Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Senja di Teluk Bara (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
10. KEMBALI BERSAMA

39.    EXT. TELUK BARA – SENJA

CAST : SALIMA, SALIM , UTARI , BESSAN

Bessan masuh duduk bersama istri dan kedua anaknya di gazebo. Mereka masih menikmati senja di penghujung pekan.

SALIM

                               (menatap Bessan)

Pah, Makasih banyak ya, sudah mau kembali pada kami. (menangis)

BESSAN

Iya, Nak. Maafkan kesalahan Papa ya. Papa tahu kalian sangat terpukul dengan semua yang telah Papa perbuat. (memeluk Salima dan Salim)

SALIMA

Kakak juga mau minta maaf sama Papa. Maafkan kesalahanku ya Pah,

Maaf karena pernah bentak Papa

dan mempermalukan Papa di depan Mas Aksa.

(menunduk) (Menangis)

Tapi jujur, Salima tak ada niat hati untuk melakukan itu.

Saat itu emosinya Kakak meluap

dan tak terbendung apalagi lihat Mamah.

 

Bessan melihat ke arah Utari yang masih menangis disamping anak-anaknya.

SALIMA

Mah, (memeluk Utari) Papa sudah disini dan Kakak yakin,

setelah semua yang telah kita lalui bersama akan menguatkan kita semua.

Dan Mama juga akan segera pulih.

BESSAN

(memeluk Utari) Mah, Papa banyak sekali bikin Mama nangis.

Dan semua masalah yang Papa hadapi telah membuat Mama seperti ini.

Maafkan Papa ya Mah.

UTARI

(menangis) Terima kasih Mas, Terima kasih karena sudah mengembalikan rindu itu pada kami. Aku sempat berfikir cerita kita akan berakhir.

Ternyata tidak, kau sudah kembali bersama kami

dan senja itu masih ada untuk kita.

BESSAN

(mengangguk) (menghapus air mata Utari)

Iya, Mah. Semoga kedepannya lebih baik lagi.

Papa bersyukur sekali masih dikasih kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Jika tidak, mungkin penyesalan ini akan terus menghantui Papa

selama hidup Papa. Sekali lagi terima kasih banyak ya Mah.

UTARI

(mengangguk) Iya, Pah.

SALIM

Pah, maaf ya Salim boleh tanya lagi gak?

Tadi Papa bilang Mas Aksa sudah bantuin Papa.

Apa ini berarti Mas Aksa juga

yang sudah bantuin mengantar Papa kesini?

BESSAN

Iya, benar Lim. 

Jadi Mas Aksa lah yang bantu mencarikan bukti-bukti atas kasus Papa. Sebenarnya jalan suap pernah Papa lakukan. Papa tahu itu salah. Hanya karena ingin terus meninggi Papa lupa kalau ada saatnya harus turun. Tidak seharusnya jalan seperti itu yang harus dilalui. Saat itu … (menangis)

 

CUT TO:

FLASH BACK:

 

40.    INT. KANTOR POLISI – FLASHBACK

CAST : BESSAN, AKSA, POLISI

Aksa berkunjung ke rumah tahanan untuk mengunjungi Bessan sekaligus menyerahkan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan yang akan segera diproses oleh kuasa hukum untuk pembebasan Bessan.

AKSA

Selamat Pagi, Pak. (berdiri)

POLISI

(duduk) Iya, selamat pagi (berdiri)

Silahkan duduk. Ada yang bisa dibantu Pak?

AKSA

(duduk) Iya, Pak. Saya ingin bertemu salah satu tahanan disini

atas nama Bessan Ilyas, Pak.

POLISI

Bapak ini siapa nya saudara Bessan ?

AKSA

Beliau adalah atasan saya di kantor, Pak.

POLISI

Baik, ditunggu sebentar ya.

 

Dua polisi menerima arahan untuk menjemput Bessan agar menemui Aksa. Kemudian Bessan diantar untuk menemui Aksa. Dan mereka memulai obrolan.

AKSA

Selamat Pagi, Pak Bes.

(berdiri) (berjabat tangan)

BESSAN

Pagi, Aksa.

(tersenyum) (berjabat tangan)

AKSA

Bagaimana kabarnya hari ini Pak? Sehat ?

BESSAN

Aksa, (kaget) lama gak lihat kamu.

Akhirnya kesini juga, kamu.

