Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FADE IN:
1 EXT. ALIRAN SUNGAI - DAY
Seekor capung mendarat di atas air, matahari baru muncul sedikit dan kabut masih menghalangi pandangan. Ini adalah pagi yang damai sampai...
Terlihat sebuah TUBUH YANG SUDAH TIDAK BERNYAWA mengapung terbawa arus. Tubuh ini terus mengikuti arus sungai hingga mendekati seorang GADIS DESA (20) yang sedang mencuci SENDIRIAN di pinggir sungai.
GADIS DESA
(kesal)
Ngumbaih klambi sak omah, apa aku ketok kayak mesin cuci?
(menirukan gerakan bergoyang mesin cuci)
Gratak, gratak, gratak.
Nduwe bojo, bukane dadi ratu malah dadi babu.
(melemparkan baju dengan marah ke sungai)
Cuci-en klambimu dhewek!
Gadis Desa terlihat menyesal kemudian bergegas mengambil bajunya lagi. Saat ia berbalik untuk kembali ke tempat ia mencuci, TUBUH TIDAK BERNYAWA yang kita lihat tadi sudah berada di dekat cucian Gadis Desa.
Gadis Desa berteriak histeris.
2 EXT. ALIRAN SUNGAI - LATER
Seorang REPORTER WANITA (27) melaporkan secara langsung tentang perkembangan kasus bunuh diri kepada pemirsa. Di sekeliling reporter, kita melihat SARS dan beberapa orang penasaran yang berkerumun.
REPORTER WANITA #1
Pemirsa, saat ini saya telah berada di tempat kejadian perkara. Di mana jasad seorang remaja laki-laki ditemukan pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB. Penyebab kematian sementara diduga bunuh diri karena putus cinta.
3 INT/EXT. SEBUAH WARUNG - SAME
Seorang BAPAK-BAPAK #1 (50) sedang menatap lekat televisi yang menampilkan Reporter Wanita #1. Ia duduk dengan satu kaki dinaikkan ke atas bangku. Pakaiannya hanya terdiri dari sarung dan kaus dalam tipis, dan rambutnya botak sebagian.
IBU-IBU #1 (40), pemilik warung, terlihat cantik dan ramah, sedang melayani pelanggan lain.
Bapak-bapak #1 menaruh gelas kopi di atas meja dengan tenaga berlebihan. Beberapa pelanggan lain menengok karena kaget.
BAPAK-BAPAK #1
(dengan mengejek)
Hah! Putus cinta kok bunuh diri! Aku ki lho--
(mengusap kepalanya tidak sabar)
--akeh pikiran nganti gundul. Apa yo njuk bunuh diri?
(beat)
Cah siki kuwi, kurang iman!
Ibu-ibu #1 terlihat tidak terpengaruh seolah sudah terbiasa mendengar omelan Bapak-bapak #1.
IBU-IBU #1
Iya yo, Pak. Aku yo akeh pikiran. Mbukak warung ko akeh nemen sing ngutang. Misale yo, kaya kowe kuwi, Pak.
Bapak-bapak #1 yang disindir terlihat salah tingkah.
4 INT/EXT. SMA - RUANG TUNGGU BELAKANG PANGGUNG - DAY
DERINA (17) sedang menelepon seseorang, sementara VINY (17) sedang mengamati hiasan yang dipasang di ruang tunggu.
DERINA
Ya, Ayah? Operasi Nenek udah selesai? Syukurlah kalau gitu. Of course, Derina bisa ikut kok besok. Oke. Bye, Ayah.
Derina menutup telpon.
VINY
Siapa, Der?
DERINA
Ayah, barusan ngabarin operasi Nenek udah selesai.
VINY
Nenek lo sakit?
Sebelum Derina sempat menjawab, seorang ADIK KELAS (16) tiba- tiba masuk.
ADIK KELAS
Kak, standby.
Derina mengangguk.
DERINA
Oke.
Derina merapikan penampilannya dengan cepat, kemudian ia dan Viny berjalan menuju ke panggung.
5 EXT. SMA - PANGGUNG FESTIVAL SEKOLAH - DAY
Seorang MC (18) memandu jalannya acara.
MC
Kita sambut Ketua OSIS kita, Derina Mahesa!
Derina muncul ke panggung dengan senyum lebar, dia melambai ke kerumunan siswa. Gerakan tubuhnya sangat karismatik, seperti sudah terbiasa tampil di depan publik.
DERINA
(to MC)
Terimakasih, Kak Sam.
MC mengangguk sambil tersenyum.
DERINA
Teman-teman seperti yang kita tahu, di ulang tahun sekolah kali ini. Kami dari OSIS melakukan penggalangan dana untuk anak-anak tidak mampu yang terancam putus sekolah di 19 desa. Berkat partisipasi teman-teman, kakak-kakak alumnus, guru dan staf, dana yang terkumpul sudah mencapai 426.319.960 rupiah!
Terdengar sorak sorai dan riuh tepuk tangan dari kerumunan siswa. Derina tersenyum lebar.
DERINA
Penyaluran dana sendiri akan dilaksanakan dalam beberapa kloter--
6 INT/EXT. SMA - JALAN MENUJU RUANG OSIS - DAY
Derina dan Viny berjalan berdampingan menuju ke ruang OSIS.
Viny mengacungkan dua jempol dengan bersemangat ke arah Derina.
VINY
Mantap. Bangga gue sama lu.
Derina terlihat malu-malu.
DERINA
Apaan sih.
VINY
Baru pernah sepanjang sejarah sekolah kita, dana bantuan hampir mencapai setengah milyar!
DERINA
Kan bukan karena gue doang itu, Viny.
VINY
Iya, tapi di bawah kepemimpinan elu, OSIS tahun ini memecahkan rekor!
Derina tertawa karena ke-lebay-an Viny.
Dari kejauhan kita melihat PUTRA (18) berjalan ke arah mereka berdua.
VINY
(berbisik)
Pacar lo tuh, gue duluan ya.
Derina mengangguk.
Viny berjalan pergi dan melambai ke arah Derina.
VINY
Gue tunggu di ruang OSIS! Nggak perlu buru-buru.
Viny mengedipkan mata pada Putra dan Derina.
Putra mengalihkan pandangan pada Derina dan mengeluarkan sebuah BUKET BUNGA dari balik badannya.
PUTRA
Buat kamu.
Putra memberikan buket bunga pada Derina.
DERINA
Wow, dalam rangka apa nih?
Putra mengelus puncak kepala Derina.
PUTRA
Dalam rangka pacarku ini udah kerja keras buat nyiapin rangkaian acara ulang tahun sekolah, dan denger-denger sukses besar ya?
Derina tertawa kecil.
DERINA
Kok kayaknya ada yang merasa kesaing ya?
PUTRA
Mana ada, justru aku seneng kalau dari tahun ke tahun kinerja OSIS semakin meningkat.
(beat)
Tandanya aku nggak salah pilih pengganti.
Putra mencubit hidung Derina gemas.
Beberapa siswa melintas dan terlihat mengagumi pasangan Derina-Putra.
Derina dan Putra bergandengan menuju ke ruang OSIS.
7 INT. SMA - DEPAN RUANG OSIS - DAY
Derina dan Putra sampai di depan ruang OSIS.
PUTRA
Sampai ketemu nanti?
Derina mengangguk.
8 INT. SMA - RUANG OSIS - DAY
Viny terlihat sedang menimbun wajahnya di tumpukan berkas di atas meja.
Seorang anggota OSIS bernama SAKTI (16) melihat Derina memasuki ruangan dan langsung bergerak hendak membangunkan Viny.
Derina mengangkat tangannya mengisyaratkan bahwa itu tidak perlu.
DERINA
Gapapa.
Sakti mengangguk dan kembali ke pekerjaannya.
