Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
5. INT. RUMAH KELUARGA BESTARI – RUANG MAKAN – MALAM
CAST : UTARI DELISHA , SALIMA PUTRI BESTARI, SALIM PUTRA BESTARI , BIBI
UTARI DELISHA ( 43 ) duduk di ruang makan bersama kedua anaknya, SALIMA PUTRI BESTARI (24) dan SALIM PUTRA BESTARI (24).
Di atas meja makan, sudah tersedia satu tumpeng dan beberapa kotak hadiah. Malam ini keluarga Bestari akan merayakan ulang tahun Salima dan Salim.
SALIMA
Papa mana ya, kok belum pulang ?
( melirik ke arah pintu pagar rumah )
Kok belum nyampe ya. Padahal ini sudah jam 8 malam loh. (melihat jam dinding )
UTARI
Sabar ya sayang. (memegang bahu Salima)
Paling masih kejebak macet di jalan. Kita tunggu saja ya.
SALIM
Apa Papa lupa ya kalau hari ini hari ulang tahun kita, Mah. (melirik)
UTARI
Sambil menunggu Papa, bagaimana kalau kita siap-siap dulu. Hmm belum pada ganti baju kan. Katanya mau kompakan, pakai baju kembar.
SALIM
Boleh juga ide Mama. Yuk Kak! (merangkul tangannya Salima)
Salim dan Salima bergegas ke kamar masing-masing. Bersiap-siap memakai kaos kembar.
BIBI
Permisi Bu, ( setengah merunduk )
Semua hadiahnya sudah Bibi taruh di atas meja ya. ( menunjuk hadiah di atas meja )
UTARI
( tersenyum )
Iya Bi. Terima kasih banyak ya.
( cemas )
Duh, Papa mana ya, sudah jam 8 lebih . Kasihan anak-anak sudah menunggu dari tadi. (melirik ke pintu masuk )
Aku coba telepon saja kali ya. Memastikan apa dia sudah dalam perjalanan.
( menelepon )
Duh, ngak di angkat lagi. Apa masih rapat ya. Apa aku coba chat aja kali ya.
( mengetik pesan )
Mas, Kita jadi merayakan hari ulang tahun Salima dan Salim kan? anak-anak sudah menunggu.
Jangan lupa bawa hadiahmu ya. Hati-hati dijalan Mas.
SALIM
Mah, ini sudah jam 9, Papa kok belum pulang juga ya.
( cemberut )
UTARI
Sabar, Nak. Paling sebentar lagi nyampe.
Kalau Lim capek, tunggu di sofa depan saja ya.
Nanti Mama bangunin kalau Papa sudah sampai.
SALIMA
Aku juga Mah, tunggu Papa di sofa aja ya. Aku capek duduk di ruang makan.
UTARI
Iya Nak. Kalau Papa sudah sampai Mama langsung bangunin kalian.
Hari semakin larut. Belum ada tanda-tanda mobil masuk ke parkiran rumah. Sesekali Utari melihat keluar, kembali mengecek ke area parkiran. Lalu duduk menemani sang anak di sofa. Karena kelelahan menunggu, Utari akhirnya ikut terlelap tidur juga di sofa.
UTARI
( kaget ) (bangun)
Ya ampun, aku ketiduran. Jam berapa ini ? ( melihat ke arah jam dinding )
Sudah jam 1 malam dan Papa belum juga pulang. Tadi sudah ku telepon tapi ngak di angkat. Pesan juga belum dibaca. ( membuka pesan terkirim ).
Papa kemana ya ? kalau aku telepon ke kantor, ngak enak. Apalagi sudah jam segini. Duh Papa, mengapa setahun belakangan ini sangat sulit berkumpul bersama Papa. Setiap momen pentingnya anak-anak, Papa selalu berhalangan hadir. Ada apa Pah? ( merenung )
Uari mengambil selimut di kamar. Dan menyelimuti Salima dan Salim yang masih terlelap di sofa.
CUT TO:
END MONTAGE:
6. INT/EXT. RUANG TAMU – RUANG MAKAN – PARKIRAN - DINI HARI
CAST : UTARI DELISHA, BESSAN ILYAS , BIBI
Utari masuk ke ruang makan. Dengan dibantu Bibi, ia merapikan meja makan, memindahkan tumpeng dan berbagai hadiah yang semalaman di atas meja.
UTARI ( V.O )
(Menangis)
Mas, kamu dimana? Kenapa tidak ada kabar sama sekali? Apa yang membuatmu akhir-akhir ini lebih banyak memilih mengecewakan anak-anakmu di momen seperti ini. Ada apa Mas?
Tiba-tiba diluar, terdengar suara klakson mobil.
Bibi segera mengecek keluar.
BIBI
Permisi, Bu. Di depan ada mobil Bapak, saya buka pintu nya dulu ya Bu.
UTARI
( Mengangguk )
Iya, Bi. Silahkan.
Oiya, saya boleh minta tolong.
BIBI
Iya, Bu. Minta tolong apa ya ?
UTARI
Tolong bantu angkat barang bawaan Bapak ya,
saya mau menyiapkan air hangat dulu.
BIBI
Baik, Bu.
UTARI (V.O)
( Menghapus air mata ) Aku tidak boleh terlihat sedih. Ayo senyum Tari ! ini penting untuk anak-anakmu. Kau harus selalu tersenyum. Ya, aku akan baik-baik saja. Bukan hanya untuk diriku, tapi juga anak-anak.
BIBI
Biar Bibi bantu angkut barang nya ya Pak. ( merunduk )
BESSAN
Ibu dimana?
Apa masih tidur ?
BIBI
Ehh, itu Pak. Ibu sedang menyiapkan air hangat untuk Bapak.
BESSAN
Oh. Ya sudah. Minta tolong barang nya di taruh di ruang kerja saya ya Bi. ( menunjuk barang di bagasi )
BIBI
Iya Pak. (mengangguk) (mengangkat barang)
Bessan Ilyas masuk ke dalam rumah. Tanpa memperdulikan anak-anaknya yang semalaman menunggu nya di sofa ruang tamu, dia berlalu menuju kamar.
UTARI ( V.O )
( melihat dari arah dapur )
Tak salah lagi, sikapmu seperti membuatku mengenang kembali Mas? Kau berlalu menuju kamar tanpa memperdulikan anak-anakmu yang masih menunggumu di sofa. Persis saat kau tak ikut hadir di wisuda nya anak-anak. Apa ini pertanda, akan terulang lagi ? Apa yang aku tidak tahu? Belum cukup kah kau nodai kepercayaan mereka atas kasus Anggia dan Basma.
( menangis )
END MONTAGE :
CUT BACK:
FLASH BACK :
7. EXT. DI DEPAN RUMAH– SYUKURAN WISUDA- PAGI HARI
CAST : SALIMA , SALIM, UTARI , TEMAN-TEMAN
FLASH BACK : ( Perayaan wisuda Salima dan Salim )
Salima dan Salim berfoto bersama keluarga dan teman-teman. Satu per satu menyalami mereka atas kelulusan mereka.
TEMAN 1
( Menyalami ) ( memeluk )
Congratulation twin ! you have done well! So proud of you both.
HERE You are ! ( memberikan boneka wisuda )
SALIMA
( Menyalami ) Thank you so much for coming.
SALIM
( Tersenyum )
Again, Thanks for coming. And also for this present.
( menunjukan boneka wisuda )
TEMAN 2
Hi, twin. Selamat ya, akhirnya bisa juga lulus tepat waktu. Bangga banget lah sama kalian berdua.
( mendekap ) by the way, kok aku ngak lihat Papah mu ya. Kemana? Kok ngak kelihatan dari tadi ? jangan bilang beliau ke luar negeri, ini kan momen terbaik kalian berdua.
Salima dan Salim saling melirik. Bingung entah apa yang ingin di jawab mereka atas pertanyaan ini.
SALIMA ( V.O )
Bukan hanya kalian, kami sekeluarga juga ngak tahu. Entah kenapa Papa sangat jarang merayakan momen bahagia bersama kami. Alasannya selalu sibuk, banyak urusan ,banyak meeting, entahlah !
Utari mendengar percakapan itu. Lalu menghampiri anak-anaknya.
UTARI
( memeluk ) Maaf ya nak, bukan Papa ngak sayang kalian. Tapi akhir-akhir ini kerjaan Papa sangat tidak bisa untuk ditinggal. Momen nya kebentur jadwal kerja nya Papah. Mama tau kalian sangat bisa mengerti keadaan ini.
Anyway, Mama juga ikut bangga loh sama anak-anak Mama ini. Akhirnya kalian mampu menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Sini peluk Mama dong ! (tersenyum ) ( mengulurkan tangan ) ( memeluk)
SALIMA
Terima kasih ya Ma, sudah selalu ada bersama kami.
Salima bangga punya Mama. ( menangis )
SALIM
Salim juga Mah. Mama selalu menggantikan Papa, saat Papa tak bisa bersama kami. ( menangis )
SALIMA DAN SALIM
Kami sayang Mama. ( menangis ) ( memeluk erat )
UTARI
Mama juga sayang kalian berdua Nak.
Tetap jadi kebanggaan Mama dan Papa ya Nak.
( menangis ) ( mencium kening Salima dan Salim )