Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
RASA
Suka
Favorit
Bagikan
25. Chapter XXV
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

121. INT. RUMAH ORANG TUA KARSA – DAY

(Karsa, Bapak Karsa, tamu)

Rumah orang tua Karsa mulai ramai. Bendera kuning telihat dipasang di depan rumah tersebut. Karsa berada di samping bapaknya yang terduduk di kursi roda dengan tangan dan kaki di perban. Mereka menyalami tamu-tamu yang berdatangan. Wajah Karsa terlihat datar, begitupun dengan wajah Bapak Karsa.

 

122. EXT. PEMAKAMAN – DAY

(Karsa, Abi, tamu)

Prosesi pemakaman telah selesai. Beberapa orang yang datang mulai meninggalkan tempat pemakaman. Abi menghampiri Karsa yang masih menatap makam ibunya.

Abi

Sa, gue turut berduka cita ya.

Karsa

Thank you, Bi.

Abi menepuk punggung Karsa. Ia berdiri di samping Karsa untuk beberapa waktu tanpa mengatakan apapun sebelum akhirnya berpamitan kepada Karsa untuk bergegas pergi.

Abi

Sa gue duluan ya. Lo besok istirahat aja, gak usah ke kantor. Gue udah bilang ke anak-anak kreatif kok, Sandra bakal bantu handle kerjaan lo.

Karsa hanya mengangguk. Membiarkan Abi pergi hingga tersisa ia sendiri. Bapaknya sudah kembali ke rumah sakit untuk di rawat kembali. Karsa tetap menatap makam ibunya hingga sore hari.

 

123. INT. GEDUNG AMARTA DIGITAL AGENCY – RUANG CREATIVE DEPARTMEN – DAY

(Karsa, Sandra, Dhea, Grace, Renjana, staf tim kreatif)

Seluruh tim kreatif sedang mengerjakan pekerjaannya masing-masing saat Karsa datang. Mereka semua menatap Karsa dengan tatapan iba dan terkejut. Karsa langsung menghampiri Sandra.

Karsa

Sandra, kalo ada laporan langsung ke ruangan saya ya.

Sandra membalas dengan kikuk.

Sandra

I-iya, pak. Saya turut berduka ya, pak.

Beberapa tim kreatif lainnya turut menyampaikan belasungkawanya.

Karsa

Terima kasih, semua.

Tanpa berbasa-basi lagi, Karsa langsung masuk ruangannya. Seluruh tim kreatif saling bertatapan.

Dhea

Wah si Pak Karsa profesional banget ya.

Grace

Iya sumpah, kalo gue jadi dia gue gak masuk-masuk kerja kali.

Sandra

Udah-udah. Yuk lanjutin kerjaan kalian.

Renjana menatap Karsa dengan khawatir yang sedang berkutat dengan layar komputernya dari jendela kaca yang membatasi ruangannya. Renjana menghampiri meja Sandra.

Renjana

Mbak, ini kalo aku nanyain soal design Instagram udah aman apa belom ke Pak Karsa nggak apa-apa gak ya, mbak?

Sandra

Gapapa kok, Na. Tadi dia aja nyuruh gue laporan. Lo ke ruangannya aja.

Renjana

Oke, mbak. Thank you.

 

124. INT. GEDUNG AMARTA DIGITAL AGENCY – RUANG KERJA KARSA – DAY

(Karsa, Renjana)

Renjana mengetuk pintu ruangan Karsa, tak berapa lama kemudian ia dipersilahkan masuk.

Renjana

Permisi pak.

Karsa menoleh.

Renjana

Untuk design Instagram saya udah send ke e-mail bapak, pak. Kira-kira ada revisi gak ya pak?

Karsa

Oiya sebentar saya belom buka.

Karsa langsung mengecek e-mailnya. Selang semenit kemudian Karsa kembali menatap Renjana.

Karsa

Hmm… Dari saya aman, Na. Nanti saya langsung kasih ke pihak Binokularnya dan saya kabarin secepatnya gimana respon mereka.

Renjana

Baik, pak. Terima kasih.

Renjana tetap terdiam di tempat ia berdiri.

Karsa

Ada lagi, Na?

Renjana menatap Karsa dengan rasa ragu dan khawatir.

Renjana

Hmm… bapak gapapa, Pak?

Karsa menyeritkan kening, lalu menjawab dengan datar.

Karsa

Gapapa. Oh ya design billboard udah aman Na?

Renjana

Masih direvisi sama saya dan Bagas, pak.

Karsa

Saya tunggu hari ini ya. Kita masih banyak kerjaan.

Renjana mengangguk.

Renjana

Baik pak, terima kasih.

Renjana lalu segera ke luar dari ruangan Karsa.

 

125. INT. GEDUNG AMARTA DIGITAL AGENCY – RUANG CREATIVE DEPARTMENT – AFTERNOON

(Renjana, Bagas, Grace)

Renjana kembali melanjutkan pekerjaannya bersama Bagas hingga sore hari. Pada pukul 5 sore ketika sudah mendekati jam pulang kantor, Renjana dan Bagas menyelesaikan design mereka.

Bagas

Na, lo yang ke ruangan Pak Karsa ya. Gue mau ketoilet nih. Bakal lama, mules.

Renjana tertawa.

Renjana

Oke deh, mas.

Renjana lalu menuju ruangan Karsa dan mengetuk pintunya.

Renjana

Permisi pak.

Tak ada balasan. Renjana mengetuk kembali.

Grace

Eh, Pak Karsa tadi keluar, Na.

Renjana

Oiya? Kemana ya, mbak? Aku mau ngajuin revisi design billboard nih.

Grace

Aduh kemana ya. Gatau juga gue. Coba ke pantry.

Renjana

Thank you, mbak.

Renjana menuju pantry. Namun tidak ada siapapun di sana. Lalu secara spontan, Renjana berjalan menuju rooftop.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar