Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sinestesia
Suka
Favorit
Bagikan
10. Ulang Tahun Nenek

70 EXT. KANTIN SEKOLAH - DAY

Galang dan Wanda sedang makan di meja kantin.

WANDA
(baru selesai menyesap minumannya)
Besok kamu datang, ya?

Sambil mengunyah, Galang menatap Wanda dengan wajah bertanya-tanya.

WANDA
Ulang tahun nenek saya. Acara kecil-kecilan. Gak ngundang siapa-siapa kok.
GALANG
Nggak.
Galang lanjut menyuap.
WANDA
Ayolah!
GALANG
Buat apa?
WANDA
Ya ngeramein.
GALANG
Nggak, Wan.
WANDA
Lang! Biar nenek percaya kalo kita gak ngapai-ngapain?
GALANG
Maksudnya.
WANDA
Ya biar nenek tau, kalo kamu sama saya, sering ketemu karena mau bikin lagu.
GALANG
Gak, Wan.
WANDA
Pokoknya kamu dateng!
GALANG
Gak.
WANDA
Dateng!
GALANG
Gak.
WANDA
Dateng!
GALANG
Enggak!

CUT TO:

71 EXT. RUMAH WANDA - DAY

Di halaman rumah Wanda, Galang berdiri diam di pojokan sambil melihat nenek Wanda bersama Wanda, Tante Arum, dan sepupu-sepupunya tengah berpesta.

...Wanda menghampiri Galang.

WANDA
Mau makan apa?
GALANG
Sudah.
WANDA
Kamu ngapain di sini?
GALANG
Kan kamu yang maksa.
WANDA
Maksudnya ngapain di sini? Duduk di sana.

Wanda menggandeng tangan Galang dan mengajaknya duduk di kursi undangan. Tanpa diminta Galang, Wanda memberinya makanan dan minuman secara terus menerus sampai Galang kewalahan.

GALANG
Cukup, Wan!!
WANDA
Ini pesta Galang, jadi kamu harus cobain semua. Hehehe...

Galang tampak kesal, Wanda hanya tersenyum.

Beat...

Dari arah tempat organ tunggal. Nenek menatap Galang.

NENEK WANDA
(menggunakan mic)
Galang, sini! Iringin nenek nyanyi!

Galang terkejut. Wanda menarik tangan Galang untuk maju mengiringi nenek. Galang melotot ke Wanda.

GALANG
Kan, saya malah main jadinya.
WANDA
Tenaang, gak ada kok yang sorakin kamu kalo mainnya jelek, ya paling nenek doang yang marah.

Wanda tersenyum.

Beat...

Nenek menyanyikan lagu nostalgia, Galang mengiringi dengan lembut. Nenek dan Galang tampak syahdu dalam bernyanyi dan bermain piano. Permainan mereka diahkiri dengan tepuk tangan.

NENEK WANDA
Wanda, sini sini gantiin nenek, masak nenek terus yang nyanyi.

Wanda tampak tidak mau untuk bernyanyi, tetapi di sekeliling Wanda meminta untuk menyanyi di depan. Setelah dipaksa nenek, ahkirnya Wanda mau untuk bernyanyi.

NENEK WANDA
Gak usah malu-malu.
WANDA
Siapa juga yang malu.
NENEK WANDA
Cepet sini, nenek mau denger duet kalian.

Wanda menerima microphone dari nenek. Lalu melihat Galang yang cengengesan. Galang langsung memainkan piano dengan nada tinggi. Wanda melotot ke arah Galang.

WANDA
(pelan)
Heeeyy ketinggian itu.

Galang menghiraukan Wanda dan terus memainkan piano. Dengan wajah kesal, Wanda mulai bernyanyi. 

Beat...

Duet mereka disambut baik oleh para tamu undangan yang mendengar duet mereka dengan khidmat.

CUT TO:

Beberapa tamu undangan sudah pulang dari acara ulang tahun nenek. Nenek, Tante Arum, dan bibi Wanda lainnya tengah mengobrol di teras.

Sound system dan kursi sedang dibereskan oleh organizer. Wanda sedang berbicara dengan salah satu tukang sound.

GALANG
(lirih)
Wanda...Wanda?

Wanda melihat Galang, lalu permisi pada tukang sound dan berjalan ke arah Galang.

Wanda berdiri di hadapan Galang dengan wajah bertanya-tanya.

GALANG
Aku mau pamit.
WANDA
Sekarang?

Galang mengangguk.

WANDA
Yaudah tunggu bentar.

Wanda lantas pergi meninggalkan Galang seorang diri dan berjalan menuju Tante Arum.

GALANG
(Lirih)
Wanda.

CUT TO:

Wanda sudah berdiri di hadapan Tante Arum, Nenek, dan salah satu bibinya yang tengah bercengkerama di teras rumah.

BIBI WANDA
Ya ampun Wandaaaa. Baru kali ini loh tante dengar kamu nyanyi. Besok pokoknya kamu harus nyanyi di ulang tahun tante, ya!
WANDA
(tersenyum)
Iya tante.
(pause)
Tante Wanda tinggal bentar, ya, mau anter teman.
BIBI WANDA
(sopan)
Oh, iya-iya.
NENEK WANDA
Anter siapa?
WANDA
Pengiring nenek.
(kepada Tante Arum)
Tan, aku pinjem mobil bentar.

Tante Arum merogoh sakunya, mengeluarkan kunci mobil, dan memberikannya ke Wanda.

TANTE ARUM
Jangan ngebut!

Wanda mengangguk.

WANDA
Mari, tante.
BIBI WANDA
Iyaaaa, hati-hati!

Wanda pergi.

CUT TO:

72 I/E. MOBIL - DAY

Wanda dan Galang sedang berada di dalam mobil. Wanda yang menyetir.

GALANG
Orangtua kamu gak dateng?

Wanda tersenyum.

WANDA
Gaklah. Mereka di Jakarta.
GALANG
Habis lulus kamu balik Jakarta?
WANDA
Yaaaaa gak tau. Liat aja nanti.

Beat...

Jalanan tampak sepi.

WANDA
Harusnya kamu yang nyetir.

Galang menoleh ke Wanda.

CUT TO:

Galang tampak tegang. Ia memegang setir dan menatap jalanan dengan fokus.

GALANG
Wan, kayaknya kita harus gantian.

-- Terdengar suara klakson dari arah belakang.

GALANG
Wan!

Wanda tertawa.

CUT TO:

73 INT. RUMAH WANDA - NIGHT

Wanda, Tante Arum, dan Nenek sedang makan malam bersama di meja makan.

Beat...

NENEK WANDA
Wanda, bentar lagi kamu ujian. Kurangin main-mainnya!

Wanda menatap neneknya dengan wajah bingung.

NENEK WANDA
Gak apa-apa pacaran, tapi jangan sampai buang-buang waktu kamu. Nenek khawatir...
WANDA
(bercanda)
Apaan sih nek, tumben.
NENEK WANDA
Wanda nenek serius.

Tante Arum menatap keduanya bergantian.

NENEK WANDA
Kemarin kamu pulang malam. Sekarang kamu anter jemput dia.
WANDA
Nenek....kemarin hujan. Kalau soal anter-jemput yaa karena Wanda yang ngajakin.
NENEK WANDA
Dengarin nenek! Kamu bentar lagi kuliah, kurangin main-main...

Wanda memotong.

WANDA
(kesal)
Nek, Wanda gak main-main. Wanda sama Galang cuma mau bikin lagu.
NENEK WANDA
Kenapa harus sekarang, Wanda. Ini waktunya kamu mesti fokus.
WANDA
Nek, ini yang Wanda mau. Wanda udah bikin klub Paduan Suara gagal. Wanda udah gak punya teman. Sekarang cuma Galang satu-satunya orang yang mau nemenin Wanda di musik.
(pause)
Nek, ini hidup Wanda.
TANTE ARUM
Wanda!!

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar