Cuplikan Chapter ini
kursi roda, tapi kutolak karena aku merasa kuat. Di sampingku, ada Bunda dan Nauri yang membantuku membawa barang-barang. Kami menunggu di lobi sementara Mama mengambil mobil di parkiran. Setiba di dalam mobil, aku langsung menyandar di jok belakang. Kondisiku sudah jauh lebih baik. Dadaku tak lagi terasa sakit. Meski masih diperban, luka di lenganku tidak lagi membatasi gerakku. "Kak Adri kuliah hari ini, Bun?" tanyaku ketika mobil sudah melaju membelah jalanan. &qu