tersenyum ramah. “Manis sekali. Dengar-dengar, kamu tertarik denga