Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
61 EXT. SD - HALAMAN - DAY
Terlihat anggota OSIS dan sukarelawan sedang membuat permainan yang menyenangkan dengan anak-anak SD. Suasananya mirip perayaan tujuh belasan.
DERINA
Ayo, semuanya bentuk lingkaran ya!
VINY
Jangan saling dorong!
Semua terlihat menikmati acara, sampai...
Seorang ANAK KETERBELAKANGAN MENTAL (8) tertarik dengan keramaian yang terjadi. Wajahnya terlihat penasaran dan sumringah.
Di belakang anak tersebut, IBU ANAK KETERBELAKANGAN MENTAL
(28) berlari dan berteriak putus asa seolah memohon anaknya untuk tidak berjalan lebih jauh.
Sekelebat kemudian muncul sekelompok Offlight yang mendekati anak tersebut.
Sang Ibu ditarik oleh Offlight agar tidak mendekati anaknya.
Ibunya meronta dari cengkeraman Offlight. Ia berteriak meminta tolong tapi tidak ada satupun orang yang berkutik.
Ryan menutupi mata dan telinga Derina dan menarik Derina ke dalam pelukannya.
DOR!
Suara tembakan memekikkan telinga, menandakan bahwa ANAK KETERBELAKANGAN MENTAL tersebut telah dieksekusi.
IBU ANAK KETERBELAKANGAN MENTAL
Pembunuh! Pembunuh!
Ibu Anak Keterbelakangan Mental mengambil paksa senjata api salah satu Offlight dan menembak kepalanya sendiri.
Jasad Ibu dan Anak itu tersungkur begitu saja di tengah jalan. Darah segar mengalir. Kontras dengan suasana perayaan di dekatnya.
Derina terlihat bernapas pendek-pendek dan gemetar dalam pelukan Ryan. Ryan, sebaliknya, melihat semua ini terjadi dan mencoba mempertahankan wajah datar.
Beberapa orang membalikkan badannya, seolah tidak ingin melihat, tapi juga tidak kuasa menolong.
Viny juga membalikkan badannya, tangannya gemetaran, ia memegang pergelangan tangan kirinya yang biasa ditutupi dengan sebuah jam tangan erat-erat.
Sakti, salah satu anggota OSIS, berteriak ke arah Offlight yang akan berjalan pergi...
SAKTI
PEMBUNUH!
Sakti berlari ke arah Offlight dan berusaha melayangkan tinjunya. Hal ini membuat beberapa siswa lain ikut serta hendak melancarkan serangan pada Offlight.
Suasana terlihat tidak terkendali, sampai...
DOR!
Tembakan peringatan ditembakkan. Kerumunan siswa mundur.
Hujan deras dan petir mengguyur jasad Ibu dan Anak dan kerumunan siswa yang tidak berdaya melawan Offlight.
62 INT. BUS - DAY - MOVING
Anggota OSIS dan sukarelawan kembali menggunakan bus, suasana hening. Mereka seolah tenggelam dalam pikiran masing-masing.
Derina dan Ryan duduk bersama, mereka berpegangan tangan seolah menguatkan.
Viny duduk sendirian, dia terlihat marah dan tertekan.
63 EXT. JALAN PULANG - DAY
Derina dan Ryan berjalan pulang bersama, mereka bergandengan.
RYAN
Udah terlambat belum ya untuk bikin hari ini jadi sedikit lebih baik?
Derina menatap Ryan bertanya-tanya.
Ryan mengeluarkan sebuah cookies berbentuk hati dari sakunya.
RYAN (CONT'D)
Selamat ulang tahun, Rin.
Derina terlihat bingung.
DERINA
Ulang tahunku kan masih enam bulan lagi?
Ryan tersenyum getir.
RYAN
Iya, ini ngucapin duluan karena siapa tau, dalam waktu enam bulan ini, salah satu dari kita...
Derina memukul lengan Ryan sekuat tenaga.
RYAN
AW! Gila loh! Sakit banget bener!
DERINA
Lu niat ngehibur apa enggak sih, Monyet!
Ryan tertawa sementara Derina masih memukulinya gemas.
RYAN
Ikut gue yuk, Rin.
Ryan menarik tangan Derina. Derina tersenyum.
BEGIN MONTAGE:
64 INT. KERETA API - DAY - MOVING
Derina dan Ryan menaiki kereta, mereka terlihat bercanda dan menikmati perjalanan.
65 EXT. WISATA ALAM - DAY
Derina dan Ryan menikmati wisata alam bersama.
END OF MONTAGE.
66 EXT. BUKIT BERBINTANG - NIGHT
DERINA
Makasih ya, Ryan, buat effortnya menghibur gue hari ini.
Derina mengacungkan dua jempol ke arah Ryan.
DERINA
Lu, jjang!
RYAN
Jang apaan tuh Jang? Ujang? Kan gue Ryan?
DERINA
Jjang! Terbaik! Bahasa Korea! Gimana sih lu ah!
Ryan tertawa dan mengusap kepala Derina. Ryan menatap Derina lembut.
RYAN
Rin... Menurut lo, kalo sayang sama seseorang harus diungkapin nggak?
DERINA
Ya... Harus dong. Kalau nggak diungkapin emangnya orang itu bisa tahu darimana?
RYAN
Emang nggak bisa dirasain dari tindakan?
Derina tampak berpikir keras.
DERINA
Hmmm... Lu tahu teori lima bahasa cinta dari Dr. Gary Chapman?
Ryan menggeleng.
DERINA (CONT'D)
Ada lima bahasa cinta, Sentuhan Fisik, Kata-Kata Afirmasi, Tindakan Melayani, Hadiah, dan Quality Time. Kalau lu lebih suka nunjukkin lewat tindakan, mungkin bahasa cinta lu Tindakan Melayani atau Act of Services.
RYAN
Okay... Bahasa cinta lu apa?
DERINA
Quality time... dan kata-kata afirmasi.
RYAN
Bisa ada dua?!
DERINA
Bisa. Primary and secondary.
RYAN
Kalau bahasa cinta lu dan gue beda, gimana?
DERINA
Lu dan gue?
Ryan mengangguk. Derina tertawa kecil.
DERINA
Kalau gitu kita harus belajar bahasa asing, dong. Buat bisa mencintai pasangan kita dengan lebih baik.
Hening.
RYAN
Karena lu bilang bahasa cinta lu termasuk kata-kata. Aku mau bilang... Aku... Aku sa... Aku say...
Ryan terlihat seperti sembelit.
Derina memegang pipi Ryan sambil tertawa.
DERINA
Nggak usah dipaksa kalau belum bisa. Pelan-pelan aja belajar bahasa asingnya.
Ryan tampak lega.
RYAN
Aku nggak bisa ngomong banyak kata- kata manis, but if ever comes a time when I have to protect you with my life, I will.
DERINA
I know, Ryan. Kamu udah ngelakuin itu beberapa kali.
Derina menggenggam tangan Ryan.
DERINA
I am going to protect you, too.
RYAN
Thank you, Rin.
Ryan menarik Derina ke pelukannya.
DERINA
Bintangnya cantik.
RYAN
(tetap memandang Derina)
Iya, cantik.
DERINA
Apaan sih, Ryan, norak ah.
Senyum sekaligus kekhawatiran terukir di wajah keduanya.
Mereka bahagia tapi di saat yang sama juga tahu bahwa hidupnya tidak benar-benar aman, dan mereka bisa dipisahkan kapanpun karena kebengisan Offlight kepada penderita penyakit mental.