Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ACT 3
27. INT/EXT RUMAH – PEKARANGAN – MOBIL – PAGI
CAST : SALIMA, SALIM, UTARI, BIBI, SOPIR
Salim mengantar Utari masuk ke mobil. Semua barang sudah diangkut ke mobil. Salima menyerahkan kunci rumah ke Bibi. Isak tangis keluarga Bestari meninggalkan rumah yang penuh kenangan.
SALIMA
Bi, ini kunci rumah ya.
Nanti kalau Bapak-Bapak Debt collector ke sini,
tolong diserahkan ya Bi. ( menyerahkan kunci )
BIBI
Iya, Non. ( menangis )
SALIMA
Terima kasih banyak ya Bi. Sudah mengurus Mama, aku dan Salim. ( menangis )
Kalau Papa sudah bebas tolong kabarin Papa,
kami sedang berkunjung ke Bara, ke keluarga angkat nya Papa.
UTARI ( V.O )
Maafkan aku ya Mas. Aku tidak sanggup menjaga rumah ini lagi. ( menangis )
SALIM ( V.O )
(menoleh ke rumah) (sedih) Pah, kami pergi ya.
Maafkan kami gak bisa jenguk Papa lagi.
kami terpaksa meninggalkan rumah ini.
kami tidak punya apa-apa lagi.
Salima dan Salim mengecek kembali barang-barang yang sudah diangkut ke dalam bagasi mobil. Mereka bergegas masuk mobil.
SALIMA
Sepertinya semua sudah lengkap, Pak.
PAK SOPIR
Baik, Non.
Dan mobil berlalu meninggalkan rumah.
CUT TO:
END MONTAGE:
28. EX/INT. SOEKARNO HATTA AIRPORT – PESAWAT – PAGI
CAST : SALIMA, SALIM, UTARI, AYRIN
Mobil tiba di bandar udara Soekarno Hatta. Ayrin sudah menunggu di depan pintu masuk.
SALIM
Itu bukannya Kak Ayrin ya? ( menunjuk )
SALIMA
Iya, benar. Kamu masih ingat aja.
SALIM
Ya ingatlah Kak. Kak Ayrin dulu sering main ke rumah.
Salim memapah Utari keluar mobil. Sementara Salima dan Ayrin menurunkan barang-barang dari bagasi mobil. Dan mengangkut nya ke troli barang.
AYRIN
Kita langsung masuk aja ya Sal, Tante.
Sebentar lagi sudah mau boarding.
UTARI
( mengangguk ) Iya.
SALIMA
(berbisik) Tiketnya gimana, Rin ?
AYRIN
Aman kok. (tersenyum)
Siapkan e-KTP nya ya.
SALIMA
Nih. Sudah ku siapkan semua. ( menyerahkan E-KTP )
Sekali lagi makasih banyak ya, Rin.
Sudah mau membantu ku mengurus semuanya.
Apalagi sekarang kamu malah ikut mengantar ke Bara.
Thank you so much, Rin.
AYRIN
My pleasure, Sal. (tersenyum)
Setelah melewati semua pemeriksaan. Semua penumpang termasuk Ayrin, Utari, Salima dan Salim memasuki pesawat. Persiapan keberangkatan. Dan seketika pesawat lepas landas meninggalkan ibu kota.
CUT TO:
FADE OUT:
29. EXT. PATTIMURA AIRPORT – CAFÉ – KOTA AMBON
CAST : UTARI, SALIMA, SALIM, AYRIN, BUNG LUCKY
Setelah tiba, Ayrin mengajak Salima dan keluarganya untuk beristirahat sejenak di Café bandara sembari menyantap menu khas Kota Ambon.
AYRIN
Welcome to kota Ambon Manise. ( tersenyum )
Tante, Salima dan Salim, bagaimana kalau kita mampir ke café dulu ya. Sambil menunggu penerbangan selanjutnya menuju Pulau Buru.
Masih harus tunggu dua jam lagi. (melihat jam tangan)
Pesawatnya belum datang.
Yuk, lewat sini !
Lagu-lagu khas kota Ambon bersenandung riuh. Sesekali lirik lagu di ikuti oleh Tari.
( tagantong lama, beta pung cinta, tagal mau tunggu beta. Cari hidup di rantau ternyata beta susah disini…… )
UTARI
(bernyanyi) (tersenyum)
Kalau ada yang mo maso minta, nona tarima saja,
jang ale piker beta lay,
parkara cinta beta cinta mau sayang paling sayang
mar sio mau biking apa.
