Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sinestesia
Suka
Favorit
Bagikan
15. Kehidupan Kampus

114 INT. BACKSTAGE GEDUNG TEATER KAMPUS GALANG - DAY

Para personel band tampak kebingungan. Sang vokalis, FARA (20), menghilang saat band akan tampil sebentar lagi. GITARIS (20) menengok ke arah penonton dari tirai panggung. Terlihat penonton sudah mulai ramai.

GITARIS
Ini gimana sih Fara, bentar lagi giliran kita.

BASIS (20) dan DRUMER (20) mengangkat bahunya.

GITARIS
Kalo sampe setengah jam lagi Fara gak kelihatan. Kita batal main dan itu malu-maluin.

Bassis dan Drumer hanya terdiam.

GITARIS
Terus Galang ke mana? Ilang juga anak itu?
BASSIS
Kata dia tadi pergi nyariin Fara.
GITARIS
(cemas)
Gimana, sih, ini.

CUT TO:

115 EXT. ROOFTOP KAMPUS - DAY

Fara berdiri di dekat pagar rooftop memandang sekitaran kampus. Datang Galang (20) dari belakang lalu ikut berdiri di samping Fara.

GALANG
Kamu gak mau lompat kan cuma gara-gara manggung nanti? Gimana kalo habis manggung?

Galang dan Fara tersenyum.

GALANG
Ada apa sih? Tiba-tiba malah di sini?
FARA
(diam sejenak)
Kadang saya mikir, saya suka sekali sama musik, tapi kadang juga ada rasa takut buat tampil. Jadi yaa butuh waktu buat nenangin diri dulu. 
GALANG
Siapa sih yang gak punya rasa takut, ketakutan itu pasti selalu ada tau, tinggal kita mau hadapin apa enggak. Kalo enggak ya ketakutan itu akan selalu ada di depan dan kamu gak bakal lewatin itu. Jadi gak bisa terus maju.
FARA
Kalo kita lebih menghindari ketakutan itu gimana?

Galang terdiam sejenak, dan teringat Wanda yang meninggalkan Galang saat akan ikut kompetisi.

GALANG
Yaaa itu pilihanmu sendiri, emang kamu mau hidup terus di dalam rasa takut?
FARA
Kamu mario teguh ya?

Galang tersenyum.

Fara hanya melihat Galang.

GALANG
Jadi gimana?

CUT TO:

116 INT. GEDUNG TEATER KAMPUS. DAY

Galang memainkan sebuah lagu. Fara menyanyi dan mengajak penonton untuk bernyanyi bersama. Galang terlihat menghayati permainannya. Lagu selesai. Penonton bertepuk tangan.

Beat...

Para personel berpamitan pada Galang. PEMBIMBING KLUB MUSIK KAMPUS (55) berdiri di kejauhan. Dia mendatangi Galang.

PEMBIMBING KLUB MUSIK
Gimana persiapannya?
GALANG
Aman, pak.
PEMBIMBING KLUB MUSIK
Oke, kita ketemu besok ya.

Galang mengangguk.

CUT TO:

117 EXT. PARKIRAN KAMPUS - DAY

Wanda berpamitan dengan beberapa temannya dan masuk ke mobil. Dia menaruh tasnya di kursi samping, serta kertas tugas yang dibawanya dimasukan ke dalam laci mobil. Saat dia membuka laci, terlihat sebuah kertas not yang membuatnya penasaran.

CUT TO:

118 I/E. SEKRET PADUAN SUARA KAMPUS - DAY

Wanda berdiri di luar pintu masuk sekret paduan suara kampus. Seorang pria, DANI (21) melongkkan kepala dari jendela ruang sekret. Ia langsung berhadapan dengan Wanda.

DANI
Masuk, kenapa di luar?

CUT TO:

Dani dan beberapa teman paduan suaranya tengah berlatih. Sementara Wanda duduk di pojokan ruangan menyaksikan permainan Dani.

CUT TO:

Dani menghampiri Wanda.

DANI
Gimana?
WANDA
(mengangguk)
Oke.
DANI
Besok kamu datang, kan? Aku jemput.

Wanda mengangguk.

Beat...

Wanda merogoh sakunya.

WANDA
Aku mau minta tolong...

Wanda menyerahkan selembar kertas berisi not balok ke Dani.

WANDA
Mainin yak.

Dani membaca not balok itu.

DANI
Lagu kamu? Mau nyaingin aku?
WANDA
Udah mainin aja.

CUT TO:

Dani memainkan pianonya sambil menatap selembar not yang ditaruh pada stand buku lagu. Musik itu mengingatkan Wanda pada lagu yang ia buat bersama Galang. Wanda tertegun, sementara Dani masih memainkan musiknya.

Beat...

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar