Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
23. INT/EXT. RUMAH – MOBIL – PAGI
CAST : SALIMA, UTARI, SOPIR TAKSI
Salima keluar rumah. Berjalan pelan, langkah demi langkah agar tak ketahuan sang Ibu.
UTARI
Mau kemana, Kak ?
Langkah Salima terhenti.
SALIMA ( V.O )
( gugup ) ( menghela napas )
Duh, ketahuan deh. Aku harus bilang apa ke Mama.
UTARI
Kakak,
SALIMA
(menoleh ) ( tersenyum )
Itu Mah. Aku mau ketemu Ayrin. Hari ini kita berdua ada janji dengan Dr. Oneng, sahabatnya.
UTARI
Ngapain ?
SALIMA
Cuma reuni biasa aja kok, Mah. Boleh kan Mah ?
Eh, aku sudah hampir telat. (melihat jam tangan)
UTARI
Dianter siapa, Kak ? Salim ?
SALIMA
OH, Ngak Mah. Aku sudah pesan taksi online. Itu sudah sampai. ( menunjuk )
Aku pamit ya Mah ( mencium tangan Tari )
Assalamualaikum..
UTARI
(mengangguk)
Wa’alaikumsalam… Hati-hati, Kak.
Salima bergegas menghampiri mobil.
SOPIR TAKSI
Dengan Nona Salima ?
SALIMA
Iya, benar.
SOPIR TAKSI
Silahkan masuk Non.
SALIMA
( mengangguk ) ( masuk )
Pak, tolong agak ngebut ya. Takut telat.
SOPIR TAKSI
Iya, Non. ( mengangguk )
Mobil taksi melaju cepat meninggalkan rumah.
CUT TO:
24. EXT/INT. DEPAN KLINIK – KANTIN
CAST : SALIMA, AYRIN, DR. ONENG, PELAYAN
Salima keluar dari mobil taksi. Dan berjalan menuju klinik Dr. Oneng. Di depan sudah ada Ayrin yang menjemput Salima.
AYRIN
Sal, disini. ( melambaikan tangan )
Setelah membayar taksi orderan nya, Salima menghampiri Ayrin di depan klinik.
SALIMA
(tersenyum ) ( memeluk )
Hi Rin, gimana kabar ? lama banget ndak jumpa.
AYRIN
Justru aku yang harus tanya, kamu apa kabar, Sal ?
Terakhir ku dengar, kau bekerja di T-HIJAB ya,
wow keren banget temen ku ini.
SALIMA
Biasa aja. (menunduk ) ( sedih )
AYRIN
Lah kok jadi sedih ? hey, itu brand Hijab ternama loh,
dan kau jadi salah satu desaigner nya.
SALIMA
Itu dia masalahnya.
AYRIN
Masalah ? (bingung) bentar, ( melirik )
Kita duduk di kantin sebelah aja ya. ( menunjuk )
Dr. Oneng masih ada pasien. Paling selesai 45 menit lagi.
( melirik jam tangan )
SALIMA
( mengangguk )
Boleh.
Salima dan Ayrin masuk ke kantin sebelah klinik.
Sembari menunggu Dr. Oneng menyelesaikan pemeriksaannya.
Ayrin mengajak Salima membahas masalah yang dihadapinya.
AYRIN
Gimana, gimana? ( merangkul tangan Salima )
Eh, bentar biar makin rileks. Aku pesan minum.
Mba ( melambaikan tangan )
Kau mau minum apa Sal ?
( menunjuk daftar minuman )
SALIMA
Samain aja, Ay.
Pelayan menghampiri Salima dan Ayrin.
AYRIN
Oke.
Mba, aku pesan California Lemon Ice nya 2 ya.
PELAYAN
Baik. silahkan ditunggu sebentar ya, Kak.
Salima dan Ayrin mengangguk senyum.
AYRIN
Lanjut. Kamu mau cerita apa Sal ? ( merangkul tangan Salima )
sebelumnya aku seneng banget sudah mau dihubungi loh. A
ku sudah lama pengen ngobrol berdua.
Akhirnya waktu yang tepat datang juga.
SALIMA
Seharusnya aku yang bilang makasih sama kamu.
Di sela-sela kesibukanmu, Kamu masih mau ku ajak ketemuan.
( tersenyum )
AYRIN
Duh, aku ngak sibuk banget kok kalau yang ngajak ketemuan adalah sahabatku sendiri.
Apa yang bisa ku bantu, Sal ?
SALIMA
Jadi gini, Ay. Keluargaku sedang dilanda cobaan besar
yang aku pun bingung harus bagaimana menghadapi ini semua.
Makanya aku ingin ketemu kamu.
Ya siapa tahu kamu punya saran atas masalahku.
AYRIN
Sal, aku sudah anggap keluargamu adalah keluargaku juga.
(memegang tangan Salima)
Kamu masih ingat kan saat aku nunggak biaya kuliah,
yang bantu bayarin siapa kalau bukan Papah mu.
Aku gak tahu kalau waktu itu ngak dilunasin secepatnya,
ngak mungkin aku bisa lulus tepat waktu Sal.
Itu artinya aku masih ada utang budi sama keluargamu.
SALIMA
(menangis) (menghela napas panjang)
Papa sudah tiga bulan di penjara atas kasus suap.
Dan yang menjebaknya adalah sekretarisnya sendiri.
Perusahaan bangkrut total. Dua hari yang lalu debt collector ke rumahku.
Rumah ku mau disita atas kasus itu juga.
Dan parah nya lagi Mama sekarang mengidap kecemasan akut.
Pengobatan nya juga menelan biaya yang tak sedikit, Rin.
Aku harus terpaksa mengundurkan diri dari T-Hijab.
Karena mau mengurus Mama. (menangis)
AYRIN
(menangis )
Inalillahi
Kenapa aku baru tahu sekarang? Maafkan aku ya Sal.
(memeluk)
SALIMA
Aku bingung mau bawa Mama kemana? Hanya tersisa 5 hari lagi,
rumahku harus dikosongkan.
Aku harus gimana, Rin ? (menangis )
INTERCUT:
Telepon Ayrin berdering.
AYRIN
Sebentar ya Sal, kayak nya ada telepon masuk.
(mengambil HP di dalam tas )
Oh, Dr. Oneng ( melihat panggilan masuk )
Aku angkat telepon dulu ya Sal.
Salima mengangguk. Kemudian mengusap air matanya.
AYRIN
Iya, hello Dok.
DR. ONENG
Dimana, Rin ?
AYRIN
Aku di kantin, Dok. Kantin sebelah klinik.
DR. ONENG
Salima temanmu, apa sudah datang ?
AYRIN
Sudah Dok. Ini duduk disebelahku. ( melirik Salima )
DR. ONENG
OKE. Dok ke situ ya.
AYRIN
Baik, Dok. Kami tunggu.
Ayrin memberitahu Salima, sebentar lagi Dr. Oneng menghampiri mereka.
DR. ONENG
Hi Rin. ( melirik ) hmm ini pasti Salima ya. ( menunjuk )
SALIMA
Benar Dok. Terima kasih sudah mau meluangkan waktunya.
DR. ONENG
Jadi apa yang bisa saya bantu ? ( duduk )
AYRIN
Silahkan Sal. Kau bisa cerita ke Dr. Oneng. Siapa tahu ada solusi lain.
SALIMA
Jadi gini, Dok. Sudah 2 bulan lebih Mamah saya menjalani pengobatan skizofrenia yang beliau idap.
Dan kondisi ekonomi kami akhir-akhir ini memburuk,
rasanya saya sudah tidak sanggup membiayai Mama untuk lanjut pengobatan tersebut.
( menangis )
Apa ada cara lain untuk menyembuhkan Mamah saya, Dok.
