Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SENJA Ke-50
Suka
Favorit
Bagikan
5. BABAK 5

9.INT. KAMAR GLADIS — NIGHT

Gladis masuk ke kamarnya dan kaget mendapati ibunya lagi membuka-buka laci belajarnya. Kamarnya jadi berantakan, pakaiannya berserakan di lantai.

GLADIS
Ibu ngapain?

Sukma ikutan kaget dan berpaling ke arah Gladis. Sukma mengambil kertas dan pulpen dari meja Gladis, lalu mulai menulis dan menunjukkannya pada Gladis.

SUKMA (V.O)
Ibu lagi nyari itu yang buat lurusin rambut. (memegang rambutnya)
GLADIS
Buat apa ibu nyari begituan? (sambil memunguti bajunya di lantai, lalu menaruhnya kembali ke dalam lemari)

Sukma terdiam. Gladis melepas tasnya dan membantingnya ke kasur. Dia lalu mendekati Sukma, memegang tangannya dan menuntunnya duduk ke atas kasur. Gladis menatap lekat wajah ibunya.

GLADIS
Ibu sebenarnya kenapa sih?

Sukma kembali menulis. Dia menulis tanggal lahirnya, 10 Januari, lalu menunjukkannya pada Gladis.

GLADIS
Iya, ulang tahun ibu, aku tau. Trus kenapa ibu jadi kayak gini? Karena Edian dan janji itu?

Sukma menganggukkan kepalanya. Lalu dia kembali menulis.

SUKMA
(menunjukkan tulisannya pada Gladis : Ibu ingin kelihatan cantik di depannya nanti)
GLADIS
Ya ampun, Bu, belum tentu dia ingat janji itu. Suami ibu sendiri aja rela ninggalin ibu demi perempuan lain!
SUKMA
(menggelengkan kepalanya dan kembali menulis : Edian bukan laki-laki seperti itu. Paling tidak ibu ingin menemuinya sebelum ajal menemui ibu duluan)

Deg! Hati Gladis bergetar. Perkataan bu Dian kembali terngiang di benaknya. Dia menggenggam kembali tangan Sukma.

GLADIS
Baiklah, kalau keinginan ibu, mau gimana lagi.

Sukma tersenyum, lalu menuliskan permintaanya pada kertas dan memperlihatkannya pada Gladis. Matanya penuh harap.

GLADIS
(membaca tulisan Sukma) Temenin ibu besok ke salon, ya? (kaget) Ha?! Kan ibu ngelunjak!

Sukma melayangkan lirikan harap pada Gladis. Gladis mendengus dan membuka jaketnya. Dia baru sadar kalau dia masih memakai jaket Daren. Tiba-tiba hpnya bergetar di atas kasur. Ada pesan dari Daren.

DAREN (V.O)
Tega banget lho biarin gue pulang malam-malam cuma pake kaos oblong lengan pendek!


CUT TO:

10.INT. KAMAR DAREN — NIGHT

Daren tengah berbaring di kasurnya sambil membaca buku diary milik papanya. Tiba-tiba handphone berbunyi. Pesan masuk dari Gladis.

GLADIS (V.O)
Eh, sorry-sorry gue lupa ngasih jaket lu. Lu sih gak minta.
DAREN (V.O)
(membalas pesan Gladis) Udah nggak papa. Lu bawa aja besok ke kampus.

Daren menaruh kembali handphonenya dan kembali membaca diary papanya. Sesekali dia tertawa sendiri membacanya.

DAREN
Gue bakal lakuin cara papa juga buat narik perhatian Gladis.

CUT TO:






Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar