Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
62. INT. RUANG TAMU – MALAM
PEMAIN: JIWA, GUNAR
Gunar duduk di ruang tamu sambil menunggu Jiwa. Jiwa membuka pintu dan mengucap salam. Ia terkejut melihat Gunar di ruang tamu.
JIWA
Assalamualaikum
GUNAR
Waalaikumsalam...
JIWA
Bang...?
GUNAR
Ya... Abang mau minta maaf sama kamu, Ji...
Abang selama ini sibuk tidak menentu
hingga menelantarkan Mama.
JIWA
Sudahlah, Bang... Nggak apa-apa.
Jiwa bisa menjaga mama. Jiwa ikhlas menjaga mama.
GUNAR
Ji... kalau kamu butuh bantuan abang, bilang aja.
Abang yakin kamu butuh dana untuk kuliahmu.
JIWA
Sudahlah, Bang... Jiwa masih bisa menghidupi Jiwa sendiri. Abang nggak perlu lah repot-repot. Jiwa sudah gak kuliah.
GUNAR
Jii...
JIWA
Jiwa mau ke kamar, bang. Jiwa mau istirahat.
Jiwa berlalu meninggalkan Gunar di ruang tamu.
FADE OUT
63. INT. RUANG TAMU – RUMAH CASILDA – PAGI
PEMAIN: CASILDA, PAPA, MAMA
Casilda keluar dengan tampilan yang berbeda. Ia mengenakan baju ikhrom dan mengenakan hijab. Mama keheranan, namun mama terlihat senang.
MAMA
Casilda… Kamu cantik sekali, Sayang…
Kamu udah mantap di hati? Lahir dan batin?
Casilda mengangguk dan mengulas senyum tipis.
CASILDA
Casilda sudah berniat mengenakan hijab ini, Ma….
Mungkin Casilda salah selama ini mengenai hijab.
Jika tubuh kita ditutupi, orang tidak akan semena-mena dengan kita, Ma.
MAMA
Sayang… mama senang sekali kalau memang itu dari hatimu yang paling dalam. Jam berapa pesawatmu berangkat?
CASILDA
Agak siangan, Ma. Casilda ingin menemui teman dulu
MAMA
Baiklah…. Kamu hati-hati ya.
Casilda mengangguk lalu keluar dari rumah.
CUT TO
67. EXT/INT. TERAS RUMAH JIWA – PAGI
PEMAIN: CASILDA, SAHAT
Casilda ke rumah Jiwa. Ia ingin menyampaikan kata-kata perpisahan. Ia mengucapkan salam dan disambut Sahat yang kebetulan ada di teras.
CASILDA
Assalamualaikum, om...
SAHAT
Waalaikumsalam....
Mau cari siapa ya?
CASILDA
Jiwa ada, Om?
SAHAT
Ada. Sebentar om panggilkan ya.
Sahat beranjak dari duduknya dan masuk ke rumah.
CUT TO.
65. INT. DEPAN KAMAR JIWA - RUMAH JIWA – PAGI
PEMAIN: SAHAT, JIWA
Sahat mengetuk pintu kamar Jiwa dan memanggil Jiwa.
SAHAT
Ji... Jiwa....
(sambil mengetuk pintu)
Tak berapa lama pintu dibuka. Jiwa menatap Sahat sambil mengucek matanya.
JIWA
Ada apa, Pa?
SAHAT
Ada yang mencarimu…
Dia cantik
(sambil berbisik)
Jiwa terkejut.
JIWA
Cantik? Siapa, Pa…
(penasaran)
SAHAT
Sudah temuin aja. Kasihan dia nunggu kamu.
Jiwa pun keluar dari kamarnya.
CUT TO
66. EXT/INT. TERAS RUMAH JIWA – PAGI
PEMAIN: CASILDA, JIWA
Casilda masih duduk di kursi teras. Jiwa mengintai dari kaca jendela dan bertanya-tanya. Siapa gadis itu? Kemudian ia keluar. Begitu Jiwa keluar langsung disambut salam dengan Casilda.
CASILDA
Assalamualaikum Ji….
(ramah)
Jiwa terpaku beberapa detik. Ia menatap Casilda yang begitu berubah mengenakan hijab.
JIWA
Casilda…
(gugup) Waalaikumsalam...
INTER CUT
Sahat mengintai dari cela kaca jendela. Kemudian tersenyum sendiri. Lalu pergi. Back to Teras rumah.
CASILDA
Ji… aku ingin minta maaf karena mengganggumu…
Lupakan kata-kataku waktu itu.
Aku ingin melanjutkan kuliahku di Singapura.
Dan mungkin kita tidak akan pernah bertemu lagi.
Aku berharap kamu mendapatkan pendamping sesuai di hatimu.
Walau selama ini aku memendam rindu padamu.
Maafkan aku, Ji. Mungkin aku tidak pantas memiliki cintamu. Aku permisi.
Jiwa terdiam dan terpaku. Casilda beranjak dari tempat duduknya dan pergi begitu saja. Jiwa seperti seorang yang dihipnotis tidak bisa berkata-kata.
JIWA
Casildaa….
(bergumam pelan)
CUT TO
67. EXT. JALANAN MENUJU BANDARA – SIANG
PEMAIN: CASILDA
MONTAGE :
· Casilda di jalan dengan taxi
· Bandara
· Jiwa duduk terpaku
DISSOLVE