Saya sangat terpukul melihat kondisi Mama.
DR. ONENG
Kalau soal kasus Skizofrenia, selain pengobatan dan terapi psikoterapi,
perawatan mandiri bisa menjadi alternative.
Salima bisa ajak Mama melakukan aktivitas positif bisa di lingkungan keluarga
atau melibatkan banyak orang.
Jangan lupa dengan melibatkan hobby atau kegemaran Mama.
SALIMA
Hobby ? Mama gemar apa ya? (mengingat-ingat)
CUT TO:
FLASH BACK:
25. EXT. PEKARANGAN RUMAH
CAST : SALIMA , UTARI, TUKANG BUNGA , BIBI
FLASH BACK : ( Kegemaran Tari berkebun )
Satu kotak tanaman hias pesanan Utari sudah tiba. Satu per satu tanaman di letakan di pekarangan oleh tukang bunga.
SALIMA
Pesanan siapa, Pak ?
TUKANG BUNGA
Semua tanaman ini pesanan Bu Tari.
UTARI
Wah, akhirnya datang juga. Padahal baru di pesan, sudah tiba aja. Makasih ya Pak.
SALIMA
Ini pesanan Mama semua?
UTARI
Iya, Kak. Ini memang Mama yang pesan.
Kan pekarangan kita luas, sayang kalau sampai kosong.
Makanya Mama beli tanaman ini.
BIBI
Ada yang bisa Bibi bantu, Bu.
UTARI
Iya, Bi. Minta tolong langsung ditanam ya Bi.
Jangan lupa kasih sekam yang banyak. Biar makin subur.
BIBI
Siap,Bu.
FLASH BACK CUT TO:
26. INT. KANTIN KLINIK
CAST : SALIMA, AYRIN, DR. ONENG
(kembali ke kantin Klinik )
SALIMA
Berkebun.
Ya, Mama suka sekali berkebun.
Apalagi kalau itu tanaman hias.
Beliau tidak suka lingkungan atau pekarangan kosong tanpa tanaman.
AYRIN
Nah. Bagaimana kalau kau buat aja program sosial berkebun?
DR. ONENG
Bisa juga tuh idenya Ayrin. Social gardening yang melibatkan banyak orang.
Tapi jangan berkebun di tempat yang sama ya.
Karena bisa jadi itu akan mengembalikan momen-momen yang membuatnya cemas.
SALIMA ( V.O )
( mengangguk )
Ternyata ada hikmahnya juga kalau rumah itu ditinggal.
Karena kalau tidak, Mama akan susah untuk disembuhkan.
Karena rumah itu juga penuh kenangan.
AYRIN
Gimana, Sal ?
SALIMA
( kaget )
Hmmm ( menunduk )
AYRIN
Aku yang akan bantu kamu, Sal. Jangan khawatir.
I’ll be by your side. (menggenggam tangannya Salima)
SALIMA
(tersenyum )
Makasih ya Rin. ( memeluk )
Makasih juga Dok.
DR. ONENG
( mengangguk )
Sama-sama Salima. Semoga Mamah mu lekas membaik ya.
Kalau butuh apa-apa jangan sungkan kabarin saya.
Oke !
Ini kartu nama saya, Salima bisa japri atau telepon di nomer itu.
( menyodorkan selembar kartu nama )
SALIMA
Sekali lagi terima kasih banyak, Dok.
DR. ONENG
( tersenyum )
Sama-sama. Kalau begitu saya pamit duluan ya.
Setelah ini masih ada meeting. (mengulurkan tangan )
( bersalaman ) sampai jumpa lagi ya, semuanya.
AYRIN
Baik Dok. Terima kasih dan sampai jumpa lagi.
(tersenyum )
Ayrin dan Salima melanjutkan obrolan.
SALIMA
Aku ngak tahu lagi, kalau ngak ketemu kamu, Rin.
Entah apa yang akan terjadi.
AYRIN
Pertemuan kita sudah ada yang ngatur.
Semoga ini akan menjadi langkah baik ke depan.
SALIMA
Maksudnya?
AYRIN
Setelah mendengar ceritamu tadi,
aku berpikir ada baiknya kamu berhijrah.
SALIMA
Hijrah ke mana, Rin ?
AYRIN
Coba kamu ingat-ingat lagi deh.
Mungkin gak ada sanak saudaramu yang masih tinggal di daerah pesisir atau pegunungan ?
menurutku untuk pemulihan kita perlu lokasi yang strategis dan unik.
Yang pastinya jauh dari keramaian.
Justru kalau kita buat social gardening disana malah lebih mudah kan?
SALIMA
Sepertinya ada, Rin.
Keluarga angkat nya Papa. Karena setauku, Mama pernah bercerita Papa masih punya keluarga angkat di Bara.
Salah satu daerah yang ada di provinsi Maluku.
Dan di Bara inilah, awal mula perjumpaan Papa dan Mama.
Agak panjang sih kisah mereka.
Yang ku tahu, Mama pernah bilang pesona Teluk Bara tak pernah tergantikan.
Saking indahnya tempat itu.
AYRIN
Wow, itu menarik Sal.
Masih punya nomer keluarga disana ?
SALIMA
Itu dia masalahnya, Rin.
Aku tidak pernah dikasih nomer orang tua angkat Papa di Bara.
Lagipula, kami kan tidak pernah ke sana juga.
AYRIN
Sal, bagaimana kalau kita tanya Mas Aksa? Dia kan dekat banget sama Papah mu.
Pasti tau lah dia.
SALIMA
Hmm… gimana ya?
AYRIN
Kok gimana? Aku rasa dia tahu.
SALIMA
Masalahnya Mas Aksa kan sudah ngak kerja sama Papa. Mana mau dia .
AYRIN
Kan belum coba. Hubungin aja dulu.
SALIMA
Iya, deh. Coba ku chat ya.
AYRIN
Telepon saja. Kelamaan nanti. Kita butuh kepastian.
SALIMA
Iya, iyaa.
Mas Aksa ( mencari nomer telepon Aksa )
Nah, ini dia. ( menelepon ) ( tidak terhubung )
Gak aktif Ay. ( cemberut )
AYRIN
Waduh, siapa lagi ya. ( bergumam )
Sal, kau sudah tanya Salim, adikmu. Siapa tau dia punya.
SALIMA
Salim ? kayaknya ngak mungkin deh. Apa iya ?
AYRIN
Coba aja. Kan kamu gak tahu.
Ya kali dia dititipkan nomer telepon keluarga sana.
SALIMA
OKE. Aku tanya Salim ya.
AYRIN
Langsung di telepon jangan di chat.
SALIMA
Iya, ini telepon, Rin ( menelpon )
INTERCUT :
SALIM
Iya, Kak. ada apa ?
SALIMA
Eh, sudah di angkat, Rin. ( melirik )
Dek , kamu dirumah kan? Gimana kabar Mama?
AYRIN ( V.O )
Yahh, malah yang di tanya kabar.
Begini nih, sikap yang sudah mendarah daging pada diri seorang Salima, kalau mau menanyakan sesuatu mesti dikasih prolog dulu.
Ayrin mengisyaratkan nomer telepon pada Salima.
SALIMA
OH Iya dek. Kamu punya nomer saudara di Bara, gak ?
SALIM
Maksud Kakak Om Arkam ?
SALIMA
Yang di Bara, Lim. Keluarga angkat Papa.
SALIM
Iya, Om Arkam, Kak. Itu adik angkat nya Papa di Bara.
SALIMA
Nah itu. ya, segera dikirim ke kakak ya. Sekarang, Kakak tunggu.
SALIM
Iya, Kak.
Salima menerima pesan masuk dari Salim. Nomer telepon Om Arkam. Salima dan Ayrin membahas rencana selanjutnya.