Cuplikan Chapter ini
Dina berdiri di depan cermin mencoba mengatur rambutnya yang sebetulnya sudah rapi Tapi entah kenapa setiap helai terasa seperti punya kehendak sendirimirip isi hatinya sekarang ruwet bercabang dan butuh conditioner ekstra sabarHari itu Dimas mengundangnya untuk bertemu di sebuah kafe yang agak mencurigakan Bukan karena tempatnya tapi karena nama cafenya Ngopi Sambil Nabung Properti Interiornya estetik pelayannya sopan dantentu sajaada rak brosur KPR di setiap sudut Bah