SALIMA
( kaget ) ( tersenyum ) (menoleh ke arah Tari )
Mama bisa nyanyi lagu Ambon ?
UTARI
( Tersipu malu )
Hmm.. lagu ini banyak kesan nya untuk Mamah.
AYRIN
Wow, Tante Tari hebat. Bisa fasih banget nyanyi lagu Ambon ya.
( tepuk tangan )
( tersenyum )
Disela-sela obrolan, datang Bung Lucky ( 40 ). Dia masih kerabatnya Arkam yang menetap dan tinggal di kota Ambon. Lucky mengetahui kedatangan Tari dari Salima. Setelah obrolan singkat dengan Arkam sehari sebelum keberangkatan mereka.
BUNG LUCKY
( tersenyum ) ( menyapa dengan dialek Ambon )
Selamat datang di kota Ambon Caca Tari,
Ade Nona, dan Ade Nyong.
Perkenalkan, beta Bung Lucky.
( mengulurkan tangan ) Adik sepupu dari Bung Arkam.
SALIMA
(tersenyum) Saya, Salima Bung.
Yang telepon Bung Arkam dan Bung Lucky kemarin.
Salima menghampiri Bung Lucky dan memulai obrolannya menanyakan ketersediaan rumah tinggal . Dikarenakan rumah keluarga angkat Besan Ilyas sudah penuh ditempati anak, menantu serta cucu-cucunya.
SALIM
(berbisik ke Tari)
Kok Bung Lucky, lebih hafal namanya Mama daripada Kakak.
UTARI
(berbisik)
Karena Bung Lucky sudah mengenal Mama lebih dulu.
Cuman lupa wajah Mamah.
Karena sudah lama juga kan gak ketemu.
SALIM
Oalah!
Satu jam berlalu, pengumuman untuk persiapan penerbangan selanjutnya menuju Pulau Buru. Semua nya bersiap masuk ke pesawat. Bung Lucky ikut serta dalam penerbangan itu. Seketika pesawat lepas landas meninggalkan kota Ambon.
SALIMA
(melihat dari jendela pesawat) Wow, Indah sekali ya
melihat kota Ambon dari ketinggian.
sejuk dan bersih banget kota nya.
AYRIN
Benar, Sal. Pantas saja dikagumi banyak orang ya.
Ternyata memang indah. Pepohonan hijau, Udara yang segar,
sejuk, ditambah laut nya biru.
Lihatnya aja jadi pengen berenang langsung.
SALIMA
Emang bisa renang, Rin ?
AYRIN
Hehehe, ndak bisa Sal. (ketawa )
Aku bisanya lihat orang berenang.
Gak mau ikut-ikutan renang. Belum berani.
SALIMA
Latihan renang kau sama Salim, selain jago basket
dia juga atlet renang loh.
AYRIN
Gak ah. Nanti lelah dia ngajarin aku. Hehee (ketawa)
SALIMA
(tertawa) (senyum) Tapi Aku benar-benar takjub, Rin.
Padahal ini baru kota Ambon yang kita lihat,
belum Bara dan pesisir Maluku lainnya.
Pasti tempatnya seindah dan se sejuk ini.
gak salah kata Mama, Maluku surganya destinasi musik dan alam.
Seperti indahnya kota Ambon,
Aku juga bangga punya sahabat yang gak kalah keren kayak kamu,Rin.
Sekali nya ngebantu, ide nya gak tanggung-tanggung.
( tersenyum) (memeluk Ayrin)
AYRIN (V.O)
(tersenyum)
Justru sebaliknya, Sal. Kamu dan keluargamu
sudah banyak membantuku saat masa-masa sulitku.
Kalau diingat lagi, rasanya apa yang ku lakukan tak sebanding dengan yang dilakukan oleh keluargamu.
Makanya saat ini aku ingin benar-benar memanfaatkan momen ini untuk membalas semua kebaikan kedua orang tuamu.
Aku hanya ingin kalian semua bahagia.
Sama sepertiku, yang selalu bahagia membantu dan mendampingi kalian.
SALIMA
Mikirin apa kau? Mikirin belajar renang di pantai yang biru?
AYRIN
Ih, Salima. Aku kan ud bilang emang bukan bakat ku
di dunia renang berenang. Hahaaa