Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
60 EXT. RUMAH WANDA - DAY
Galang menunggu di halaman rumah Wanda. Sementara Wanda sudah berada di dalam rumah.
61 INT. RUMAH WANDA - CONTINUOUS
Galang masuk ke dalam rumah Wanda. Wanda mempersilakan Galang untuk duduk. Tante Arum melintas dengan membawa bahan-bahan untuk memasak. Nenek sedang memasak sesuatu di dapur.
...Tante Arum tampak penasaran dengan Galang.
Galang dan Wanda saling menatap. Wanda tertawa.
Wanda masuk ke dalam kamarnya dan mencari-cari buku not miliknya. Tetapi Wanda tidak menemukannya. Wanda teringat sesuatu.
Wanda keluar kamar dan meraih kunci mobil di gantungan dinding.
Wanda mengangguk kepada Galang. Galang bangkit dengan bingung, lalu berjalan mengikuti Wanda.
CUT TO:
62 INT. SEKRET PADUAN SUARA - DAY
Wanda masuk ke dalam sekret paduan. Wanda membuka-buka tumpukan kertas yang berada di lemari. Saat menemukan buku notnya, Ema masuk ke sekret.
Wanda menengok sekilas dan mengabaikannya. Ia menemukan buku yang dicari. Frizka menatap buku yang dipegang Wanda.
Wanda berjalan hendak keluar sambil membawa beberapa buku not.
Wanda berhenti berjalan.
Wanda menampakan wajah kesal.
...Yeyen masuk sekret ke paduan suara. Ia menatap Ema, Frizka, dan Wanda bergantian.
Wanda menatap Yeyen, lalu memberikan buku not tersebut ke Yeyen. Yeyen menerimanya dengan raut wajah kebingungan.
...Wanda pergi keluar sekret paduan suara.
CUT TO:
63 I/E. MOBIL - DAY
Wanda baru saja masuk ke dalam mobilnya. Wanda menyalakan mobil dan memasukan gigi. Galang masih duduk di kursi penumpang di sebelahnya.
Wanda mengabaikan dan langsung tancap gas. Saking ngebutnya, Galang tersentak.
CUT TO:
64 INT. RUMAH KOSONG - DAY
Galang dan Wanda baru memasuki ruang piano di rumah kosong. Wanda melempar tasnya dengan kesal dan langsung rebahan di sofa. Sementara, Galang membuka jendela dan duduk di kursi piano.
Galang menatap Wanda yang sedang misuh-misuh sambil berjalan mondar-mandir.
Galang memainkan pianonya.
Galang memainkan piano seolah mengikuti omelan Wanda.
Galang masih memainkan pianonya mengikuti omelan Wanda.
Galang berhenti bermain piano dan menatap Wanda.
Beat...
Keduanya mulai tersenyum. Lalu, tertawa.
CUT TO:
Galang dan Wanda duduk di bingkai jendela.
Beat...
Wanda menatap Galang. Ia tersenyum setuju dan menyukai rencana Galang.
CUT TO:
Wanda berdiri menenteng tasnya, dia pamit dengan Galang untuk pulang duluan.
Terdengar suara hujan. Wanda melihat keluar jendela. Tampak hujan begitu deras dan petir menyambar.
Wanda melihat Galang.
Galang hanya mengangkat bahunya.
Wanda lalu kembali merebahkan badan ke sofa.
Galang kembali hanya mengangkat bahunya, Wanda pun sedikit kecewa melihat respons Galang.
Beat...
Wanda merebahkan badan ke samping Galang di sofa.
Beat...
Terdengar suara petir menyambar. Wanda langsung meringkuh di pundak Galang. Mereka berdua saling bertatapan mata. Sedikit canggung.
Wanda mengambil handphone-nya di tas, lalu menelepon Tante Arum.
Wanda berpikir keadaannya sekarang bakal membuat Tante Arum salah paham karena dia berada di rumah kosong bersama laki-laki.
Wanda mematikan telpon.
Mereka bepikir sejenak. Wanda tercerahkan melihat kantong trashbag yang belum dipakai. Lalu Wanda melihat Galang. Mengisyaratkan untuk memakai trashbag itu sebagi jas hujan. Galang terpaksa setuju.
CUT TO:
65 EXT. JALANAN - DAY
Galang dan Wanda berada di samping jalan dengan memakai trashbag sebagai jas hujan.
Mereka berdua berpisah dan melambaikan tangan.
CUT TO: