Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
76. EXT. RUMAH SILVINIA – SIANG
PEMAIN: JIWA, PAPA SALVINIA, SALVINIA
Akhirnya Jiwa menemukan alamat Sivinia dari temannya. Ia pun bertamu dan bertemu dengan papa Silvinia. Papa Silvinia duduk menatap Jiwa dengan lekat. Jiwa sesekali tertunduk dak keki.
PAPA SALVINIA
Kamu siapa?
JIWA
Saya Jiwa, Pak...
PAPA SALVINIA
Ada perlu apa?
JIWA
Hmm...hmm...
Saya mau ketemu sama Salvinia.
PAPA SALVINIA
(diam sesaat sambil memperhatikan Jiwa)
Salvi... Apa kamu punya teman laki-laki?
(sambil berteriak.)
INTER CUT
Silvinia mendengarkan percakapan Jiwa dan papanya dari kamar. Ia terkejut ketika papanya berteriak dan bertanya.
SALVINIA
Iya, Pahh...
PAPA SALVINIA
Namanya Jiwa?
SALVINIA
Iya, Pa...
PAPA SALVINIA
Kapan kamu punya teman laki-laki?
Kok nggak pernah cerita ke papa?
Sivinia diam aja sambil menggigit bibirnya dari balik kamar.
PAPA SALVINIA
Apa maksud kedatanganmu?
(sambil nyeruput minumannya)
JIWA
Saya mau melamar Salvinia, Pak
PAPA SALVINA
(terkejut dan tersedak sambil menyemburkan air teh ke wajah Jiwa)
Hahk? Mau melamar?
JIWA
(menghapus wajahnya yang basah)
Iya, Pak...
PAPA SALVINIA
Salviii... dia mau melamarmu? Apa kamu setuju?
Tapi nanti aja.
Dia belum jelas statusnya. Kamu datang aja lagi besok
JIWA
Baik, Pak... Kalau begitu saya permisih dulu
PAPA SALVINIA
Iya.
(cuek)
Jiwa pun pamit.
CUT TO
77. EXT. DEPAN RUMAH SILVINIA – SIANG
PEMAIN: JIWA
Jiwa menghapus wajahnya sambil mengeluh kesal.
JIWA
Alamak... Papanya galak banget.
Jiwa meninggalkan rumah Salvina.
CUT TO
78. EXT. RUMAH SILVINIA – RUANG TAMU – MALAM
PEMAIN: MAMA, PAPA SALVINIA, SALVINIA
Papa dan mama bertanya ke Silvinia. Mengapa selama ini tidak memberitahu kalau dia punya kenalan seorang laki-laki.
IBU SALVINIA
Katanya ada laki-laki yang mau melamarmu, Salvinia?
Siapa laki-laki itu? Kenapa selama ini ibu nggak tau?
SALVINIA
Hmmm... Iya, Bu. Sebenarnya Salvi baru kenalan.
Tapi ntah mengapa, perasaan Salvi begitu kuat
terhadapnya.
IBU SALVINIA
Salvinia... apa kamu sudah kenal keluarganya?
Dia anak siapa, trus pekerjaanya apa?
SALVINIA
Dia seniman, Bu, Pa..
IBU/PAPA
(mendelik)
Seniman?
PAPA
Mau makan apa nanti keluargamu kalau hanya seniman?
SALVINIA
Salvi sudah ikhlas, Pa, Bu.
Rezeki bisa dicari
Papa dan ibu hanya menggelengkan kepala
CUT TO
79. INT. RUANG TAMU – MALAM
PEMAIN: JIWA, KELUARGA
Jiwa menuturkan kalau ia ingin menikah.
JIWA
Pa, aku ingin menikah.
SAHAT
Menikah? Siapa gadis yang akan kamu nikahi?
Yang kemarin itu?
JIWA
Tidak.
SAHAT
Tidak? Lantas siapa?
JIWA
Salvinia
SAHAT
Salvinia? Anak siapa dia?