Derina duduk di sebelah Viny, kemudian mulai mengerjakan tumpukan berkas di atas meja.
9 INT. SMA - RUANG OSIS - LATER
Viny mengelap iler di mulut dan pipinya. Ia melihat Derina di sebelahnya, lalu menegakkan tubuh karena terkejut.
VINY
DERINA!!! Jam berapa ini?! Kenapa nggak bangunin gueeeeee.
DERINA
Lo tidurnya nyenyak banget. Lagian tinggal sedikit kok.
Derina menjawab datar dan berusaha tetap fokus pada berkas di depannya, tangannya GEMETAR.
Viny melihat tangan Derina.
VINY
Derina, lo gapapa?
Derina buru-buru bangkit. Ia terlihat pucat.
DERINA
Gue ke toilet dulu.
Derina keluar dari Ruang OSIS.
Viny yang ditinggalkan kelihatan bingung dan khawatir.
10 INT. SMA - BILIK TOILET - DAY
Derina duduk di atas toilet sambil memegangi dadanya. Tangan dan kakinya gemetar. Ia kesulitan bernapas.
Derina merogoh kantongnya untuk mengambil obat, namun saat membuka wadah, pil-pil di dalamnya malah tumpah ke lantai toilet hingga tidak ada yang tersisa di dalam wadah.
DERINA
Shit!
Matanya terlihat berkaca-kaca.
11 INT/EXT. SMA - JALAN MENUJU RUANG OSIS - DAY
Derina berjalan cepat dan menunduk seolah-olah berharap orang-orang tidak memperhatikan bahwa ada yang salah dengan dirinya.
Kita dapat melihat siswa-siswa lain menonton sesuatu di handphone mereka lalu berbisik-bisik menunjuk Derina, tetapi Derina tidak menyadari hal ini.
12 INT. SMA - DEPAN RUANG OSIS - DAY
Viny keluar dari ruang OSIS dengan wajah panik, ia menengok ke kanan dan kiri untuk mencari Derina.
Viny melihat Derina lalu bergegas berlari ke arah Derina, ia memegang pundak Derina dengan kedua tangannya.
Derina mengangkat wajahnya dan Viny dapat melihat bahwa Derina sedang menangis. Viny cepat-cepat mengusap air mata Derina.
VINY
Derina, lu percaya sama gue?
Derina mengangguk lemah.
VINY
Lu bawa cash? Handphone semua ada di elu?
Derina mengangguk lagi.
VINY
Lu bisa pulang sendiri?
Derina mengangguk lagi.
VINY
Oke, sekarang juga lu pulang, keluar dari lingkungan sekolah secepetnya. Sisanya gue akan urus di sini.
Derina mulai terlihat bingung.
DERINA
Tapi kenap--
VINY
Nanti, Der. Sekarang please lu harus pergi dulu dari sini.
Kita melihat SISWA LAKI-LAKI (17) melemparkan BARANG TUMPUL ke arah Derina sambil berteriak.
SISWA LAKI-LAKI
WOY MUNAFIK!
Derina mengernyit kesakitan dan terlihat ketakutan.
VINY
Der, pergi, Der. Cepet!!
Derina berlari ke luar sekolah sementara Viny berusaha menahan Siswa Laki-laki.
13 INT/EXT. SMA - JALAN MENUJU RUANG OSIS - DAY
Kita melihat para siswa masih berbisik-bisik dan menunjuk Derina yang sedang berlari.
BRUG!
Derina menabrak tubuh seseorang, Putra.
Derina terjatuh di lantai dan memandang Putra seolah meminta pertolongan.
Putra sama sekali tidak menatap Derina, ekspresinya dingin.
DERINA
Putra...
Tiba-tiba ada seorang SISWI PEREMPUAN (18) mensejajari Putra.
SISWI PEREMPUAN
Putra!
Siswi perempuan menggandeng lengan Putra dan menatap merendahkan pada Derina.
Putra dengan sangat singkat melihat ke arah Derina, tapi buru-buru mengalihkan pandangannya lagi.