Ya beginilah kondisinya. (tersenyum)

AKSA

Semoga Bapak sehat-sehat selalu

agar bisa segera pulang ke rumah bertemu keluarga.

BESSAN

Aamiin. (tersenyum)

Semoga ada keajaiban ya.

AKSA

Sudah dikabulkan kok sama Allah.

Besok Bapak sudah bisa bebas Pak.

Berkas-berkas bukti sudah saya serahkan semuanya ke kuasa hukum

dan sudah diteruskan ke pihak kepolisian.

Semuanya mengarah pada pembebasan Bapak.

BESSAN

Apa itu benar?

AKSA

Iya, Pak. Dalang kasusnya pun sudah ditangkap.

Dan dia sudah mengakui semuanya.

BESSAN

Siapa?

AKSA

Mbak Asmara, Pak. (menunduk)

BESSAN

Sudah ku duga. Dia telah menjebak saya.

Ya Allah, aku sungguh menyesal dengan kejadian itu. (menangis)

Apa aku masih di ijinkan berkumpul lagi dengan keluargaku?

Apa Utari, Salima dan Salim mau menerimaku kembali, Aksa?

AKSA

Saya pastikan informasi yang saya sampaikan ke Bapak adalah benar adanya. Bahkan saya sudah menelepon Bung Arkam

dan sempat berbicara dengan salah satu sahabat Salima

yang sekarang sedang menemani istri dan anak-anak Bapak di Bara.

Mereka kesana karena rumah sudah disita,Pak.

BESSAN

Ya Allah, ampuni aku. Aku telah lalai menjaga mereka.

Karena sikap dan tindakan ku ini

telah banyak membuat luka dan derita untuk mereka.

Rasanya saya malu menemui mereka lagi Aksa.

(menangis) (melihat ke arah Aksa )

AKSA

Bapak jangan bicara seperti itu, Pak. Justru sekarang lah momen untuk merajut kembali keluarga Bapak. Sejak Bapak ditahan Ibu Utari jatuh sakit, beliau mengidap gangguan mental skizofrenia makanya Salima mengajak Ibu dan Salim ke Bara. Karena masalah ekonomi, Salima terpaksa melakukan pengobatan mandiri ke Ibu Utari dengan mengajaknya ke tempat dimana Bapak dan Ibu dipertemukan. Itu yang saya dengar dari Ayrin, sahabatnya Salima saat sambungan telepon bersama Bung Arkam, kerabat angkatnya Bapak. Jadi Salima juga tidak tahu kalau Bapak akan ke sana. 

BESSAN

Terima kasih banyak Aksa.

Aku tidak tahu lagi jika bukan kamu

yang telah berjuang untuk pembebasan ini,

rasanya akan sulit untuk saya bebas.

Sekali terima kasih ya Aksa.

(tersenyum) (memeluk Aksa)

AKSA

Sama-sama Pak. Saya sudah berjanji dihari dimana Bapak ditahan.

Saya berjanji untuk membuktikan kalau Bapak hanyalah korban.

Dan Alhamdulillah, saya bisa mewujudkannya hari ini.

Oh iya, Pak. Saya sempat ke rumah Bibi untuk mengambil beberapa baju Bapak. Insya Allah setelah besok Bapak resmi dibebaskan kita langsung menuju Bandara lalu ke Bara.

Saya akan menemani Bapak sampai ke rumah di Bara.

Semuanya sudah saya siapkan,Pak.(tersenyum)

BESSAN (V.O)

Masya Allah, Aksa.

saya benar-benar bangga sama kamu.

(tersenyum) sekali lagi terima kasih.

(memeluk Aksa)

 

CUT BACK TO:

41.    EXT/INT. TELUK BARA – RUMAH BUNG ARKAM – MALAM

CAST : BESSAN, UTARI, SALIMA, SALIM, AYRIN, BUNG ARKAM, AKSA, BUNG LUCKY, BIBI ISMA

Hari semakin gelap, Bessan meminta Utari, Salima dan Salim segera pulang. Bung Arkam, Ayrin, Bung Lucky dan Aksa pun bergegas mengikuti pulang bersama mereka.

SALIMA

(menoleh ke belakang)

Bung Arkam, Bung Lucky, Mas Aksa dan Ayrin sejak kapan disini?

BUNG ARKAM

Sejak Pak Bes bersama kalian, Nak.

BUNG LUCKY

(tersenyum)

Iya, Nona. Katong iko manangis lia kamong berkumpul lagi.

semoga bahagian selalu Abang Bessan dan keluarga e.

BESSAN

(mengangguk) Iya, aamiin. Terima kasih banyak ya Arkam,

Lucky su lia Utari deng anak-anak.

 (memeluk Arkam dan Lucky)

SALIMA

(menoleh ke arah Aksa)

Mas Aksa, terima kasih banyak ya sudah bantu Papah.

Dan Salima mau minta maaf juga dulu sempat…

AKSA

Sudah Non. Ndak apa-apa. Saya yang salah.

Jangan dibahas lagi ya.

Semuanya sudah berlalu.

saya selalu doa yang terbaik untuk Non dan keluarga.

SALIMA

(mengangguk) iya, Mas. Terima kasih.

BUNG ARKAM

Ini sudah masuk waktu magrib, ayo kita pulang.

 

Senja akhirnya berganti gelap malam. Selama perjalanan pulang, Salima tak hentinya memegang erat tangan Ayrin. Sementara Salim menggandeng tangan Bessan dan Utari. Bung Arkam, Bung Lucky dan Aksa berjalan mengikuti dibelakang. Bung Arkam mengajak semuanya untuk makan malam bersama dirumahnya.

BUNG ARKAM

Alhamdulillah, akhirnya sampai juga.

Silahkan kalau mau sholat magrib berjamaah dulu.

Setelah itu, kita makan malam bersama ya.

AYRIN

Maaf Ay, ijin ndak sholat ya.

Ayy ikut bantu Bibi Isma menyiapkan makanan aja.

SALIMA

Eh, aku juga loh.

SALIM

Yaelah, itu aja pakai acara samaan lagi.

SALIMA

Hush, ini urusan para perempuan.

Yang laki gak mungkin mangkir sholat kan?

Apa hayo, mau alasan apalagi kau? (meledek Salim)

UTARI

Sudah, sudah. Ayoo dek, sudah ditungguin Bung Arkam dan Ayah.

SALIM

Iya, Mah. Aku wudhu dulu.

AYRIN

Ayo ke dapur Sal.

(menggandeng tangan Salima)

SALIMA

Oh iya, yukk

 

Salima dan Ayrin membantu Bibi Isma menyiapkan hidangan makan malam.

SALIMA

Bibi, kami boleh ya bantu-bantu menyiapkan makan malam.

BIBI ISMA

Boleh dong. (tersenyum)

Kalian pasti ngak ikut sholat ya.

Pasti pada cuti, kan?

AYRIN

Iya, Bi. Hehe

Mana yang mau disiapkan Bi?

Aku dan Salima mau bantu.

Kelihatannya menu makan malam ini banyak ya Bi.

SALIMA

Wah, beragam sekali masakan Bibi.

BIBI ISMA

Iya dong.

Ini kan ada yang sudah kembali.

Kita harus buatkan menu nya spesial semua.

 

Setelah semua makanan siap disajikan. Semuanya berkumpul di meja makan dan menyantap makan malam bersama.

BESSAN

Alhamdulillah, akhirnya bisa menyantap makanan Maluku lagi.

Terima kasih makanannya ya Isma.

Jadi terobati lagi dengan makanan ini. (tersenyum)

BIBI ISMA

Sama-sama Bang.

Alhamdulillah kalau suka.

tau gak Bang, Sambal colo-colo tadi yang buat Salima loh.

BESSAN

Wow, iya kah ? ( menengok Salima)

Masih gak percaya kalau anak Papah bisa buat sambal Maluku.

Hebat ya Kakak.

SALIMA

Kan, sudah di ajarin Bibi Isma, Pah.

Jadi aku sudah tahu. (tersenyum)

Kalau Papa kangen sambal nya, ntar Salima buatkan.

BUNG ARKAM

Beta rasa senang Bang Bess sudah bisa berkumpul lagi di sini.

Silahkan Bang, mau kumpul par cerita senja berikutnya. (tersenyum)

Oh iya, Untuk Mas Aksa, nanti bisa tidur di kamar tamu,

sebelah sana ya Mas.

(menunjukkan kamar) 

 

Bessan melempar senyum pada Arkam, sang adik angkatnya. Malam itu bulan bersinar terang, Salima dan Salim mengajak kedua orang tuanya duduk di teras rumah. Sembari melepas canda tawa bersama menutup keheningan malam itu.

TAMAT

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar