Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
81. INT. HUTAN GELAP (DUNIA GAIB)
PEMAIN : ADAM, LAURA
Adam berdiri sendirian, dikelilingi kabut tebal. Suara langkah berlari mendekat dari segala arah.
Bayangan hitam besar dengan mata merah (makhluk dari adegan pembuka film pertama) muncul lagi, kali ini lebih dekat, lebih nyata.
Adam lari ketakutan, terengah.
Tiba-tiba dari belakangnya, tangan-tangan pucat mencengkeram tubuhnya, menariknya ke tanah.
Suara Laura terdengar dari kegelapan:
Adam menjerit—
CUT TO: Adam terbangun mendadak di ranjangnya, tubuhnya penuh luka goresan nyata.
82. INT. RUMAH – DAPUR – SUBUH
PEMAIN : ADAM, NADIA
Nadia mengambil air minum. Tiba-tiba kulkas bergetar. Ia menoleh, pintu kulkas terbuka pelan.
Dari dalam, bukan makanan yang keluar—tapi tangan hitam kurus, menjulur, berusaha meraih wajah Nadia.
Ia berteriak.
Adam berlari, menyalakan doa yang diajarkan Kyai Hasan. Tangan hitam itu mendesis, lalu lenyap dalam asap hitam.
Nadia gemetar, hampir pingsan.
CUT TO
83. INT. RUMAH – RUANG DOA – PAGI
PEMAIN : ADAM, KYAI HASAN
Kyai Hasan menyiapkan ritual perlindungan. Wajahnya penuh kekhawatiran.
Adam menatap api dupa, wajahnya suram.
FADE OUT.
84. INT. RUMAH ADAM – MALAM
PEMAIN : ADAM
Adam duduk termenung, membuka buku catatan kakek lagi. Ia merasa ada halaman-halaman yang hilang.
Ia menatap ke arah Nadia, yang sedang sibuk dengan laptopnya. Kamera menyorot layar laptop: tampak rekaman gerbang kedua, wajah Adam saat meraga sukma… tapi ada satu folder tersembunyi dengan nama “Project Seven Gates.”
Adam mulai curiga, ekspresinya tegang.
CUT TO
85. EXT. HALAMAN RUMAH – MALAM
PEMAIN : ADAM, NADIA
Nadia keluar diam-diam. Adam mengikutinya dari jauh.
Ia melihat Nadia bertemu dengan seorang pria asing berpakaian hitam, wajahnya tidak jelas, hanya siluet. Pria itu menyerahkan gulungan kertas kuno.
Adam hampir menghampiri, tapi tiba-tiba telinga Adam berdenging keras, membuatnya terhuyung. Saat ia kembali fokus, pria itu sudah lenyap, hanya Nadia yang masih memegang gulungan.
CUT TO
86. INT. RUMAH – RUANG TAMU – MALAM
PEMAIN : ADAM, NADIA
Adam meledak.
Adam tercengang, marah.
Nadia menitikkan air mata.
CUT TO
87. INT. GUA – GERBANG KETIGA – MALAM
PEMAIN : ADAM, NADIA, KYAI HASAN
Adam, Nadia, dan Kyai Hasan mendatangi lokasi Gerbang Ketiga. Atmosfernya lebih mencekam—suara tangisan bayi bercampur suara gamelan lirih terdengar dari dalam gua.
Saat ritual dimulai, tiba-tiba Nadia mengambil pisau ritual dan menusukkannya ke dupa pelindung. Api padam seketika.
Nadia menangis, wajahnya penuh konflik, tapi ia tetap mundur ke sisi lain gua. Dari kegelapan muncul makhluk penjaga gerbang: sosok raksasa tanpa wajah, tubuhnya terbungkus kain kafan sobek, hanya suara erangan berat yang menggema.
Gerbang terbuka perlahan, semburat cahaya merah menyilaukan.
CUT TO
88. INT. GUA – BERLANJUT
PEMAIN : ADAM, NADIA
Adam mencoba melawan dengan meraga sukma, tapi energinya terkuras karena ritual sabotase Nadia.
Makhluk penjaga bergerak cepat, tangannya yang panjang menyapu dinding gua, membuat batu berjatuhan.
Kyai Hasan mengangkat tasbih, melantunkan doa keras-keras. Batu-batu bergetar, tapi tidak cukup untuk menghentikan makhluk itu.
Nadia berdiri di dekat cahaya gerbang, wajahnya penuh dilema.
Adam berteriak keras, berusaha menarik Nadia keluar dari cahaya.
Tiba-tiba, tangan hitam keluar dari gerbang, meraih tubuh Nadia dan menyeretnya masuk.
CLOSE UP – wajah Nadia saat ditarik:
ADAAAMMM!!!
Gerbang bergetar keras, lalu menutup mendadak dengan dentuman.
Nadia hilang.
Hanya suara gaung tawa Laura yang terdengar dari kegelapan gua.
CUT TO BLACK.
89. INT. GUA – MALAM
PEMAIN : ADAM, KYAI HASAN
Debu beterbangan. Gua remang, hanya cahaya obor Kyai Hasan yang tersisa.
Adam terjatuh, tubuhnya lemah. Ia menatap bekas gerbang yang baru saja menelan Nadia.
Kyai Hasan mendekat, menahan Adam.
Adam menatap Kyai Hasan dengan mata merah penuh tekad.
CUT TO
90. INT. GUA – DEPAN GERBANG
PEMAIN : ADAM
Adam duduk bersila. Ia menutup mata, tubuhnya bergetar.
Kyai Hasan menggenggam tasbih, mencoba melindungi tubuh Adam yang kosong.
VISUAL – ALAM GAIB
Adam muncul di dunia kabut hitam, tapi kali ini kabutnya lebih padat, suara tangisan bayi dan tawa perempuan bercampur. Langkah Adam terasa berat, seolah tanah mencoba menariknya ke bawah.
Di kejauhan terlihat gerbang merah menyala—Gerbang Ketiga.
CUT TO