PUTRA
(to Siswi Perempuan)
Ayo.
SISWI PEREMPUAN
(girang)
Okeeee!
Putra dan Siswi Perempuan melangkahi kaki Derina yang ada di lantai.
Derina mengelap air matanya dan mencoba berdiri. Saat Derina berhasil berdiri...
BRAK!
Muncul lebih banyak siswa yang berteriak dan melemparkan BARANG-BARANG KERAS ke arah Derina.
SISWA-SISWA (O.S.)
Keluar!
Orang gila!
Preman!
Kepala Derina berdarah. Derina berlari sekuat tenaga keluar sekolah.
14 EXT. JALAN PULANG - DAY
Derina berjalan kaki sambil menangis.
15 EXT. BANGUNAN APARTEMEN - DAY
Derina memasuki apartemen.
16 INT. BANGUNAN APARTEMEN - TANGGA - DAY
Derina menaiki tangga menuju rooftop.
17 INT. SMA - RUANG OSIS - DAY
Viny sedang diobati oleh Sakti, ujung bibirnya berdarah dan penampilannya awut-awutan.
VINY
Ouch!
Anggota OSIS selesai mengobati Viny dan menutup KOTAK P3K.
SAKTI
Bahaya loh, Kak, tadi.
VINY
Iya, tapi bakal lebih bahaya kalau ga dihadang. Bisa ke Derina semua.
SAKTI
Tapi emangnya ada apa sih, Kak? Sampai Kak Derina dikejar-kejar gitu?
Viny terlihat tidak nyaman.
VINY
Lo belum buka group chat?
Anggota OSIS menggeleng. Viny menarik napas panjang.
VINY
Ada video Derina nyerang 3 orang murid SMP yang gangguin nenek-nenek gangguan jiwa di pinggir jalan.
(beat)
Salah satunya ternyata adik siswa di sini.
SAKTI
Yang tadi Kakak tahan?
Viny mengangguk.
SAKTI
Kalau cuma ngelawan dan mereka yang ngeganggu, Kak Derina nggak bersalah dong?
Viny menghela napas panjang sebelum menjawab.
VINY
Masalahnya, salah satu anak itu sekarang dirawat di rumah sakit.
18 EXT. BANGUNAN APARTEMEN - ROOFTOP - DAY
Derina duduk di sebuah bangku. Handphonenya digeletakkan begitu saja di sebelahnya.
Handphonenya tidak berhenti bergetar. Ia menerima banyak PESAN MAKIAN. Derina tidak mengacuhkan pesan-pesan itu.
Derina bangkit dari bangku TANPA MEMBAWA HANDPHONENYA. Derina memanjat tembok pinggiran rooftop.
Di antara pesan-pesan makian terdapat satu pesan baru yang berbunyi: "Saudari Derina Mahesa, hari ini Anda memiliki janji temu dengan psikolog pukul 16.00. Mohon hadir 15 menit sebelum waktu yang ditentukan. Salam."
Derina melepas sebelah sepatunya dan menjatuhkannya dari atas rooftop.
Derina melihat sepatunya mendarat di tanah. Derina tersenyum sedikit gila.
DERINA
Haha. Sakit.
Derina menarik napas panjang dan menutup matanya.
Ia merentangkan tangannya dan bersiap-siap melompat. Tiba-tiba pintu rooftop menjeblak terbuka.
Derina menengok ke arah pintu.
RYAN (17) memakai seragam SMA dan HOODIE HITAM YANG KHAS berjalan ke arah pinggiran rooftop untuk melompat, gerakannya sangat pasti dan cepat, tanpa ragu-ragu.
Derina yang melihat kejadian ini hendak berlari ke arah Ryan untuk menghentikannya namun terpeleset karena sebelah kakinya yang tidak menggunakan sepatu.
Derina jatuh, dan di saat yang sama Ryan melompat.
Sesaat Derina mengira dia akan mati, sampai...