JIWA
Jiwa baru kenal, Pa. Tapi dia anaknya baik. Pakai hijab.
Jiwa suka.
SAHAT
(diam sesaat)
Sebaiknya kamu perkenalkan dulu ke papa.
Besok ajak dia ke rumah, kalau memang kamu serius.
JIWA
Baik, Pa
FADE OUT
80. INT. TERAS RUMAH SILVINIA – PAGI
PEMAIN: PAPA SALVINIA
Papa Salvinia duduk sambil minum teh/kopi di teras depan. Improp kesibukan di teras, nyiram bunga, baca koran dll.
INTER CUT
Jiwa datang dengan perasaan tak menentu.
JIWA
Assalamualaikum....
Papa Jiwa kaget, lalu menoleh ke arah Jiwa. Dahinya berkerut.
O.S AYAH SALVINIA
(dalam hati)
Pagi pagi udah datang? Kayak penagih hutang.
JIWA
Assalamualaikum, Pa... Ehh... mmm, Pak
AYAH SALVINIA
Waalaikumsalam... Cari siapa?
JIWA
Hmmm... mau ketemu Salvinia, Pak...
(ragu-ragu)
AYAH SALVINIA
Salvi lagi masak. Pagi-pagi kamu sudah datang.
(dengan wajah sewot dan sedikit komedi)
INTER CUT
O.S. SALVINIA
Salvi udah selesai masak kok, Yaahhh...
(berteriak dari dalam.)
AYAH SALVINIA
Kamu nyuci baju dulu, Salviii...
O.S.IBU SALVI
Udah ibu cuci, Pa...
Papa Salvinia mencibirkan bibirnya sendiri.
AYAH SALVINIA
Katanya dia mau ketemu sama kamu...
Ayah Salvinia melinting sarungnya lalu masuk ke dalam rumah. Salvinia pun keluar.
CUT TO
81. INT. RUANG TAMU - RUMAH SILVINIA – PAGI
PEMAIN: AYAH SALVINIA, IBU SALVINIA
Papa Salvinia mengintai dari balik jendela depan. Ibu bingung melihat papa yang mau tau urusan anaknya.
CUT TO
82. EXT/INT. TERAS RUMAH SILVINIA – PAGI
PEMAIN: JIWA, SALVINIA
Salvinia duduk dengan malu-malu.
SALVINIA
Ada apa ya, Bang? Tumben pagi-pagi kemari?
JIWA
Hmmm... Abang mau melawar Salvinia...
SALVINIA
Melamar?
(sambil tersenyum tipis dan malu-malu)
Tanya sama ayah dulu ya, Bang...
O.S. AYAH SALVINIA
Apa kamu sudah siap lahir bathin?
(teriak kecil)
Jiwa terkejut mendengar teriakan Ayah Salvinia.
SALVINIA
Iya, Pa... Salvi udah siap.
AYAH SALVINIA
Besok orang tuanya suruh datang kemari.
JIWA
Besok?
AYAH SALVINIA
Iya, bagda Ashar
Jiwa mendegut ludahnya.
JIWA
Buset, ngebet banget nih orangtua.
(dalam hati)
Bagaimana kalau Salvinia abang kenalkan ke orang tua abang dulu?
SALVINIA
Boleh, Bang.
(tersenyum tipis)
DISSOLVE TO
83. INT. RUANG TAMU – RUMAH JIWA – SIANG
PEMAIN: JIWA, SALVINIA, SAHAT
Salvinia duduk dengan malu-malu. Sementara Sahat menatapnya dengan lekat. Kemudian ia bertanya-tanya tentang keluarga Salvinia.
SAHAT
Siapa nama ayahmu?
SALVINIA
Bahar, Pak
SAHAT
Bahar?
SALVINIA
Bahar Aditya, lengkapnya.
Sahat terkejut mendengar nama itu. Ia terdiam sejenak.
CUT TO.