Cuplikan Chapter ini
Pagi itu suara krak krak dari pipa kamar mandi terdengar seperti orkestra neraka yang baru belajar nada dasar Dina berdiri di depan wastafel dengan sikat gigi di tangan mulut penuh busa dan harapan yang nyaris mengering seperti kran yang ditatapnyaArdi teriaknya dengan irama soprano marah Airnya lagi mati Ini yang ketiga kali minggu iniArdi muncul dari balik pintu dapur membawa wajan dan wajah polos Tapi aku udah isi ember semalam buat jaga-jagaEmber yang kamu isi buat nyuc