Seorang remaja perempuan nekat melakukan pesugihan Genderuwo demi membalaskan dendam kepada para pembullynya dan menjadikan para pembully itu sebagai tumbal pesugihan.

Namun, ia harus menghadapi konsekuensi dari pesugihan itu yaitu menjadi budak nafsu Genderuwo untuk selamanya. Atau ia harus menumbalkan ayahnya sendiri jika ingin lepas dari pesugihan itu.

Rina (17) nekat melakukan pesugihan Genderuwo demi membalaskan dendam kepada para pembullynya. Satu per satu pembullynya mati dengan cara yang sangat tragis.

Namun, Rina muak menjadi budak nafsu Genderuwo pesugihannya dan hendak berhenti dari pesugihan itu. Syaratnya, Rina harus bersedia menumbalkan nyawa ayahnya sendiri.

Rina pun gamang, jika tidak menghentikan pesugihan, maka ia akan menjadi budak nafsu Genderuwo itu selamanya.

Karena keadaannya yang miskin, Rina sering menjadi korban bullying teman - teman di kelasnya, yaitu Anggi, Ika, Dwi, Arman dan Toni.

Hingga bullying itu semakin parah, Rina kemudian bertemu dengan Nek Ipa yg mengajarinya melakukan pesugihan agar menjadi kaya dan sekaligus membalas dendam kepada para pembullynya.

Rina yang tadinya ragu, kemudian menjadi nekat melakukan pesugihan Genderuwo karena sudah tidak tahan lagi menjadi bulan-bulanan teman-temannya yg jahat.

Namun, Rina harus menanggung akibat dari pesugihan itu, yaitu menjadi budak nafsu Genderuwo pesugihannya atau mencarikan tumbal untuk persembahan.

Rina pun dilema, karena jika ia berhenti, maka ayahnya yg akan menjadi tumbal. Lalu, apakah Rina akan berlanjut demi menyelamatkan nyawa sang ayah? Ataukah Rina memilih berhenti dengan resiko yang sangat besar itu?